Silaturahmi UNIRA Malang Beserta Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah Thailand

Pada Kamis siang, 24 April 2024, Universitas Raden Rahmat Malang mengunjungi Pondok Pesantren Wisata An-Nur II “Al-Murtadlo” bersama mahasiswa asal Thailand dan Kepala Dinas Pendidikan Thailand Mrs. Supinya Wongnam.

Mereka datang pukul 14:30 WIB, penyambutan di depan pendopo Al-Badari oleh pengurus Pondok An-Nur II. Setelah itu memulai acara yang berlokasi di pendopo Al-Badari lantai dua. Pada awal acara, pengurus menyuguhkan berbagai makanan untuk para tamu dan video profil Pondok Pesantren An-Nur II sambil menunggu kedatangan Dr. KH. Fathul Bari, S.S., M.Ag.

Sesudah Kiai Fathul Bari menemui para santri dan wali santri yang baru kembali ke pondok sesudah liburan, beliau menuju ke lantai dua untuk mengikuti acara silaturahmi dari UNIRA. Pada kali ini perwakilan dari UNIRA menjadi host acara, sekaligus membuka acara.

Selanjutnya, sambutan dari Mrs. Supinya Wongnam dengan bahasa Thailand kemudian asisten menerjemahkannya. Ia menyampaikan ucapan terima kasih karena sudah mengizinkan mereka berkunjung ke An-Nur II. Ia juga menyampaikan, saat pertama kali masuk An-Nur II, ia menyadari bahwa pondok ini sangat besar dan orang-orang yang ramah. Di akhir sambutan beliau mengucapkan minta maaf ke pihak An-Nur II atas kunjungan ini karena merasa merepotkan pihak An-Nur II.

Tentang Santri Asal Thailand

Setelah sambutan selesai, berlanjut ke sambutan pengasuh Pondok Pesantren, KH. Fathul Bari. Pada kesempatan kali ini beliau juga menyampaikan ucapan terima kasihnya dengan adanya kunjungan ini. Tidak hanya itu, beliau juga bercerita tentang santri An-Nur yang berasal dari Thailand. Jumlah santri An-Nur asal Thailand 8 orang sebelum ada Covid-19.

Ketika awal-awal santri Thailand di An-Nur, mereka jadi satu asrama karena belum lancar bahasa Indonesia. Setelah mereka lancar berbahasa Indonesia sekitar dua tahunan mereka menebar ke pindah asrama lain agar lebih dekat dengan santri Indonsia.mNamun, saat terjadi pandemi Corona, mereka pulang ke negara asal karena perintah dari pemerintah Thailand dan kondisi yang tidak memungkinkan.

Setelah bercerita tentang santri asal Thailand, beliau bercerita sejarah awal pendirian Pondok Pesantren An-Nur II oleh Almaghfurlah R. KH. Muhammad Badruddin Anwar. Dulu lahan pesantren ini banyak pepohonan dan itu tidak mungkin dapat mendirikan  pondok pesantren karena banyaknya pohon tersebut. Dengan kecerdikan Kiai Badruddin beliau memberi tahu ke warga setempat ingin menggelar perlombaan layang-layang. Tetapi lahan yang masih terdapat pepohonan itu sangat tidak memungkinkan untuk menggelar lomba layang-layang.

Kemudian para panitia berpendapat untuk menebang semua pohon tersebut. Kiai Badruddin pun setuju dengan pendapat tersebut karena itu yang Kiai Badruddin inginkan dan dengan bantuan orang banyak pohon tersebut tertebang semua.

Kemudian Kiai Fathul juga menjelaskan julukan Pesantren Wisata. Julukan itu ada karena kontur tanah seperti bukit (naik turun), taman-taman bunga, dan banyaknya wali santri yang menggelar tikar di bawah pohon saat menjenguk anaknya.

Setelah sambutan selesai acara ditutup dengan doa oleh kiai Fadil dan foto bersama. Sesudah itu para tamu jalan-jalan mengelilingi area pesantren menggunakan mobil golf milik An-Nur II.

(ABU RAIHAN EFENDI/MEDIATECH ANNUR II)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK