annur2.net – “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Q.S. Al-Isra: 70)
***
Tahukah kalian, manusia merupakan makhluk yang sangat spesial di mata Tuhan Yang Maha Esa. Mengapa? Karena manusia punya akal pikiran, tidak seperti hewan. Mereka hanya punya naluri yang mereka gunakan untuk memperoleh makanan dan kebuTuhan untuk berkembang biak.
Kera yang menurut teori Darwin merupakan nenek moyang manusia saja, jika kita bandingkan dalam segi akal pikiran akan berbeda jauh dengan manusia. Tidak perlu terlalu rumit, manusia bisa berbicara, namun kera tidak bisa. Hewan yang katanya mirip saja masih memiliki perbedaan yang sangat signifikan, apalagi hewan lainnya.
Asal kalian tahu juga, semua fasilitas yang Tuhan sediakan di dunia ini hanya untuk manusia, bahkan termasuk keberadaan malaikat. Setiap malaikat memiliki tugasnya masing-masing. Misal, Malaikat Rakib dan Atid sebagai pencatat amal baik dan buruk semua manusia. Hal ini juga merupakan fasilitas, karena kita tidak perlu menghitung kebaikan ataupun kesalahan kita sendiri melainkan ada malaikat yang mencatatnya.
Jadi kita ini sebenarnya makhluk yang spesial. Hanya saja kita tidak sadar akan hal tersebut. Buktinya, banyak dari kita yang mengonsumsi narkoba dan miras demi kesenangan. Padahal jika kita pikir-pikir lagi, mengonsumsi barang-barang tersebut dapat membuat kita sama rendahnya dengan hewan. Karena seperti yang ada di atas, hewan tidak punya akal. Maka dari itu, karena kita sudah mendapatkan karunia berupa akal yang sehat, kita juga perlu merawatnya.
Akal Tanpa Ilmu, Ilmu Tanpa Amal, Situ Sehat?
Seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya, akal perlu perawatan. Lantas bagaimana cara kita merawatnya? Pertama, kita perlu yang namanya ilmu. Untuk apa? Agar kita tahu apa yang bisa menjaga kesehatan akal pikiran kita.
Kedua, setelah kita belajar, kita harus mengamalkan ilmu tersebut. ٍ Sebagaimana yang Sayidina Ali ujarkan,
علم بلا عمل كشجر بلا ثمر
Artinya: “Ilmu tanpa amal, bagaikan pohon tanpa buah.”
Bagaimana maksudnya? Ilmu itu bagaikan pohon. Bayangkan saja, kita sudah susah payah menanam sebuah pohon, namun pohon itu tidak berbuah. Kita pasti merasa kesal ataupun kecewa. Begitu pula ilmu yang perlu kita amalkan agar dapat merasakan buahnya ilmu.
Perlu kita ketahui, manusia memiliki otak dengan kapasitas yang sangat besar. Masa kita hanya mengisinya dengan tutorial menjaga kesehatan otak. Lantas sisanya untuk apa? Maka dengan karunia akal pikiran yang bisa memuat banyak hal ini, isilah dengan hal-hal yang bermanfaat entah bagi diri sendiri maupun orang lain.
Ingat selalu, akal tanpa ilmu bagaikan wadah yang sangat besar, tapi tidak berguna. Punya ilmu tapi tidak kita amalkan, bagaikan kita punya sebuah kunci untuk membuka pintu ajaib. Namun kita enggan untuk membukanya. Banggalah karena kita punya akal yang sehat, walakin jangan lupa untuk menggunakannya dengan baik.
(Farkhan Wildana S./Mediatech)
Leave a Reply