Night of Blessing: Berguru Kepada Masa Lalu

Night of Blessing: Berguru Kepada Masa Lalu

Malam itu, Rabu, 27 Maret 2024, di sebuah panggung megah yang berhiaskan dua buah pilar putih terdapat sebuah acara. Acara ini bertujuan memberikan pembekalan kepada santri sebelum liburan. Ag. Zainuddin Badruddin selaku pemateri pada acara tersebut, datang dengan iringan Vespa. “Iringan Vespa kelihatan keren dan sangat terasa vibes masa lalunya,” ujar salah seorang santri.

Ag. Zainuddin memberitahukan santri pelajaran apa yang dapat diambil dari surat dari Khalid bin Walid pada kerajaan Romawi dan Persia. Selain itu beliau juga menyampaikan beberapa syair yang terdapat dalam kitab Ta’lim Al-Muta’allim, dan menyampaikan beberapa pesan pada santri. “Lek iso mondok iku seng suwe, sampek STIKK lek gak Ma’had ‘Aly, utowo koyok ustad-ustad niki seng ngabdi (Kalau bisa mondok itu yang lama, sampai STIKK atau Ma’had Aly, atau seperti ustaz-ustaz yang mengabdi),” salah satu pesan beliau.

Jenderal Masa Lalu Khalid bin Walid

Khalid bin Walid ialah salah satu jenderal Islam saat peperangan melawan Romawi dan Persia. Dulu Romawi dan Persia ialah kerajaan terkuat, dan dua kerajaan ini terus berperang hingga 700 tahun. Kemudian Islam yang baru saja berumur delapan tahun berani melawannya. Romawi dan Persia menganggap remeh Islam dan siap mengerahkan seluruh pasukannya yang berjumlah 200.000 prajurit. Sedangkan Islam hanya punya 3000 pasukan, namun Islam tidak gentar melawan orang-orang yang kufur.

Sebelumnya Khalid bin Walid telah mengirim sebuah surat kepada dua kerajaan itu. Isi dari surat itu mengajak orang-orang Romawi dan Persia untuk masuk ke agama Islam. Jika mereka tidak mau, mereka harus membayar jizyah. Kalau mereka menolaknya, Islam siap untuk memerangi mereka. Di akhir surat Khalid bin Walid menuliskan, bahwa Islam punya pasukan yang cinta untuk mati (syahid), sama seperti pasukan Romawi dan Persia yang cinta hidup.

Akhirnya setelah melakukan sembilan kali perang dengan Romawi dan 15 kali dengan Persia, mereka bertekuk lutut kepada Islam. Selama peperangan, Khalid bin Walid pernah menggunakan sembilan pedang. Ia tidak punya luka di tubuhnya selain luka sayatan pedang.

Pada perjuangan Islam melawan Romawi dan Persia ini, kita bisa mengambil beberapa pelajaran. Jangan remehkan hal-hal kecil, contohnya Romawi dan Persia. Meskipun sudah merasakan kejayaan selama 700 tahun, mereka kalah hanya dengan Islam yang baru berumur delapan tahun. Juga ingat, bahwa hal-hal besar dimulai dari hal-hal kecil.

(Farkhan Wildana S/Mediatech)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK