Memperingati Maulid Nabi, Gus Kafa Lirboyo Pemberi Tausiah

Pondok Pesantren Wisata An-Nur II “Al-Murtadlo” mengadakan selawatan bersama dan mendatangkan Gus H. Ahmad Kafabihi Mahrus Lirboyo, Kediri, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad saw., 1445 Hijriah. Acara ini bertempat di Masjid Utama An-Nur II, Kamis, 29 September 2023 bersama seluruh santri putra.

Usai salat Isya, tim hadrah menuju podium dan menyenandungkan selawat-selawat Nabi. Sembari pembacaan selawat bersama, para santri berangsur-angsur berkumpul di depan masjid yang telah terpasang tenda. Setelah beberapa waktu, para santri telah berkumpul seluruhnya sampai-sampai tidak cukup di bawah tenda saja.

Kemudian, MC (Master of Ceremony) naik ke podium dan membuka sesi acara dengan surah pembacaan Al-Fatihah. Setelah itu, menuju sesi acara yang kedua sambutan dari majelis keluarga. Dalam hal ini, Kiai Zainuddin Badruddin, Lc., M.M., akan menyampaikan sambutan tersebut.

Kiai Zainuddin menyampaikan sebuah syiir karangan Al-Hafiz Syamsuddin bin Nasaruddin yang isinya tentang Abu Lahab yang sudah jelas tercela dalam surah Al-Lahab dan masuk neraka, tapi siksanya akan menjadi ringan setiap hari Senin karena ia pernah gembira saat Nabi Muhammad saw., lahir. “Maka apa persangkaanmu seseorang yang suka menyambut Maulid Nabi sedangkan dia adalah orang yang bertauhid, yang mengesakan Allah Swt?” Lanjut beliau.

Setelah itu, Kiai Zainuddin mengenalkan sedikit hal tentang Gus Kafa. Beliau mengungkapkan, “Kalau boleh saya berkata ini beliau (Gus Kafa) ini sosok gus yang ideal.” Para santri pun bertepuk tangan mendengar ucapan tersebut. Kiai Zainuddin juga menyampaikan bahwa Gus Kafa saat ini tengah menempuh S3. Selain itu, Gus Kafa juga seorang hafidzul Quran (penghafal Al-Quran).

Buah dan Cara Memperingati Maulid Nabi

Usai sambutan, menuju ke acara inti yakni mauizah hasanah dari Gus H. Ahmad Kafabihi Mahrus. Yang pertama, beliau menyampaikan dampak atau buah semangat membaca selawat kepada Nabi Muhammad saw.

“Salah satu dampak semangat baca selawat adalah mendapatkan derajat yang tinggi,” tutur Gus Kafa. Sebagaimana dalam sebuah hadis yang menceritakan seseorang yang suka minum khamr tapi masuk surga karena pernah mampir ke masjid dan membaca selawat bersama dengan semangat. Sampai-sampai kiai dalam cerita tersebut mengatakan bahwa barang siapa yang berselawat kemudian ia mengeraskan suaranya, maka ia akan masuk surga.

Setelah itu, Gus Kafa menyampaikan alasan Abdul Mutholib memberikan nama Muhammad kepada cucunya. Padahal tidak ada nama tersebut dalam leluhurnya. Alasannya agar orang-orang memuji Nabi Muhammad saw., dan menjadi orang yang baik sesuai nama Beliau. “Makanya kalau memberi nama harus yang baik,” jelas Gus Kafa. Selain itu, nama yang baik membuat orang tersebut terpanggil pertama saat hari kiamat.

Selanjutnya, Gus Kafa mengatakan bahwasanya ada banyak cara untuk memperingati Maulid Nabi. Salah satunya dengan membuat makanan, menghidupkan lampu, dan sedekah dengan niatan memperingati Maulid Nabi. Bahkan meskipun tidak memiliki uang, …

Manfaat memperingati Maulid Nabi di antaranya menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad saw. “Salah satunya supaya menumbuhkan mahabbah kepada Kanjeng Nabi Muhammad saw.,” jelas Gus Kafa. Selain itu, memperingati Maulid Nabi bisa meneladani sifat-sifat Nabi yang sangat mulia.

Setelah penyampaian tausiah, acara pun menuju sesi penutup dengan pembacaan doa. Doa pertama dari Gus Achmad Syamsul Arifin, M.Pd.I., dan doa kedua dari Gus Kafabihi. Setelah pembacaan doa, dengan hitungan, para santri pun bersama-sama mengambil snack-snack yang tergantung di tenda dan pada enam gunungan yang telah tersebar di sekitar mereka.

(Riki Mahendra Nur C./Mediatech An-Nur II)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK