Kajian Tafsir: Mendengar Hikmah Hujan

Kajian Tafsir: Mendengar Hikmah Hujan

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (Q.S. Al-Hijr: 26)

***

Allah menciptakan manusia dari tanah liat (sari pati tanah). Tanah liat merupakan campuran dari tanah kering dan air. Maka dari itu kehidupan manusia tidak akan pernah luput dari air. Tidak pernah ada manusia yang kuat hidup tanpa air, kecuali atas izin Allah swt.

وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ

Artinya, “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.”(Q.S. Al-Hijr: 22)

Proses turunnya hujan bermula dengan angin menggiring awan-awan dan menurunkannya di tempat yang Allah swt., kehendaki. Bahkan hujan bisa turun di satu tempat dengan kadar air yang berbeda. Bisa jadi hujan turun yang sangat deras di bagian selatan sedangkan di bagian utara tidak turun sama sekali. Itu semua karena kuasa Allah swt.

Oleh karena itu langit merupakan perantara hujan turun sebab awan ada di langit. Jika kita berada di atas awan maka kita tidak terkena hujan. Maka dari hujan itulah Allah memberikan minuman kepada seluruh makhluk yang ada di bumi.

Manusia memang bisa membuat hujan buatan menggunakan rekayasa helikopter kemudian menurunkan semacam zat senyawa kimia, agar awan terkumpul kemudian menurunkan air hujan. Akan tetapi hal ini sangat mahal, kita harus bayar sewa helikopter, pilot, dan lainnya hanya untuk terbang beberapa jam saja. Dari kegiatan tersebut tidak ada jaminan akan berhasil. Bayangkan jika kita harus menurunkan hujan menggunakan rekayasa tersebut, maka berapa banyak uang yang harus keluar hanya untuk menurunkannya di Indonesia?

Bersyukur Akan Adanya Air

Tatkala kamu minum air, bersyukurlah kepada Allah karena air adalah pemberian-Nya. Sampai manusia belum bisa menciptakan air, manusia hanya bisa mencari air ciptaan Allah kemudian mewadahinya. Manusia sepintar apa pun tidak bisa menciptakan air. Maka janganlah kamu bersombong atas segala hal yang kamu miliki karena kamu masih meminum air ciptaan  Allah.

Selain itu, jangan bersyukur ketika dapat uang saja. Terkadang ada yang bersyukur hanya saat mendapatkan uang dan berpikiran mendapatkan rezeki dari Allah. Padahal air, oksigen, organ tubuh juga termasuk rezeki dari Allah.

Di samping itu, bencana banjir, tanah longsor, tsunami, dan lainnya bukan sebab hujan yang mengguyur sangat deras, tapi ego dari manusia itu sendiri. Adanya banjir karena pembuangan sampah sembarangan hingga menutup jalan air. Longsor terjadi karena manusia rakus dalam mengambil pohon di hutan tanpa adanya niatan untuk menanam kembali. Oleh sebab itu sesama manusia harus saling mengingatkan karena kita hidup dalam satu planet yang sama, yakni planet bumi.

(Frinaldi Agus D./Mediatech An-Nur II)   

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK