Interpretasi Kegiatan Ranjang sebagai Sampel Surga

Interpretasi Kegiatan Ranjang sebagai Sampel Surga

Siapa yang bisa mengingkari kenikmatan kegiatan ranjang? Saking nikmatnya, banyak para pegulat ranjang mengakui kegiatan tersebut sebagai surga dunia. Bahkan bagi mereka yang belum memiliki hubungan sah untuk legalitas kegiatan itu sudah tergiur dengan aroma kenikmatannya. Imam Ghozali, pengarang Kitab Ihya’ Ulum Ad-Din memberikan pandangan yang sama.

Di dalam situs hellosehat.com menjelaskan bahwa tubuh manusia merespons secara psikologis dan fisiologis terhadap rangsangan gairah erotisme. Perasaan tersebut bisa muncul dengan rangsangan seperti sentuhan, penglihatan, pendengaran, bahkan lewat imajinasi. Ketika itu, tubuh akan bekerja dengan sinergis mulai jantung, otak, dan organ-organ intim.

Indikator pada tubuh lelaki ketika mencium aroma sensual adalah tegaknya “barang” di bawah pusar. Jika memakai bahasa yang lebih ilmiah adalah ereksi. Pada tubuh wanita tandanya dengan cairan-cairan yang mengalir di “bunga” antara selangkangan mereka. Cairan itu menjadi pelumas alami saat proses panas berlangsung.

Inilah kenapa aksi hubungan badan menjadi salah satu surga dunia. Tetapi hal itu sebenarnya bukan kiasan biasa yang ngawur. Ternyata ada makna dan kebenaran di baliknya.

Menilik Lebih Dalam Sampel Surga

Imam Ghozali di dalam karyanya yang tersohor, Ihya’ Ulum Ad-Din mengatakan bahwa pergulatan antara pria dan wanita di atas kasur merupakan sampel surga. Surga merupakan muara kenikmatan tiada tara dan tahan lama. Lalu Allah menurunkan sedikit gambaran kelezatan surga kepada manusia.

Ini sebagai pengingat sekaligus penyemangat untuk beribadah kepada Allah. Tetapi, manusia memiliki nafsu yang terus-terusan menginginkan euforia tanpa batas. Hanya saja di dunia hal tersebut mustahil adanya. Satu-satunya kunci memenuhi cita-cita seluruh umat manusia adalah surga.

Namun surga masih terlampau jauh dari pandangan manusia. Perlu mati dan melewati banyak hal agar lulus seleksi masuk surga. Ujian untuk masuk surga tergantung pada amal ibadah manusia. Maka, bila manusia semangat mengerjakan kebaikan, akan mendapat rintangan yang mudah. Sebaliknya, kalau bermalas-malasan dan bahkan sering bermaksiat, akan menemui rintangan yang sangat sulit. Mungkin bisa sampai kehilangan harapan masuk surga.

Akan tetapi, watak manusia sulit untuk tergerak pada hal-hal yang gaib, seperti surga. Jadi, meski di dalam Al-Quran tertulis jelas banyaknya kelezatan dan kebahagiaan di surga, manusia jarang yang peduli. Perlu sedikit rasa untuk manusia coba agar mereka percaya. Sebagaimana teknik promosi para penjual ketika menarik konsumen dengan memberikan contoh produk.

Oleh karena itu, Allah memberikan sampel surga. Bentuk dari sampel tersebut adalah berhubungan badan. Kenikmatan dari kegiatan tersebut bukan hal yang biasa tapi mengandung generator api semangat manusia untuk beribadah. Ini yang perlu manusia ingat dan perhatikan. Bukan sekedar kelezatannya saja, paham!

(Ahmad Firman Ghani M./LingPes)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK