Gus Muhammad Iqdam atau Gus Iqdam menyampaikan mauizah dalam acara Temu Kangen dan Halal Bihalal di Pondok Pesantren Wisata An-Nur II “Al-Murtadlo”, Ahad, 27 April 2024. Beliau berharap ke para santri untuk lebih percaya diri dan tidak berkecil hati. Biarpun kita mondok lama jangan takut miskin, percayalah dengan adanya berkah dari guru-guru kita.
Bukti nyata telah Gus Iqdam alami, beliau hanya punya dua mobil pick up untuk berjualan gas dan membawa sound control. Beliau tidak pernah beli mobil, tapi di rumah beliau banyak mobil yang mewah. Mobil itu merupakan pemberian dari orang lain dan seseorang yang begitu saja ditinggalkan. Gus Iqdam menganggap hal itu merupakan berkah dari guru-guru beliau.
Dalam mengisi pengajian ini, Gus Iqdam tidak memiliki niat untuk mengaji, melainkan mencari berkah. Seperti saat beliau menghadiri acara di An-Nur II. Beliau ingin mencari berkah kepada Kiai Badruddin yang terkenal dengan keistikamahannya.
Tanda-Tanda Orang Paham Agama
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
Artinya: “Allah akan memberi pemahaman ke seseorang tentang ilmu agama, jika dia berkeinginan berbuat kebaikan.”
Ketika orang memiliki keinginan menjadi lebih baik, maka Allah memberi pemahaman ilmu agama kepadanya. Tanda orang yang akan Allah beri pemahaman agama yaitu memiliki keinginan mengaji, mondok, dan dekat ke para Kiai dan Ulama.
Maka dari itu gus Iqdam sangat berpikir positif kepada pemuda yang mencari ilmu, baik dia bodoh atau pintar, bisa atau tidak bisa. Jika dia berada di pondok, apalagi pondok yang memiliki sanad (jalur) keilmuan yang jelas dan pengasuh-pengasuh yang sangat paham ilmu agama dan bertanggung jawab kepada santrinya. Maka gus Iqdam yakin pemuda tersebut menjadi pemimpin masa depan dengan menaati peraturan pondok dan memiliki niat yang kokoh. Insyaaallah semua itu membawa keberkahan.
Banyak orang tua memondokkan anaknya ke pondok yang high class karena fasilitas. Tapi penyesalan datang pada beberapa tahun lagi karena anaknya tidak mau mendoakan dan membaca tahlil untuk leluhurnya sebab pengaruh fasilitas. Ilmu tanpa sanad yang benar itu membahayakan, mengatakan pintar itu mudah. Sanad yang jelas, sambung sampai Nabi Muhammad saw. Itu menjadikan orang lebih baik.
Makna Santri dalam Bahasa Arab
Santri terdiri dari lima huruf Hijaiyah yaitu س, ن, ت, ر, ي.
Pertama س yaitu سا لك الى الا خيرة artinya mendahuluka perkara akhirat
Maka santri itu lebih mengedepankan perkara akhirat. Seperti salat berjamaah, ngaji, dan mendahulukan perintah guru, “Nek santri cor nyuwun sewu nggih, nyuwun sewu babakan kerjo, babakan nopo, babakan dunyo. Iki sakwise urusan akhirat mestian.” Ujar Gus Iqdam. Sampai ada prinsip jika mengejar akhirat dunianya akan ikut.
Kedua ن yaitu نا ئب عن المشا يخ artinya pengganti para guru atau Kiai
Maksudnya santri ketika pulang dapat mengamalkan ilmu yang telah gurunya ajarkan dan berusaha meniru jejak perjuangan para gurunya dan siap menjadi penerusnya. “Lek panjenengan pancen alumni An-Nur II apapun wadifah-wadifah ataupun rutinan-rutinan di pondok pesntren ini, monggo ten griyo niki wau nopo diimplemenasikan ngoten loh lan lakoni.”
Ketiga ت yaitu تا ئب عن الذ نوب
Jika santri berbuat dosa seharusnya mereka istiqomah meminta ampunan Allah dengan membaca Isighfar. Istighfar memiliki fadilah salah satunya merontokkan dosa. “Dadi lek pancen santri tenan, walaupun penggaweane gawe duso niki panjenengan niku kudu istiqomah jaluk ngapuro ning gusti Allah.” Penjelasan Gus Iqdam.
Keempat ر yaituراغب في الا خيرة
Maksudnya santri itu menyukai perkara yang bagus dan hal yang bermanfaat. Seperti halnya Ketika teman kita menjadi pengurus masjid. Seharusnya kita senang dan lebih mendukungnya karena ini perkara yang bagus dan mulia yaitu merawat masjid.
Kelima ي yaituيرجو سلامة
Terakhir bermakna santri mengharap keselamatan di akhirat dan juga keselamatan di dunia. Jika memiliki jiwa kesantrian yang kuat lalu ada masalah di kehidupannya dia ingat gurunya. Ia pun kembali berkhidmad kepadanya dan meminta solusi agar mendapat keberkahannya dan kemudahan dari Allah.
(ABU RAIHAN EFENDI/MEDIATECH ANNUR II)