Kamis, 16 juni 2022 para pengurus Pondok Pesantren An-Nur II Al-Murtadlo berkumpul di Aula Kantor Pusat guna menghadiri Program Pelatihan Pengurus Pondok Pesantren. Acara ini akan berlangsung selama lima hari ke depan, Jumat dan Minggu tidak termasuk.
Acara ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada para pengurus sebelum melaksanakan tugas-tugas yang telah diamanahkan. Di hari pertama ini materi yang diberikan tentang militansi pengurus terhadap pondok pesantren. K.H Imam Muslim, alumni senior, sebagai pemateri pertama menegaskan, mengaji bukan hanya sekedar kewajiban, melainkan kebutuhan santri. Jabatan yang diamanahkan oleh pihak pesantren juga merupakan kebutuhan, bukan beban.
“Kalau selamanya jadi santri biasa, tidak akan punya pengalaman.” Ucap beliau saat memberikan materi. Kiai Imam Muslim menuturkan, pengabdian terhadap pondok pesantren merupakan salah satu bentuk ibadah yang berefek kepada agama, karena mencetak calon-calon ahli agama.
Di akhir materi yang beliau sampaikan, beliau berpesan agar dalam mendidik anak kita tidak sering memukul, namun lebih sering mendoakan. Setelah materi pertama, para hadirin diberikan waktu untuk menyantap konsumsi yang telah diberikan panitia.
Materi yang kedua disampaikan oleh Gus Syifa, alumni senior. Beliau menjelaskan, barokah itu ketika suatu barang memiliki manfaat yang lebih dari manfaat primernya. Keberkahan ilmu bisa kita dapatkan dengan berkhidmat pada pondok pesantren, karena hakikat dari khidmat sendiri adalah mencari keberkahan.
Gus Syifa menjelaskan, “Berkhidmat di Pondok itu masih skala kecil.”. Lebih lanjut beliau menuturkan, berkhidmat di pondok itu hanya untuk latihan, karena masyarakatnya memiliki kecenderungan yang sama terhadap agama. “Kalau sudah keluar pondok, kalian akan menghadapi masyarakat yang lebih beragam,” imbuh beliau.
Beliau juga memaparkan manfaat dari berkhidmat, salah satunya melatih kepekaan. “Khidmat itu melatih kepekaan, nanti kalau sudah kerja pasti butuh.”. Selanjutnya beliau menjelaskan, kepekaan ini bukan hanya pada perasaan saja, namun juga pada masalah-masalah dan kemungkinan buruk yang akan terjadi. Di akhir materi beliau berpesan, “Kalau berkhidmat itu harus disertai munajat.”
(Muhammad Abror S/Mediatech An-Nur II)
Leave a Reply