Penyambutan Jemaah Ziarah Rasul ke-18 Kloter Pertama

Bukan hanya mengantarkan para jemaah, para santri juga menyambut mereka tatkala sudah kembali. Hari Minggu (12/3/2023), rombongan ziarah rasul An-Nur II ke-18 kloter pertama datang.

Sebenarnya, Ziarah Rasul ke-18 ini berangkatnya bersama. Akan tetapi ada problem terkait tiket yang mengharuskan rombongan ini terbagi waktu terbangnya. Jumlah jemaah keseluruhan adalah 93 orang, terbagi menjadi 56 orang berangkat terlebih dahulu. Hal ini bersumber dari Kiai Husni, ketua rombongan.

Pemberangkatan ziarah rasul ke-18 kloter pertama ini adalah di tanggal 25 Februari dan bagian kedua di tanggal 3 Maret. Acara pemberangkatan untuk yang di tanggal 25 bertempatkan di Pondok Putri An-Nur II. Sedangkan yang di tanggal 3 di Pondok Putra An-Nur II.

“Ini tadi ndadak,” kata Leonathan, santri kelas tiga SMP. Para jemaah datang di jam istirahatnya santri. Hanya saja, tidak ada informasi yang memberitahukan mereka datang di hari ini. jadi, di tengah-tengah para santri istirahat, ustaz menyuruh mereka pergi ke Masjid An-Nur II untuk menyambut rombongan.

Leonathan saat itu sedang dalam keadan makan. Tiba-tiba ia melihat adik kelasnya berpakaian rapi dan berjalan menuju ke masjid. Ia tidak tahu apa yang terjadi hingga ustaznya menginstruksikan pergi ke masjid.

Bus berwarna biru yang membawa jemaah ziarah rasul memasuki gerbang An-Nur II. Saat itu, keadaan sekitar metro sudah mulai ramai oleh santri. Ketika para santri melihat bus itu masuk, mereka berkumpul untuk menunggu.

Kemudian mereka berbaris dan membuat jalan menyambut jemaat ziarah rasul. Para santri tidak hanya diam, mereka juga bersalaman dengan jemaat. Barisan yang para santri buat itu menuju ke teras masjid. Para jemaah menuju ke sana dan duduk menghadap para santri.

Sesampainya para jemaat di teras masjid, santri-santri mencari tempat yang teduh untuk duduk. Saat itu adalah siang hari, matahari bersinar terik. Mereka pun berpencar, ada yang di bawah pohon, di bangunan dekat masjid, dan lain-lain. Termasuk Leonathan, ia duduk di dekat taman depan masjid.

Sekiranya para jemaah sudah memantapkan posisi duduknya, MC (Master of Ceremony) menuju panggung dan membuka acara siang hari itu. Ia membaca rangkaian kegiatan dan lalu membuka acara dengan Surah Al-Fatihah.

Kegiatan kedua ialah sambutan dari pemimpin rombongan, Kiai Husni Mubarok. Dalam sambutannya, beliau menceritakan pengalamannya selama umrah kali ini. beliau bercerita bahwa perjalanan dari An-Nur II menuju hotel di Madinah memerlukan waktu 25 jam.

Perjalanan sejauh itu melelahkan, seharusnya begitu-ucap beliau. Akan tetapi, di sela-sela tidur beliau, beliau melihat ada jemaah yang sudah pergi ke masjid dan beribadah.

Beliau juga membagikan keistimewaan rombongan An-Nur II ini. beliau menyebutkan, seharusnya jika ingin masuk ke Raudah (makam Nabi SAW), memerlukan semacam surat izin dan setiap rombongan hanya bisa masuk sekali. Namun, rombongan masuk sebanyak tiga kali dengan bantuan dari Allah SWT-berdasar akuan beliau.

“Mengesankan,” kesan Leonathan. Ia mengaku bahwa dalam penyambutan kali ini, ia takjub dengan kisah saat sambutan dari Kiai Husni.

Acara hari itu selesai dengan doa dari beliau. Para jemaah dengan wajah berseri-seri kembali ke keluarga mereka yang menunggu.

(Ahmad Firman Ghani Maulana/Mediatech)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK