MAHKOTA TERMAHAL DUNIA

ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Muadz Al-Juhani ra., Rasul saw., bersabda:

مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barang siapa yang membaca Al-Quran dan mengamalkan isinya, maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota pada hari kiamat.” [HR. Abu Dawud]

Catatan Alvers

Para raja dan ratu biasanya memiliki mahkota yang diwariskan secara turun temurun dari pemimpin kerajaan sebelumnya. Mahkota kerap menjadi lambang kejayaan sebuah kerajaan. Terdapat 10 mahkota termahal di dunia, di antaranya adalah mahkota Imperial State Crown. Mahkota milik Ratu Elizabeth II ini terbuat dari emas dan dihiasi dengan 2.868 berlian, 17 safir, 11 zamrud, 269 mutiara, dan 4 rubi termasuk Black Prince’s Ruby, Stuart Sapphire 104 karat, dan berlian Cullinan II 105,6 karat. Diperkirakan mahkota itu bernilai 5,7 miliar Dolar AS atau mencapai Rp 91 triliun. [fimela.com]

Namun demikian ternyata ada mahkota yang jauh lebih mahal dari mahkota Imperial State Crown itu. Milik siapakah mahkota itu? Mahkota termahal itu dimiliki oleh orang tua yang mempunyai anak penghafal dan pengamal Al-Quran sebagaimana hadit utama di atas disebutkan:

مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ

“Orang yang membaca Al-Quran dan mengamalkan isinya.” [HR. Abu Dawud]

Dalam Al-Mustadrak disebutkan:

مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَتَعَلَّمَهُ وَعَمِلَ بِهِ

“Orang yang membaca Al-Quran, mempelajarinya dan mengamalkan isinya.” [HR. Al-Hakim] 

Dalam Al-Mu’jam Al-Kabir disebutkan:

وَمَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ فَأَحْكَمَهُ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ

“Orang yang membaca Al-Quran lalu ia menekuninya dan mengamalkan isinya.” [HR. Thabrani]

Dari beberapa redaksi hadit ini, Ibnu Hajar Al-Makki berkata:

أَيْ حَفِظَهُ عَنْ ظَهْرِ قَلْبٍ

“Yang dimaksud dengan membaca Al-Quran di sini adalah menghafalnya di luar kepala.” [Awnul Ma’bud]

Mahkota itu kelak akan dipakaikan kepada kedua orangtuanya di hari kiamat. Mahkota itu begitu indah, bahkan Nabi saw., bersabda:

ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ فِي بُيُوتِ الدُّنْيَا لَوْ كَانَتْ فِيه

“Mahkota tersebut kilauannya lebih indah daripada cahaya matahari di rumah-rumah dunia.” [HR. Abu Dawud]

Dan dalam Al-Mu’jam Al-Kabir disebutkan:

ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ هَذَا الْقَمَرِ

“Mahkota tersebut kilauannya lebih indah daripada rembulan ini.” [HR. Thabrani]

Tidak hanya mahkota, kedua orang tua juga diberikan perhiasan yang sangat mahal. Dalam Musnad Ahmad disebutkan:

وَيُكْسَى وَالِدَاهُ حُلَّتَيْنِ لَا يُقَوَّمُ لَهُمَا أَهْلُ الدُّنْيَا

“Dipakaikanlah dua perhiasan kepada kedua orangtuanya yang tidak bisa dibayar harganya oleh semua penduduk dunia (karena saking mahalnya).” [HR. Ahmad]

Dalam Al-Mustadrak disebutkan:

وَيُكْسَى وَالِدَيْهِ حُلَّتَانِ لاَ يُقَوَّمُ بِهِمَا الدُّنْيَا

Kedua orang tuanya dipakaikan dua perhiasan yang tidak bisa dibayar dengan dunia ini. [HR. Hakim]

Bahkan di dalam Al-Mu’jam Al-Kabir disebutkan:

كُسِيَا حُلَّةً خَيْرًا مَنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

“Dipakaikanlah perhiasan kepada kedua orang tuanya yang lebih mahal dari dunia dan isinya.” [HR. Thabrani]

Lalu kedua orangtua yang beruntung itu bertanya-tanya:

أَنَّى لَنَا هَذَا وَمَا بَلَغَتْهُ أَعْمَالُنَا؟

“Darimanakah kami mendapatkan perhiasan ini semua, padahal amal kami tidaklah sampai untuk mendapatkannya?” [Syu’abul Iman]

Maka dijawablah pertanyaan itu:

إِنَّ وَلَدَكُمَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ

“Sesungguhnya kalian mendapatkan kemuliaan ini karena anak kalian membaca Al-Quran.” [Syu’abul Iman]

Dan dalam Al-Mu’jam Al-Awsath disebutkan:

بِتَعْلِيْمِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ

“Sesungguhnya kalian mendapatkan kemuliaan ini karena kalian telah mengajarkan Al-Qur’an kepada anak kalian.” [HR. Thabrani]

Jika kedua orang tua mendapatkan kemuliaan sedemikian rupa sebab anak mereka yang menghafal Al-Quran lantas bagaimana kemuliaan yang diperoleh sang anak itu sendiri? Tentulah sangat lah tinggi kemuliaannya. Nabi saw., bersabda:

فَمَا ظَنُّكُمْ بِالَّذِي عَمِلَ بِهَذَا؟

“Maka bagaimana persangkaan kalian dengan orang (anak) yang melakukan perkara tersebut (menghafal Al-Qur’an)?” [HR. Abu Dawud]

Sudah barang tentu mereka akan mendapatkan balasan pahala yang lebih besar. Baginda Nabi saw., bersabda: “Pada hari kiamat nanti ketika keluar dari kuburan, Al-Quran akan menemui orang-orang yang dahulu sibuk membacanya dengan menjelma sebagai seorang laki-laki yang wajahnya pucat pasi (mirip seperti keadaan orang yang begadang semalaman membaca Al-Quran ketika di dunia).” Lalu Quran bertanya: “Apakah engkau mengenali aku?” Pembaca Quran menjawab: “Aku tidak mengenalimu”. Lalu Quran berkata: “Aku adalah Al-Quran, temanmu (semasa di dunia) yang telah membuatmu lapar di siang hari dan begadang di malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapatkan laba dari perdagangannya. Dan Sesungguhnya engkau pada hari ini mendapatkan pahala dari setiap perdagangan (yang telah engkau lakukan, yaitu membaca Al-Quran)”.

فَيُعْطَى الْمُلْكَ بِيَمِينِهِ وَالْخُلْدَ بِشِمَالِهِ

“Maka diberikanlah kerajaan di tangan kanannya (pembaca Al-Quran) itu dan keabadian di tangan kirinya, serta diletakkan mahkota keagungan.” [HR. Ahmad]

Dalam riwayat lain:

وَيُعْطَى الْحُسْنَ بِيَمِيْنِهِ وَالْخُلْدَ بِيَسَارِهِ

“Dan diberikanlah ketampanan di tangan kanannya dan keabadian di tangan kirinya.” [Ittihaful Khiyarah

وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ

“Serta diletakkan mahkota keagungan di atas kepalanya.” [HR. Ahmad]

Dan dalam riwayat lain disebutkan:

فَيُلْبَسُ تَاجَ الْكَرَامَةِ

“Lalu dipakaikanlah ia dengan mahkota kemuliaan.” [HR. Turmudzi]

Dalam riwayat ini, Al-Quran berkata lagi: “Wahai tuhanku, mohon tambahkanlah perhiasannya.”

فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الْكَرَامَةِ

“Lalu dipakaikanlah ia dengan perhiasan kemuliaan.” [HR. Turmudzi]

Lalu Al-Quran berkata lagi: “Berilah keridaan kepadanya, maka Allah memberikan rida kepadanya” dan dikatakan kepadanya:

اقْرَأْ وَارْقَ وَتُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً

“Bacalah (Al-Quran) dan naiklah (ke derajat surga yang lebih tinggi) dan dengan setiap satu ayat yang engkau baca maka engkau akan ditambahi satu kebaikan.” [HR. Turmudzi]

Subhanallah, betapa mulia balasan Allah kepada ahlul Quran dan orang tua mereka.

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan pikiran kita untuk senantiasa membaca, mempelajari Al-Quran dan mengamalkannya serta mengajarkan dan mengarahkan anak-anak kita kepada Al-Quran.

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 NB.

Ballighu Anni Walau Ayah” Silakan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK