Lokasi Sidrah Al-Muntaha dalam Isra Mikraj

Lokasi Sidrah Al-Muntaha dalam Isra Mikraj

Isra Mikraj merupakah peristiwa fenomenal dalam sejarah umat Islam. Isra Mikraj terjadi pada bulan Rajab, salah satu dari empat bulan mulia atau asyhur al-hurum. Bulan mulia selain Rajab ialah Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. Sebagaimana dalam surah At-Taubah ayat 36,

﴿إنَّ عِدَّة الشُّهُور﴾ الْمُعْتَدّ بِهَا لِلسَّنَةِ ﴿عِنْد اللَّه اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَاب اللَّه﴾ اللَّوْح الْمَحْفُوظ ﴿يَوْم خَلَقَ السَّمَاوَات وَالْأَرْض مِنْهَا﴾ أَيْ الشُّهُور ﴿أَرْبَعَة حُرُم﴾ مُحَرَّمَة ذُو الْقَعْدَة وَذُو الْحِجَّة وَالْمُحَرَّم وَرَجَب (٣٦)

“(Sesungguhnya bilangan bulan) jumlah bulan pertahunnya (pada sisi Allah adalah dua belas bulan dalam Kitabullah) dalam Lohmahfuz (di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya) bulan-bulan tersebut (empat bulan suci) yang disucikan, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab.” (Q.S. At-Taubah: 36)

Isra Mikraj terdiri dari dua rangkaian perjalanan malam Nabi Muhammad saw., dengan durasi sepertiga malam. Yang pertama adalah Isra, yaitu perjalanan Beliau dari Masjid Al-Haram, Makkah ke Masjid Al-Aqsa, Yerusalem yang mana keduanya berjarak lebih dari 1000 kilometer. Sedangkan Mikraj ialah Allah menaikkan Beliau dari Masjid Al-Aqsa menuju Sidrah Al-Muntaha.

Curaian Terkait Sidrah Al-Muntaha

Ada banyak penafsiran Sidrah Al-Muntaha. Sering kita ketahui bahwa Sidrah Al-Muntaha adalah langit ketujuh. Kebanyakan tafsiran lain, Sidrah Al-Muntaha adalah suatu pohon. Dalam surah Saba dan Al-Waqiah, Sidrah artinya pohon bidara yang tidak berduri. Lebih jelasnya ialah pohon rindang yang teduh sebagai tempat penghuni surga.

Selain itu, dalam surah An-Najm, yaitu pohon yang hanya diketahui hakikatnya oleh Allah Swt. Dalam surah An-Najm, Allah juga menyebutkan bahwa Sidrah Al-Muntaha terletak dekat dengan surga. “(14) (yaitu) di Sidratil Muntaha. (15) Di dekatnya ada surga tempat tinggal,” (Q.S. An-Najm: 14-15). Tidak hanya itu, dari NU Online, Nurcholish Madjid mengutip pendapat Muhammad Asad memaknai Sidrah Al-Muntaha dalam surah An-Najm ayat 14 sebagai “lote-tree of the farthest limit” (pohon lotus atau teratai pada batas terjauh).

Dari pendapat-pendapat tersebut, berarti jarak perjalanan Mikraj Nabi Muhammad dari Masjid Al-Aqsa ke Sidrah Al-Muntaha sangat-amat jauh. Akan tetapi beliau hanya menempuhnya dalam sepertiga malam dengan menaiki Burak. Burak adalah kendaraan berwujud seperti kuda dan sangat cepat. Bahkan ada yang mengatakan bahwa tempat tidur beliau masih hangat.

Maka dari itu, banyak orang kafir Quraisy tidak percaya dengan peristiwa Isra Mikraj ini. Menurut mereka perjalanan Isra Mikraj tidak masuk akal. Meski begitu, kita sebagai umat Islam harus meyakini perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad saw. Sidrah Al-Muntaha hanya Allah yang tahu dan Rasulullah saw., yang pernah ke sana. Yang terpenting Sidrah Al-Muntaha adalah bagian dari kekuasaan dan tanda kebesaran Allah.

(Riki Mahendra Nur C/Mediatech An-Nur II)

Sumber:

https://banten.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-keutamaan-rajab-OIolY

https://www.islamic-relief.org.uk/resources/islamic-calendar/rajab/27th-rajab-al-isra-wal-miraj/

https://jabar.nu.or.id/hikmah/sidrat-al-muntaha-5Wx1U

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK