Kajian Tafsir: Keesaan Allah dan Kaum Kafir yang Sombong

Kajian Tafsir: Keesaan Allah dan Kaum Kafir yang Sombong

“(22) Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong. (23) Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” (Q.S. An-Nahl: 22-23)

***

Allah Swt., ialah tuhan yang esa dalam zat maupun sifatnya. Berbeda halnya dengan dewa yang berjumlah banyak. Menurut orang-orang kafir, semakin banyak tuhan, maka semakin kuat pula tuhan mereka. Padahal hal tersebut tidak masuk akal, mengapa? Karena semakin banyak orang dalam menyelesaikan masalah menandakan mereka itu lemah, karena butuh bantuan dari yang lainnya. Beda halnya dengan Allah Swt., yang bisa menyelesaikan semua masalah sendiri.

Dalam masalah lain pula jika tuhan itu banyak maka akan ada kejanggalan. Misalkan tuhan A ingin membuat suatu daerah hujan, karena penyembahnya ingin tanamannya segera tumbuh. Akan tetapi tuhan B ingin membuat daerah itu panas, karena penyembahnya ingin kerupuk buatannya cepat kering. Jika terjadi hujan, maka menandakan tuhan B lemah, begitu pula sebaliknya. Padahal tuhan tidak mungkin punya sifat lemah.

Kepercayaan Kafir pada Allah dan Kesombongannya

Sebenarnya orang-orang kafir percaya akan adanya tuhan yang esa, yakni Allah Swt. Mereka juga percaya akan kebenaran Nabi Muhammad saw. Namun karena mereka gengsi dan sombong, merekapun enggan untuk mengikuti ajaran Beliau.

Mereka gengsi karena mereka akan merasa malu jika mengikuti ajaran yang bukan dari kaumnya. Sebenarnya kaum Yahudi berharap nabi akhir zaman ialah salah satu dari kalangan mereka. Ternyata nabi akhir zaman berasal dari keturunan Nabi Ibrahim as., bukan dari Nabi Isa as., ataupun Nabi Musa as. Maka dari itu mereka enggan untuk mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw.

Berkat kesombongan orang-orang kafir, mereka akan menerima hukuman dari Allah Swt. Seperti yang telah Nabi sabdakan,

فيقول النبي صلى الله عليه وسلم: يحشر المتكبرون يوم القيامة أمثال الذر في صور الرجال يغشاهم الذل من كل مكان، فيساقون إلى سجن في جهنم يسمى بولس، تعلوهم نار الأنيار، يسقون من عصارة أهل النار طينة الخبال.

Artinya, “Nabi Muhammad saw., bersabda: Pada hari kiamat orang-orang yang sombong akan digiring dan dikumpulkan seperti semut kecil, di dalam bentuk manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari berbagai sisi. Mereka akan digiring menuju sebuah penjara di dalam Jahanam yang namanya Bulas. Api neraka yang sangat panas akan membakar mereka. Mereka akan diminumi nanah penduduk neraka, yaitu thinatul khabal (lumpur kebinasaan).” [Hadits Hasan. Riwayat Bukhari di dalam al-Adabul Mufrad, no. 557; Tirmidzi, no 2492; Ahmad, 2/179; dan Nu’aim bin Hammad di dalam Zawaid Az-Zuhd, no. 151].

Pada hakikatnya orang-orang sombong ialah orang yang tertipu, mengapa? Karena ibarat orang yang berada di atas gunung, mereka akan melihat orang lain sekecil semut. Padahal orang lain akan melihatnya demikian pula. Jadi jauhkanlah diri kalian dari sifat sombong, selain mendapat siksa yang amat pedih, orang sombong juga tertipu oleh pikirannya sendiri.

(Farkhan Wildana S./Mediatech)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK