Kajian Tafsir: Kesombongan Iblis Enggan Sujud kepada Nabi Adam As.

sujud, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

“(31) kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu. (32) Allah berfirman: “Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?” (33) Berkata Iblis: “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (34) Allah berfirman: “Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk.” (Q.S. Al-Hijr: 31-34)

***

Azazil atau yang biasa kita sebut sebagai Iblis merupakan teman malaikat, tapi ada juga yang berkata, bahwa Iblis ialah bapak para jin, sebagimana Nabi Adam as., ialah bapak dari manusia. Kata “Iblis” sendiri berasal dari lafaz ablasa-yublisu, yang berarti putus asa. Maksud dari putus asa itu adalah putus asa dari rahmat Allah Swt. Mengapa Iblis putus asa akan rahmat-Nya?

Sebelum itu, ada yang berkata Iblis pula merupakan malaikat, yang mana ia adalah malaikat yang paling sungguh-sungguh dalam beribadah dan paling cerdas. Dengan kelebihannya ini ia berperilaku sombong. Kemudian saat Allah Swt., memerintahkannya untuk bersujud kepada Nabi Adam, ia enggan melakukannya, mengapa? Ia beranggapan bahwa ia lebih tua daripada Nabi Adam as., lantas mengapa Allah Swt., memerintahkannya untuk sujud kepada ciptaan yang lebih muda?

Lalu Allah Swt., mengeluarkan Iblis dari surga. Sebelum itu, Iblis meminta kepada Allah Swt., satu hal yakni dalam surah Al-Hjir ayat 39,

رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (39)

Artinya, “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.”

Perihal Sujud Pada Nabi Adam as.

Apakah saat malaikat bersujud pada Nabi Adam as., merupakan perbuatan syirik? Bukan, karena malaikat sendiri sujud atas perintah Allah Swt., sebagaimana Allah memerintahkan manusia untuk bersujud kepada Ka’bah. Jika kiblat dari manusia untuk beribadah ialah Ka’bah, maka kala itu Nabi Adam, ialah kiblat bagi malaikat untuk beribadah. Tetapi ada juga yang menafsiri, bahwa maksud dari sujud ialah rukuk. Yang mana rukuk di sini bermaksud untuk menghormati Nabi Adam as.

Perihal sujud, beberapa orang non muslim pernah mengolok-olok Islam, karena Allah Swt., melarang untuk sujud kepada batu, pohon, berhala, dan sebagainya. Akan tetapi orang Islam bersujud kepada batu yang berbentuk kubus (Ka’bah). Lantas umat Islam pun menanggapinya demikian, umat Islam memang bersujud kepada batu (Ka’bah), tapi hal ini atas perintah Allah Swt., sedangkan umat non muslim yang bersujud pada berhala itu mengada-adakannya. Padahal Allah Swt., melarang hal tersebut. Selain itu, niat dari sujud pada Ka’bah pun bukan bermaksud untuk menyembahnya, melainkan untuk menaati perintah Alah Swt.

Maka bersujud kepada benda atau orang lain itu tidak boleh. Walaupun itu sujudnya seorang anak kepada orang tuanya atau seorang istri kepada suaminya. Bahkan Nabi sendiri pun pernah melarang seorang sahabat untuk sujud kepadanya.

(Farkhan Wildana S./Mediatech An-Nur II)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK