Intern Seratus Tahun Nahdlatul Ulama

Intern Seratus Tahun Nahdlatul Ulama

Tidak terasa, bulan Februari ini Nahdlatul Ulama memperingati hari ulang tahunnya yang ke-1 abad tepatnya pada hari Selasa, 7 Februari 2023 H/16 Rajab 1444 H sebagai Harlah 1 Abad NU. Pada hari itu, hari ulang tahun organisasi Islam terbesar di Indonesia ini diperingati selama sehari penuh di Gelora Delta Sidoarjo. Beberapa ulama dari luar negeri pun menghadiri Harlah ini, termasuk Syekh Prof. Dr. Fadhil Al-Jailani dari Turki.

Adanya Harlah 1 Abad NU ini menjadi momentum kebangkitan baru bagi Nahdlatul Ulama. Apalagi harlah ini bertema, “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru,” yang mana sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW, “Setiap 100 tahun, Allah SWT membangkitkan pembaharu di kalangan umat (Islam) ini.” Dari temanya saja sudah jelas bahwa selain memperingati hari ulang tahun yang ke-100 tahun, NU juga mempersiapkan hal-hal yang akan diwujudkan di masa depan.

Di balik itu, tujuan berdirinya NU yaitu menjadi wadah untuk tugas pengabdian yang tidak hanya terbatas pada kepesantrenan, tetapi  juga peka terhadap masalah-masalah sosial, ekonomi, dan persoalan kemasyarakatan pada umunya. Melansir dari nu.or.id, dalam Statuen Perkoempoelan Nahdlatoel Oelama tahun 1926, tercantum bentuk-bentuk ikhtiar cita-cita Nahdlatul Ulama:

“Mengadakan perhoeboengan di antara Oelama-oelama jang bermadzhab, soepaja diketahoei apakah itoe dari kitab-kitab Ahli Soennah wal Djama’ah atau kitab-kitab Ahli Bid’ah. Menjiarkan agama Islam berazaskan pada madzhab empat dengan djalan apa sadja jang baik, berikhtiar memperbanjak madrasah-madrasah jang berdasar agama Islam, memperhatikan hal-hal jang berhoeboengan dengan masdjid-masdjid, soeraoe-soeraoe, dan pondok-pondok, begitoe joega dengan hal ihwalnja anak-anak jatim dan orang-orang jang fakir miskin, serta mendirikan badan-badan oentoek memajoekan oeroesan pertanian, perniagaan jang tiada terlarang oleh sjara’ agama Islam.”

Selama satu abad ini, Nahdlatul Ulama banyak berperan penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejak awal, NU telah berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya, NU menghasilkan kader-kader santri sebagai penerus perjuangan ulama-ulama terdahulu.

Forum R-20 (Religion 20) juga membuktikan bahwa NU juga serius menyusuri jalur diplomasi perdamaian di level internasional. Gagasan-gagasan kebangsaan dan perdamaian dunia ini merupakan tanggung jawab para kader NU bersama-sama. Hal ini menjadi bukti kekhidmatan NU dalam membangun peradaban dan kemanusiaan.

Ke depannya, NU akan berfokus untuk menghadapi tantangan di masa mendatang dengan peremajaan visi kebangsaan yang bisa menjadi pijakan bersama di antara banyak perbedaan. Selain itu, NU juga mengembangkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor. NU juga akan menata serta mengelola SDM yang ada guna kemajuan dan kemaslahatan umat terutama dalam perkembangan teknologi yang semakin maju dan memperbaharui wacana keislaman mutakhir yang terbuka.

(Riki Mahendra Nur Cahyo/Mediatech)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK