Pengajian Ahad Legi: Ingin Punya Ilmu, Harus Punya Guru
annur2.net – “Orang yang hanya belajar dari kitab maupun internet tidak bisa kita katakan alim. Orang yang alim ialah orang yang belajar dengan ulama atau dengan guru.” Tutur Ag. Abdul Wafi pada acara rutinan
pengajian Ahad Legi, 23 Juni 2024.
Mengapa saat menimba ilmu kita harus memiliki guru? Padahal tidak sedikit orang-orang yang pintar
hanya dengan membaca ataupun belajar melalui internet. Lagi pula terdapat orang yang cenderung
sukar mendapatkan ilmu dengan bantuan guru, dan lebih baik belajar secara autodidak.
Jadi begini penjelasannya. Dahulu kala ada sebuah cerita tentang seorang tabib yang sangat pintar,
namun ia tidak memiliki guru, namanya Tuma Al-Hakim. Suatu hari ia mendapati sebuah redaksi
pada kitab yang sudah lapuk sebagaimana berikut,
الحَيَّةُ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ
Artinya: “Ular hitam adalah obat dari segala penyakit.”
Padahal ular hitam adalah salah satu jenis ular yang patut kita hindari. Kemudian Tuma mencari ular
hitam, saat ia menangkapnya tiba-tiba ular tersebut menyerangnya. Lalu diapun mati akibat racun
dari ular hitam. Lantas bagaimana redaksi yang sebenarnya? Redaksi sebenarnya ialah sebagai
berikut,
الحَبَّةُ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ
Artinya: “Jintan hitam ialah obat dari segala penyakit.”
Jadi kita perlu yang namanya guru saat ingin menimba ilmu, mengapa? Karena guru dapat
membimbing kita pada hal yang benar. Jika saja Tuma Al-Hakim punya guru, tidak mungkin ia akan
mati karena kebodohannya sendiri.
Selain cerita Tuma Al-Hakim tadi, dalam Tafsir Ruh Al-Bayan, karya Isma’il Haqqi Al-Hanafi, juga
terdapat sebuah redaksi,
مَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ أُسْتَاذٌ فَإِمَامُهُ الشَّيْطَانُ
Artinya: “Barang siapa yang tidak mempunyai guru, maka gurunya adalah setan.”
Setan ingin manusia ikut dengannya ke neraka. Jika gurunya setan pastinya orang tersebut akan
jatuh ke dalam kesesatan. Maka carilah guru, agar kita tidak tersesat.
Cari Guru yang Benar, Bukan Guru yang Tenar
Di atas tadi kita sudah tahu, bahwa guru sangatlah penting dalam menimba ilmu. Namun kita juga
harus memilih guru yang tepat. Karena berjibun masalah penyalahgunaan gelar ‘guru’ untuk
memanfaatkan murid-muridnya. Tidak sedikit pula guru yang justru membawa murid-muridnya
kepada kesesatan.
Sebagai murid yang memerlukan ilmu, guru mudah saja untuk memanipulasi ilmu yang ia miliki
untuk menghasut muridnya. Lantas bagaimana cara mengetahui mana yang benar dan mana yang
salah?
Setiap orang pastilah memiliki sanad keilmuan, bahkan ustaz-ustaz kampung sekalipun. Jadi carilah
guru yang sanad keilmuannya jelas, dan jangan terpaku kepada ustaz-ustaz yang sedang tenar saja.
Mungkin kalian bisa bertanya kepada guru kalian, darimana ia mempelajari ilmu tersebut.
Namun jangan terlalu ragu kepada guru, karena bagaimanapun juga mereka adalah pahlawan tanpa
tanda jasa yang sudah membimbing kita untuk mengarungi berbagai ilmu. Harus memilih guru, tapi
jangan terlalu ragu.
(Farkhan Wildana S./Mediatech)
Leave a Reply