Tasyakuran dan Wisuda Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an An-Nur II

wisuda, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Wisuda Tahfiz: Lebih Hidup dari Sebelumnya

Panggung terhiasi dengan lampu-lampu yang berganti-ganti warnanya. Di sebelahnya, styrofoam menghiasi pinggiran panggung. Sedangkan di tengah, sebuah spanduk besar terpasang gagah. Di spanduk itu tertulis, “Tasyakuran dan Wisuda Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an An-Nur II Al-Murtradlo.”

Tepatnya pada malam minggu, (15/10/2022) acara wisuda yang melibatkan 75 peserta wisudawan ini berlangsung. Bertempatkan di Aula Yaqowi An-Nur II, kegiatan berjalan lancar. Wisuda kedua ini membuat banayak orang menanti-nantikannya. Lantaran wisuda ini mulai konsep acara yang matang dan realisasinya berjalan lancar. Berbeda dengan sebelumnya yang sifatnya mendadak.

“Masih bagusan sekarang Mas. Wisuda kemarin acaranya belum matang.” Ucap Nanda, peserta wisudawan sebelumnya kategori 15 juz. Ia mengaku bahwa ia ingin ikut wisuda yang sekarang. Hanya saja, ia masih belum 30 juz agar bisa wisuda kali ini. Padahal wisuda yang meriah dan berwarna seperti ini yang ia inginkan.

 Bukti dari berhasilnya persiapan panitia ialah saat hari eksekusi. Panggung terhiasi dengan lampu warna-warni. Di tepi panggung ada semacam panggung kecil dan lebih rendah, tempat MC (Master of Ceremony) memandu acara. Tidak berhenti di sana, tamu undangan kali ini lebih banyak dari sebelumnya, termasuk El-Widad, Habib Abdullah Al-Athas, Buya Mun’im.

Variasi Penampilan Wisuda Tahfidz

wisuda, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Di awal acara, sudah ada hal yang meriah. El-Widad menyanyikan selawat di panggung samping. Ada empat personil yang berada di panggung, tiga orang menjadi vokal dan satu memainkan alat musik seperti piano. Grup ini membuat acara di awal terkesan lebih luar biasa lagi. Mereka terus bermain, menyenandungkan selawat sampai MC maju ke depan memandu jalannya acara.

Sebelum naik, MC berdiri di depan pintu masuk Aula Yaqowi. Kemudian saat instrumen menyala, mereka berjalan di antara tamu undangan hingga menuju panggung. Mereka bersuara, instrumen mati. Lalu mereka membuka acara dengan surah Al-Fatihah.

Selanjutnya, MC melanjutkan ke kegiatan kedua, kirab para wisudawan. Seketika pasukan paskibra, tentunya dengan gaya baris berbaris mereka memimpin barisan wisudawan. Tiga santri dari pasukan paskibra membawa bendera dan yang lainnya membawa sebilah pedang. Pasukan ini menuntun para wisudawan menuju ke tempat duduk.

Wisudawan pun duduk, tetapi paskibra belum menyelesaikan aksinya. Tiga orang yang membawa bendera masih terus maju ke panggung. Bendera yang mereka bawa itu, mereka taruh di tempat seharusnya dia berada. Setelah selesai, seluruh pasukan menghadap ke pintu keluar dan berjalan sesuai formasi baris-berbaris sampai keluar aula.

MC pun membacakan kegiatan setelahnya, yakni lantunan ayat-ayat Al-Qur’an. Selesainya berganti ke kegiatan sambutan dari pengasuh utama, Dr. KH. Fathul Bari, S.S., M.Ag. Beliau mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang telah berhasil menghafal dan menjaga mukjizat Nabi Muhammad SAW, Al-Qur’an.

Beliau juga menyampaikan betapa berharganya menjadi anak penghafal Al-Qur’an. Sebab dalam hadis Nabi, tersampaikan bahwa orang terbaik adalah mereka yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya. Selain itu dengan menghafal Al-Qur’an bisa mengangkat derajat orang tua dan membahagiakan mereka.

Masih setia dengan tugasnya, MC membacakan kegiatan selanjutnya, yaitu pembacaan Surat Keputusan Wisuda tahun 2022. MC mempersilakan Ustaz Deddy Hermanto untuk membacakan surat keputusan.

Prosesi wisuda pun terlaksana. Ada tiga kategori untuk wisuda kali ini, yakni wisudawan lima juz, 15 juz, dan 30 juz. Mereka pun menggunakan program yang berbeda-beda. Ada yang program tiga tahun, dua tahun, satu tahun, dan enam bulan. Para wisudawan maju sesuai berapa juz yang mereka hafalkan, mulai dari lima juz hingga 30 juz.

Mereka maju untuk menerima sertifikat dari dewan penyemat. Pada awal prosesi, penyemat wisudawan lima juz sesi pertama adalah KH. Burhan. Lalu dewan penyemat kedua adalah KH. Chusni Mubarok, M.Pd., bagian bendahara dan pembangunan pondok. Dewan penyemat ketiga ialah Ag. Helmi Nawali, S.S., M.Ag., bagian koordinator bidang pendidikan tinggi di An-Nur II.

Seusai prosesi, pembagian hadiah untuk santri-santri yang berprestasi. Kemudian sekitar 45 santri wisudawan yang terpilih maju menuju panggung kembali. Sebab mereka akan menunjukkan kebolehan mereka terhadap hafalan mereka dan bacaan mereka. Pengujinya berasal dari jajaran mejelis keluarga, ada juga wali santri yang mengujnya.

Selesai demonstrasi, acara berlanjut ke mauizah hasanah oleh Buya Mun’im. Beliau pun maju ke panggung. Di sana sudah tersedia satu kursi dan meja khusus untuk beliau di panggung. Isi ceramah beliau hampir sama dengan sambutan sebelumnya yakni membahas tentang berhargarnya penghafal Al-Qur’an. Acara berakhir dengan doa.

Nanda Mabkhut mengaku dirinya agak menyesal belum meyelesaikan 30 juz agar bisa wisuda kembali di wisuda kedua ini. Sebab, ia rasa wisuda kali ini begitu meriah dan lebih matang konsepnya pun lebih berkelas dari wisuda sebelumnya. Makanya ia merasa sedikit menyesal belum menyelesaikan 30 juz. Akan tetapi tahun depan ia harap bisa menemui wisuda yang semeriah dan jika bisa lebih dari ini.

0341-833235 (kantor pondok)

+62 852-3644-6126 (humas pondok)

+62 813-3476-9069 (humas pondok khusus untuk kunjungan)

No. Rek.: BNI a/n An Nur 2 : 4321-1979-02

(Ahmad Firman Ghani Maulana/Mediatech)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK