PP. Nurul Abror Al-Robbaniyin Ingin Belajar Manajemen Usaha An-Nur II

Sepuluh orang naik tangga menuju lantai dua kantor pusat Pondok Pesantren Wisata An-Nur II “Al-Murtadlo”. Panitia yang telah bersiap semenjak sore tadi mengantarkan mereka menuju ruangan acara pertemuan ini. Selasa 10 Oktober, sepuluh orang tersebut ingin mempelajari usaha milik An-Nur II.

Sebelum acara mulai, para pengunjung yang berasal dari Pondok Pesantren Nurul Abror Al-Robbaniyin, Wongsorejo, Banyuwangi bersama panitia menuju makam Pengasuh Pertama Pesantren Wisata. Setiap ada kunjungan, An-Nur II akan mengantarkan para tamu untuk membaca tahlil terlebih dahulu sebelum acara mulai.

Selepas dari makam mereka kembali menuju kantor. Di sana terdapat meja persegi panjang dengan kursi-kursi mengelilinginya. Di ruangan tersebut juga terdapat proyektor. Panitia menayangkan video profil An-Nur II sembari menunggu kedatangan perwakilan keluarga pengasuh pondok.

Selang beberapa waktu, Kiai Zainul Akbar tiba di tempat acara, kemudian acara pertemuan pun mulai. Ada beberapa kegiatan yang terselenggara: sambutan Ustaz Khoiri selaku ketua rombongan, sambutan Kiai Zain, dan terakhir adalah sesi tanya-jawab.

Ustaz Khoiri memberitahukan niatnya berkunjung ke pondok ini. Ia beserta teman-temannya sedang mempelajari mengelola usaha untuk kepentingan pondok. Bahkan sebelum kemari, mereka pergi ke Jombang dengan tujuan sama.

Selain itu, ada niat lain lagi yaitu menjalin hubungan antarpesantren. “Lain kali juga mampir ke sana,” tawar Ustaz Khoiri kepada Kiai Zain.

Belajar untuk Memajukan Usaha Pondok

Oleh karena memiliki tujuan memajukan usaha pondoknya, seluruh pengunjung yang bersama Ustaz Khoiri ialah kepada bidang usaha, kepala gudang induk, kepala keuangan, dan lain-lain. Jadi, ketika kembali nanti, ilmu dari sini bisa langsung terpakai.

Kiai Zain merespons tujuan mereka. Beliau memperkenalkan unit-unit bisnis milik Pesantren Wisata. Pondok ini memiliki SPBU yang terletak di samping pesantren. Bisnis ini sudah mulai sejak lama, sekitar tahun 1997.

Ada juga produk Kapiten yang pada tanggal 21 Juli lalu melakukan ekspor ke Malaysia. Produk ini merupakan sebuah minuman kopi berkarbonasi. Lalu, ada usaha laundry. Sebenarnya niat awalnya adalah untuk membantu agar pakaian santri-santri lebih terjaga, tapi kemudian berkembang ke arah bisnis.

An-Nur II memiliki BWM (Bank Wakaf Mikro). BWM ini merupakan pemberian dari pemerintah. Bank ini melayani pinjaman tanpa bunga kepada masyarakat. Di wilayah Malang saat ini, BWM hanya ada di An-Nur II. Oleh karena itu, Kiai Zain mengungkapkan banyak orang yang tertarik dengan BWM di An-Nur II.

Ustaz Faiz, selaku panitia memberikan tambahan. Pondok Pesantren An-Nur II telah membuka perumahan pada bulan kemarin, September. Perumahan ini masih dalam tahap pembangunan dan belum jadi. Meski begitu, perumahan berjumlah 80 wisma sudah ada pemesannya semua.

Mendengar semua ini, ketua rombongan bertanya cara menertibkan usaha itu semua. Kiai Zain mengungkapkan bahwa keluarga pengasuh sudah memiliki fokus masing-masing. Sebagian mengurusi keilmuan santri dan lainnya mengurusi keuangan pondok. Menurut beliau hal ini penting. Satu orang harus memiliki bidang tersendiri agar tidak kerepotan dengan urusan yang lain.

Terakhir, beliau mengungkapkan bahwa solidaritas antarkeluarga pengasuh juga menjadi rahasia tertibnya usaha An-Nur II. Dalam artian,    tidak ada yang saling mengejek dan melemahkan, tapi saling menolong dan membantu. Itulah rahasia berkembangnya bisnis di An-Nur II.

(Ahmad Firman Ghani Maulana/Mediatech)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK