Kajian Tafsir: Sombong dan Amal Orang Kafir

“(19) Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru, (20) Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah.” (Q.S. Ibrahim: 19-20)

***

Allah Swt., ialah pencipta dari segala sesuatu yang ada di dunia ini. Jika Allah Swt., memiliki Asmaul Husna Al-Mutakabbir (Yang Memiliki Segala Keagungan), pantas untuk sombong. Sedangkan manusia tidak boleh memiliki sifat sombong, karena sombong hanyalah milik Allah Swt., semata.

Jika ada orang yang sombong, berari orang tersebut merasa telah lebih agung daripada Allah Swt. Dalam sebuah hadis mengatakan bahwa, orang yang sombong akan masuk ke neraka, mengapa? Jelas sekali ia menyamakan dirinya dengan Allah Swt., atau dengan kata lain mengakui dirinya setara dengan Tuhan. Hal ini sangat terlarang dalam agama Islam.

Di balik itu, sesungguhnya orang yang sombong ialah orang yang tertipu. Hal ini ibarat orang yang sedang berada di atas gunung, dan ia akan melihat orang yang di bawah sangat kecil. Padahal orang lain yang berada di bawah melihatnya juga demikian.

Dengan ini, kita harus senantiasa bersikap baik. Bersikap sombong juga memiliki banyak sekali dampak negatif. Tidak hanya bagi diri sendiri, bahkan akan berdampak pada orang-orang terdekat. Tapi bagaimana kalau orang kafir beramal baik? Apakah akan tetap mendapat ganjaran dari Allah Swt?

Amal Baik Orang Kafir

Amal baik milik orang kafir akan sia-sia. Dengan kata lain, tidak ada ganjaran atau balasan baik yang ia peroleh atas amal baik yang telah ia lakukan. Alasannya karena ia belum tercatat sebagai orang Islam, dan namanya tidak ada pada catatan amal baik milik malaikat.

Penggambarannya seperti halnya kita ingin mengikuti sebuah ajang perlombaan. Yang pasti kita haruslah mendaftar terlebih dahulu. Jika belum mendaftar, mau tampil sebaik apapun kita tetap tidak akan mendapat poin atau nilai dari apa yang telah kita lakukan.

Berbeda halnya dengan orang Islam, sekecil apapun amal yang ia lakukan. Ia akan tetap mendapat pahala, bahkan bisa saja berlipat ganda. Allah Swt., juga melimpahkan rahmat-Nya kepada orang yang mengabdi kepada-Nya.

Kalau seorang muslim berbuat maksiat, Allah Swt., tidak akan memberinya azab secara langsung, melainkan akan memberinya kesempatan untuk bertobat. Waktu bertobat sampai nyawa sudah ada di ujung kerongkongannya.

Tidak hanya muslim, orang kafir juga mendapat rahmat dari Allah Swt., walaupun ia berbuat maksiat yang sangat besar. Ia tidak akan menerima azab secara langsung, sama halnya seperti orang Islam. Hal ini karena Allah Swt., memiliki sifat Yang Maha Penyayang juga Maha Pengampun.

Walaupun demikian, orang Islam tetaplah lebih mulia daripada orang kafir karena orang Islam itu seperti halnya bawahan yang menurut kepada bosnya, dan ia akan mendapat gaji yang banyak. Sedangkan orang kafir seperti pembangkang dalam perusahaan tersebut, bos akan memecatnya dan tidak akan mendapatkan gaji sepeser pun.

(Farkhan Wildana S./Mediatech)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK