PASAR WAQIAH RAMADHAN MALAM KE-13: Sudahkah Kalian Birrul Walidain?
SUDAHKAH KALIAN BIRRUL WALIDAIN?
OLEH: Dr. KH. FATHUL BARI, S.S., M.Ag.
annur2.net – Seiring berjalannya waktu, praktik birrul walidain semakin menipis. Banyak anak yang berani membentak, bahkan tidak menggubris perkataan orang tuanya. Lebih dari itu, hari ini begitu sering media memberitakan bahwasannya banyak anak yang menganiaya atau parahnya lagi membunuh orang tuanya sendiri.
Birrul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua bukan hanya sebagai bentuk balas jasa, melainkan perintah langsung dari Allah Swt.
وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانَا
“… dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua …” (QS. Al-Baqarah : 83)
Dalam Al-Qur’an terdapat tiga paket ayat yang isinya harus kita laksanakan secara bersamaan. Kewajibannya tidak dapat gugur hanya dengan melaksanakan salah satu perintahnya saja. Lantas apa saja tiga paket ayat tersebut?
- surah An-Nisa ayat 59
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ …
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya) …”
Dalam penggalan surah An-Nisa ayat 59 tersebut Allah memerintahkan kita untuk beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya. Keduanya harus kita lakukan semua. Tidak bisa kita katakan gugur apabila hanya salah satu saja yang dilakukan.
- surah Al-Baqarah ayat 43
وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
“Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang ruku.”
Pada ayat tersebut Allah memerintahkan untuk mendirikan salat dan zakat. Maka akan dikategorikan gugur ketika mendirikan keduanya.
- surah Luqman ayat 14
ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ …
“ … Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Dalam surah Luqman ayat 14, telah jelas Allah Swt., memerintahkan umat manusia bersyukur kepada-Nya dan kepada kedua orang tua kita. Tidak akan dikatakan bersyukur jika kita hanya mensyukuri keberadaan Allah Swt., tanpa mensyukuri keberadaan kedua orang tua kita. Begitupun sebaliknya.
Terkadang kita lalai bersyukur atas segala nikmat akan adanya orang tua. Padahal merekalah yang banyak berjasa dalam setiap hidup kita semua. Mulai sebelum kita lahir, hingga kelak kita tiada. Mereka telah menafkahi kita secara zahir batin.
Berterimakasihlah kepada Orang Tua
Terkadang kita sebagai anak berlebihan jika menghormati orang lain. Sampai-sampai lupa jika kita wajib untuk menghormati orang tua kita sendiri. Contoh saja apabila seseorang yang tak kita kenal memberi makanan kepada kita ketika kelaparan. Maka biasanya secara otomatis kita akan berterima kasih kepadanya.
Lantas apakah sikap kita sama terhadap kepada kedua orang tua kita sendiri? Padahal merekalah yang memberi makan kita setiap hari. Namun sikap kita dapat dipastikan tidak seperti kepada orang lain tersebut. Parahnya sebagai anak biasanya hanya berterima kasih di saat-saat tertentu saja.
Maka berterimakasihlah kepada kedua orang tua dengan cara senantiasa berbakti. Selalu memuliakannya sebagaimana kita memuliakan seorang raja. Juga selalu mendoakan mereka. Serta patuh dan tidak sekalipun membentak perkataannya, meski hanya sekecap. Allah Swt., berfirman:
۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ
“ Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil.”” (QS. Al-Isra’ : 23-24)
Manfaat Berbakti Kepada Orang Tua
Berbakti kepada orang tua memiliki banyak kemanfaatan bagi seorang anak. Salah satunya dapat menjadikan panjang umur. Tak hanya itu, melainkan mendapatkan kesehatan juga kemanfaatan atas hidup mereka.
Anak yang berbakti juga akan lapang rizkinya. Kesuksesan anak tak lepas dari berkah atas baktinya kepada orang tua dan doanya. Jika orang tua rida kepada anak-anaknya, Allah dengan mudah akan meridainya pula. Dari situlah Allah akan melimpahruahkan rezeki anak yang berbakti. Sebagaimana seseorang yang senantiasa silaturahmi karena silaturahmi yang paling agung adalah berbakti kepada orang tua.
Kemudian manfaat berbakti kepada orang tua juga, Allah akan menempatkan anak itu di surga. Sebagaimana kisah Siti Aisyah ra., Beliau bermimpi masuk surga, ketika di sana beliau menemui seorang anak sedang membaca Al-Qur’an. Lantas oleh beliau ditanya, “Siapakah kamu?” kemudian ia menjawab, “Aku adalah Haritsah bin Nu’man.”
Siapa Haritsah bin Nu’man tersebut? Dia merupakan seorang anak yang senantiasa memuliakan dan berbakti kepada ibunya. Ia senang metani (mencari kutu rambut) ibunya, menyuapi ibunya, serta selalu mendengarkan tutur kata ibunya. Seolah-olah ibunya adalah raja. Ia begitu perhatian serta memuliakannya.
Cara Berbakti saat Orang Tua Telah Tiada
Penyesalan selalu datang di akhir. Banyak anak yang merasakan penyesalan tatkala orang tuanya telah tiada. Mereka mulai bingung ingin berbakti kepada kedua orang tuanya. Lantas bagaimana cara berbakti kala orang tua telah tiada?
Ada empat perkara yang dapat dilakukan seorang anak untuk berbakti di saat orang tua mereka telah tiada. Pertama, banyak-banyak mendoakan serta memintakan ampunan untuk mereka.
Kedua, merealisasikan janji atau keinginan orang tuanya semasa hidup. Misalnya orang tua mereka ingin berhaji, membangun masjid ataupun lainnya. Maka seorang anak seharusnya segera mewujudkan segala keinginannya tersebut.
Ketiga dengan memuliakan sahabat karib, teman-teman orang tua kita. Sehingga sikap baik kita sama halnya dengan berbuat baik kepada orang tua kita sendiri.
Terakhir dengan mempererat tali silaturrahmi antar sanak saudara. Jangan sampai ketika orang tua kita tiada, hubungan kekerabatan kita dengan sanak saudara orang tua menjadi renggang. Sepantasnya kita sebagai anak harus lebih mempererat tali persaudaraan tersebut.
Maka sebagai anak, kita memiliki kewajiban berbakti kepada orang tua hingga mereka tiada. Berbakti tak hanya dirupakan dengan kita senantiasa memenuhi keinginan dunia saja. Melainkan harus dengan selalu mendoakan serta menjadikan perilaku kita senantiasa baik. Karena setiap tingkah laku kita adalah jariyah bagi orang tua kita.
(Hanif Azzam Aufa/Mediatech An-Nur II)
Leave a Reply