SMA An-Nur: Sekolah Apa Wisata?

SMA AN-NUR
SMA AN-NUR

Kondisi geografis yang ‘naik-turun’ agaknya tidak menjadi halangan lokasi berdirinya SMA An-Nur. Di tangan Kiai Badruddin, SMA An-Nur ‘disulap’ menjadi sekolah rasa wisata.

***

15 Juli 1989 silam, KH. M. Badruddin Anwar mendirikan lembaga SMA An-Nur di kawasan pondok pesantren. Uniknya, kebanyakan muridnya adalah siswa tamatan MTs. Sebab SMP An-Nur baru berdiri tiga tahun setelahnya. Dengan didirikannya sekolah ini, beliau menaruh harapan para siswa SMP/MTs di luar pesantren, dapat melanjutkan pendidikan tingkat atas di lingkungan pondok pesantren.

Berdiri di atas kontur tanah yang gembur, SMA An-Nur Bululawang tidak hanya menyajikan ilmu melainkan lanskap taman sebagai pendukung metode pembelajaran. Sejak masa pendirian hingga tahun 2019, SMA An-Nur terus mengalami pertumbuhan baik dalam segi kualitas maupun kuantitas.

Kiai Bad, selain pengasuh An-Nur II juga lama menjabat Kepala YP3 An-Nur. Oleh karenanya, beliau terus mengontrol perkembangan kuantitas pelajar SMA An-Nur yang meningkat hingga 20-35 persen Kondisi geografis yang ‘naik-turun’ agaknya tidak menjadi halangan lokasi berdirinya SMA An-Nur. Di tangan Kiai Badruddin, SMA An-Nur ‘disulap’ menjadi sekolah rasa wisata. 14 tiap tahunnya. “Ini bukti bahwa SMA An-Nur telah banyak diminati masyarakat,” terang Ir. H. Hanafi, S.P., M.Pd.I., kepala SMA An-Nur saat ditemui Mediatech An-Nur II pada pertengahan Januari lalu.

Tidak hanya kuantitas yang menjadi sorotan Kiai Bad dalam pendidikan, lanjut pria kelahiran 22 Maret 1969 itu, SMA yang notabene berada dalam pesantren ini juga patut sejalur dengan adanya kualitas yang baik. Pada 2005, SMA An-Nur mendapat nilai akreditasi A. Sementara itu, kualitas murid juga dibuktikan dengan banyaknya prestasi, baik bidang pengetahuan (akademik) maupun Soft Skill (nonakademik) yang diperoleh dua tahun terakhir (2018).

Prestasi murid SMA AnNur sejak dua tahun terakhir (2017-2018) mencapai 32 macam juara. Sedangkan pada 2018-2019 terakhir, telah menyabet 12 trofi lomba. “Karena kualitas dan jumlah murid merupakan jantung sekolah. Itu salah satu tanda sekolah diminati masyarakat.” Tutur Kepala SMA, angkatan alumni tahun 1987 itu.

Sekolah swasta yang berlamat Jl. Raya Bululawang itu, adalah pilihan tepat Kiai Bad yang mana berdiri di lahan istimewa. Secara fisik, SMA An-Nur berada di atas lahan miring. Posisi tanah yang menjulang, diubah sedemikian rupa supaya “Abah itu sangat gemar dengan keindahan. Taman bertebar pada setiap kawasan pondok An-Nur II ini adalah jerih payah beliau.” 15 Kegiatan upacara SMA AnNur menimbulkan nuansa perbukitan, serta berbagai taman yang menghiasi setiap jalur masuk hingga halaman sekolah. “Jadi murid dengan leluasa menghirup udara agar lebih rileks ketika sedang belajar,” imbuhnya. Dan karenanya Dr. KH. Fathul Bari, M.Ag. pernah mengatakan “Abah (Kiai Badruddin) itu sangat gemar dengan keindahan. Taman bertebar pada setiap kawasan pondok An-Nur II ini adalah jerih payah beliau.”

Lewat prinsip KH. Anwar Nur, pendiri Pondok Pesantren An-Nur, “monggo nyetak sholihin shalihat” Kiai Bad menerapkan hal tersebut dalam visi dan misi SMA An-Nur dengan maksud menumbuhkan karakter siswa-siswi yang salihin-salihat. “Karena kalau orang shalih itu apa-apa enak. Di mana-mana disegani orang.” Imbuh Kepala SMA An-nur.

Mulai 2016, Kiai Badruddin menyetujui dirintisnya kelas idaman sebagai program unggulan SMA An-Nur. Program tersebut sudah menapaki tahun keempat pada 2019 ini. Dirasa berhasil, kedepannya SMA akan menyajikan beberapa program terbaik 16 dengan tetap mempertahankan prestasi, inovasi, improvisasi dan kreatifitas untuk mewujudkan cita-cita Kiai Bad sebagai pendiri.

Diantaranya, untuk tiap tahun pendidikan di An-Nur harus semakin besar. Saat ini SMA An-Nur menghimpun 2400 lebih pelajar yang diatur dengan jam sekolah berbeda. Agaknya angka ribuan tersebut masih belum sampai harapan. “Sekarang ini, kami masih perlu sekitar 6 ribu pelajar. lagi. Sebab masalah kebaikan kita harus melihat ke atas. di luar sana masih banyak sekolah dengan jumlah murid lebih,” tutur Kepala SMA itu saat menyatakan cita-cita pendiri.

Prinsip Kiai Bad dalam pendidikan adalah semua warga An-Nur, utamanya guru, harus patuh dan memprioritaskan aturan. Karena dengan patuh, segala urusan teratur dan selaras dengan program. “Dan sesekali Kiai berpesan, pondok yang mendirikan sekolah. Sekolah milik pondok. Jadi, aturannya harus ikut pondok,” pesan kepala sekolah yang masih aktif sebagai Ketua Iksan (Ikatan Santri Alumni) An-Nur II.

Berawal dari jumlah puluhan siswa, kini SMA An-Nur telah menampung ribuan murid dari segala penjuru di Nusantara. Berkat kegigihan Kiai Bad, kini SMA An-Nur berada dalam pengawasan IDB (International Develoment Bank) sebagai lembaga pendidikan yang cakap dan layak diunggulkan.

PENDIDIKAN FORMAL

(Tim Jurnalistik/Mediatech An-Nur II)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK