Semarak HSN Para Santri An-Nur II

HSN, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Semalam, sebelum terlaksanya upacara, hujan mengguyur bumi. Sehingga, tanah di lapangan beserta rerumputan di sana menjadi basah. Meski begitu, para santri tetap berkumpul di lapangan untuk menghadiri upacara Hari Santri Nasional (HSN)yang terlaksana pada tanggal 22 Oktober 2022 pagi dalam keadaan cuaca tanpa rintik air dan tanpa mendung.

Sekiranya santri-santri telah berkumpul di lapangan, petugas upacara segera menata baris santri-santri. Sedangkan MBAA (Marching Band An-Nur Al-Murtadlo) berjalan memasuki area upacara. Upacara mulai dengan berdirinya Brigjen TNI Primadi Saiful Sulun, S.Sos., M,Si. di depan mimbar sebagai inspektur upacara sekaligus amanat untuk HSN tahun ini. Beliau menjabat sebagai Kepala Staf Divisi Infanteri Dua Kostrad.

MC membacakan runtunan kegiatan upacara sebagai berikut: mengibarkan bendera Merah Putih, pembacaan teks Proklamasi, mengheningkan cipta, pembacaan Undang-Undang Dasar 1945, pembacaan pancasila, pembacaan ikrar santri, amanat, serta doa penutup. Acara pertama, masuknya pasukan Baspara yaitu pengibaran bendera Merah Putih beriringan dengan instrumen marching band.

Ada satu hal yang membuat upacara satu ini khas dengan namanya, Hari Santri Nasional. Yaitu, pembacaan ikrar santri oleh Bapak Amaludin Choiri. Berbeda dengan upacara lainnya yang tanpa agenda tersebut. Oleh karenanya, hal ini menjadi pembeda dengan upacara lain.

HSN, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Beranjak dari pembacaan ikrar santri, masuklah ke amanat dari Bapak Primadi Saiful Sulun. Dari penyampaiannya tersebut, muncul kesimpulan seperti ini: Bahwasannya yang namannya santri itu bisa apa saja. Seperti halnya waktu penjajahan Belanda. Kemenangan santri di semarang yang hanya sehari semalam dengan berbekal bambu runcing, kerikil, biji-bijian dapat mengalahkan Belanda. Di balik semua itu tersembunyi rahasia dari kemengan para santri. Adalah kekuatan doa dari para ulama dan ampuhnya wirid para santri.

Tak cuma itu. Tutur beliau bahwasannya santri juga harus mempertahankan perjuangan pendahulu dengan menjaga agama Islam secara utuh atau sorang-orang sering menyebutnya dengan tiang agama. Seperti perkataan Kyai Badruddin Anwar dan KH. Fathul Bari bahwa di manapun santri tetaplah santri.

Lalu berakhirnya upacara Hari Santri Nasional tahun 2022 dengan doa. KH. Syamsul Arifin kebagian mandate memimpin doa. Inspektur serta petugas upacara meninggalkan lapangan bersamaan dengan pertunjukan dari marching band yang membawakan lagu di antaranya, Latih, berkibarlah merah putih, selawat assyghiri yang menghadap ke tamu undangan.

0341-833235 (kantor pondok)

+62 852-3644-6126 (humas pondok)

+62 813-3476-9069 (humas pondok khusus untuk kunjungan)

No. Rek. BNI a/n An Nur 2: 4321-1979-02

(Fathurrohman Hidayatdzati/Mediatech)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK