Satu Rahmat Allah untuk Sejuta Umat

PASAR WAQIAH RAMADAN MALAM KE-9: Satu Rahmat Allah untuk Sejuta Umat

KAJIAN LUASNYA RAHMAT ALLAH

OLEH: Dr. KH. FATHUL BARI, S.S., M.Ag.

هو شهر أولّه رحمة و أوسطه مغفرة و أخره عتق من النّار

Artinya, “Bulan Ramdan adalah bulan yang awalnya penuh dengan rahmat, pertengahannya penuh dengan ampunan, dan akhirnya merupakan pembebasan dari neraka.” Karena sekarang kita berada di malam ke-9 dari bulan Ramadan, maka malam ini adalah malam-malam terakhir yang penuh dengan kerahmatan. 

annur2.net – Sebelum berangkat terlalu jauh, rahmat itu apa? Dalam Al-Qur’an terdapat 268 kata rahmat. Menurut Imam Al-Qurthubi, tafsiran dari rahmat ini ialah kebaikan, kemanfaatan, dan pertolongan. 

Besarnya Nikmat Allah

Tahukah kalian, dari banyaknya rahmat, Allah Swt., hanya menurunkan salah satunya saja. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw.,

إن الله خلق الرحمة يوم خلقها مائة رحمة، فأمسك عنده تسعة وتسعين رحمة، وأرسل في خلقه كلهم رحمة واحدة

Artinya, “Sesungguhnya Allah menciptakan rahmat pada hari Dia menciptakannya sebanyak seratus rahmat. Dia menahan di sisi-Nya sembilan puluh sembilan rahmat, dan mengirimkan satu rahmat kepada seluruh makhluk-Nya.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Hadis di atas menunjukkan betapa besarnya rahmat dari Allah Swt., kepada semua makhluknya. Dalam hadis lain juga terdapat hal yang juga menjelaskan betapa besarnya rahmat dari Allah Swt., 

لو يعلم الكافر بكل الذي عند الله من الرحمة لم ييأس من الجنة، ولو يعلم المؤمن بكل الذي عند الله من العذاب لم يأمن من النار

Artinya, “Seandainya orang kafir mengetahui seluruh rahmat yang ada di sisi Allah, niscaya ia tidak akan berputus asa dari surga. Dan seandainya orang beriman mengetahui seluruh azab yang ada di sisi Allah, niscaya ia tidak akan merasa aman dari neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Masuk Surga Butuh Rahmat

Masuk surga tidak hanya dengan mengandalkan amal ibadah saja, namun perlu banyak aspek lain, salah satunya rahmat. Nabi Muhammad saw., pernah bersabda,

والذي نفسي بيده لا تدخلوا الجنة حتى ترحموا

Artinya, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga sampai kalian saling berkasih sayang.” (HR. Ahmad). 

Dalam hadis riwayat Al-Hakim juga terdapat sebuah cerita tentang seseorang yang hidup sendirian di pulau. Di sekitar pulau tersebut tiada daratan, hanya ada samudra yang membentang luas. Orang itu tinggal di puncak gunung, dan yang ia lakukan hanyalah beribadah setiap hari. Dalam satu saat orang tersebut berdoa agar ia meninggal dalam keadaan sujud. Allah Swt., pun mengabulkan doa orang tersebut.

Di akhirat, Allah Swt., ‘memanggil’ orang tersebut, juga beberapa malaikat. “Wahai malaikat, masukkan orang ini ke surga karena rahmatku.” Namun orang ini enggan untuk masuk surga dengan alasan ia telah melakukan amal ibadah selama 500 tahun lamanya, mengapa ia harus masuk surga karena rahmat Allah bukan karena amal ibadahnya? 

Lantas Allah Swt., memerintahkan malaikat untuk menimbang amal ibadah orang tersebut dan rahmat-Nya. Allah tidak langsung menimbang semua nikmat, melainkan hanya menggunakan nikmat mata saja. Di luar dugaan orang tersebut, ternyata nikmat dari Allah jauh lebih berat daripada amal ibadah yang telah ia lakukan selama 500 tahun. Saat malaikat menariknya ke neraka karena amal ibadahnya tidak cukup, orang tersebut segera bertaubat dan memohon kepada Allah agar memasukkannya ke surga atas rahmat-Nya. Akhirnya ia masuk surga bukan karena amal ibadahnya.

Semua hal yang ada di dunia ini tidak lepas dari rahmat Allah Swt., bahkan kebaikan yang kecil sekalipun. Kita harus bersyukur karena dapat menikmati kenikmatan yang telah Allah limpahkan kepada kita. Jangan mengeluh hanya karena tidak punya uang, karena nikmat bukan hanya sebatas uang. Masuk Islam saja sudah nikmat terbesar.

(Farkhan Wildana S./Mediatech An-Nur II)