Sama-Sama ke Surga tapi Beda Tempatnya

annur2.net – “Nabimu bohong! Dia pernah berkata ‘Dunia adalah penjara orang mukmin dan surganya orang kafir,’” kritik keras seorang penjual minyak Yahudi di hadapan Syekh Ibnu Hajar Al-Asqalani. Ia tiba-tiba menghadang rombongan Syekh Ibnu Hajar Al-Asqalani yang akan ke kantor mahkamah agung. “Hidupmu mulia, bergelimang harta dan diiringi banyak penjaga. Sedangkan hidupku sengsara sebagai penjual minyak, jika benar perkataan nabimu, aku yang seharusnya sepertimu,” tambahnya.

Beliau membalas sangkalan tersebut, “Gelimangnya harta, kemuliaan, dan fasilitas padaku tidak sebanding dengan kenikmatan dan fasilitas yang aku terima di akhirat. Di dunia aku juga terikat dengan peraturan syariat.  Sedangkan sengsaramu sekarang tidak ada apa-apanya daripada kesengsaraanmu di neraka kelak. Bahkan padamu tidak ada hukum ketat yang menjerat. Kamu lebih bebas melakukan segala hal daripada diriku. Itulah kenikmatanmu di dunia ini.”

Yahudi itu hanya tertegun tanpa ada penyangkalan lagi. Akhirnya ia semakin yakin pada ajaran Islam kemudian bersyahadat.

Nabi memang pernah mengatakan bahwa dunia adalah penjara orang mukmin dan surganya orang kafir. Dunia adalah tempat orang kafir bersenang-senang sedangkan akhirat tempat orang mukmin berbahagia. Lihat saja sekarang, orang-orang terkaya di Indonesia atau dunia kebanyakan non muslim. Di lain sisi, banyak kehidupan orang mukmin yang sangat memprihatinkan.

الدُنْيَا سِجْنُ المُؤْمِنِ وَ جَنَّةُ الكَافِرِ

“Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim)

Duniawi Orang Kafir

Orang kafir Quraiys mengunggulkan kelebihan duniawi ini ketika Rasulullah mendengarkan ayat-ayat Allah. Kelebihan mereka memang lebih kaya, banyak yang menyegani dan memuliakannya pada setiap pertemuan. Lantaran merasa kalah dengan Al-Qur’an, mereka mengunggulkan duniawinya kemudian bertanya sembari meremehkan. Hal ini terekam dalam Al-Qur’an surah Maryam ayat 73. Tapi pada ayat berikutnya Allah langsung memukul telak peremehan mereka. 

اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ قَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓاۙ اَيُّ الْفَرِيْقَيْنِ خَيْرٌ مَّقَامًا وَّاَحْسَنُ نَدِيًّا ۝٧٣

“Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas, niscaya orang-orang yang kufur berkata kepada orang-orang yang beriman, ‘Manakah di antara kedua golongan yang lebih baik tempat tinggal dan lebih indah tempat pertemuan(-nya)?’”

وَكَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْنٍ هُمْ اَحْسَنُ اَثَاثًا وَّرِءْيًا۝٧٤

“Betapa banyak umat (yang ingkar) yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal mereka lebih bagus perkakas rumah tangganya dan (lebih indah) dipandang mata.”

Bukti Akhirat Surga Orang Mukmin

Semua manusia pasti melewati neraka Jahannam. Kelak di atas neraka Jahanam terdapat sebuah jembatan yang harus para manusia sebrangi. Jembatan itu lebih kecil dari pada rambut lagi lebih tajam dari pada pedang. Akan banyak orang yang tergelincir dan tersungkur ke dalam neraka. Allah hanya menyelamatkan orang-orang yang beriman pada-Nya.

Cara setiap orang melewati jembatan itu tidak sama, sesuai amal perbuatannya. Orang yang banyak melakukan kebaikan bisa menyebrang hanya dalam sekedipan mata. Ada juga yang akan melewati jembatan itu bagai hembusan angin, mengendarai kuda atau hanya berjalan. Berbeda halnya bagi orang yang amal kebaikannya sedikit, jembatan itu akan sempit. Terlebih jika ia kafir, Jahanam tempatnya.

Dalam Al-Quran Allah telah berjanji akan menolong orang mukmin dalam firman-Nya surah Maryam ayat 71-72:

وَاِنْ مِّنْكُمْ اِلَّا وَارِدُهَاۚ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّاۚ۝٧١

“Tidak ada seorang pun di antaramu yang tidak melewatinya (sirat di atas neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah ketentuan yang sudah ditetapkan.”

ثُمَّ نُنَجِّى الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّنَذَرُ الظّٰلِمِيْنَ فِيْهَا جِثِيًّا۝٧٢

“Selanjutnya, Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalamnya (neraka) dalam keadaan tersungkur.”

(Ahmad Basunjaya I.K.F/Mediatech An-Nur II)