Saat Kenyataan Tak Seindah Harapan

duka, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

One Day One Hadith

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda :

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

“Tidaklah ditimpakan kepada seorang muslim berupa penderitaan (keletihan), penyakit, kesusahan, kesedihan dan gangguan serta kepedihan sampai-sampai duri yang tertusuk padanya melainkan Allah menghapuskan dosa-dosanya”. [HR Bukhari]

Catatan Alvers

“Ketika mimpimu yang begitu indah, tak pernah terwujud… Ya sudahlah. Saat kau berlari mengejar anganmu dan tak pernah sampai… Ya sudahlah (hhmm). Apapun yang terjadi… ku kan slalu ada untukmu Janganlah kau bersedih… Cause Everything’s gonna be Okay…”

Sepertinya pernah kenal perkataan ini ya? Ya Anda benar, ini adalah lirik lagu dari Bondan Prakoso yang sempat nge-hits. Lagu ini biasa saja. Namun jika kata “Aku” disandarkan kepada Allah maka menjadi luar biasa. Lagu ini menjadi pelipur lara di kala seseorang dirundung duka.

Setiap kita pastilah pernah mengalami kegagalan. Sadarlah alvers, Kehidupan ini tak selamanya indah. Suka dan duka datang silih berganti. Mantapkanlah hati bahwa kehidupan dunia ini adalah semu. Jika Kebahagiaannya semu maka kesedihannya pun juga semu. Tiada gunanya berlarut-larut dalam kesedihan. Yang menjadi masalah bukan seberapa banyak anda jatuh namun yang menjadi masalah apakah anda mampu bangkit.

Allah swt menciptakan kebahagiaan dan kesedihan silih berganti agar manusia menyadari nikmatnya kebahagiaan sehingga seseorang bersyukur tatkala mendapat kebahagiaan dan berbagi dengan orang lain. Begitu pula tatkala dilanda kesedihan ia mampu bertahan dan yakin bahwa itu adalah wujud kasih Allah yang ingin menghapuskan dosa dari dirinya sebagaimana hadits utama di atas dan ia yakin bahwa suatu saat “badai akan berlalu”. Allah swt berfirman :

وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ

“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah ingin memberi bukti kebenaran kepada beriman (dengan orang-orang kafir) dan menjadikan sebagian diantara kalian sebagai syuhada’ (saksi). [QS. Ali Imran: 140].

Maka dari itu, Suka dan duka adalah sunatullah yang pasti menghampiri kehidupan kita. Tidak ada seorang pun yang terus merasa suka, dan tidak pula terus dalam duka. Allah pun mengingatkan agar tidak putus asa  dan bersedih ketika dilanda duka. Allah SWT berfirman kepada hamba-Nya:

لَا تَقْنَطُوا

“janganlah kamu berputus asa” [QS Az-Zumar : 53]

Nabi Ya’qub berpesan kepada putera-puteranya :

وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ

“janganlah kamu berputus asa” [QS Yusuf 87]

Nabi Yusus as berkata kepada saudara- saudaranya:

فَلَا تَبْتَئِسْ

“janganlah kamu berduka cita” [QS Yusuf 69]

Nabi Syu’aib berkata kepada Nabi Musa AS :

لَا تَخَفْ

“Janganlah engkau takut” [QS AL-Qashah : 25]

Rasul SAW menghibur Abu Bakar RA:

لَا تَحْزَنْ

“Janganlah kau bersedih” [QS At-Taubah : 40]

Itulah Manhaj Rabbany (Metode Ilahi) yang diajarkan kepada kita dikala dirundung duka dan masalah. Bersikaplah tenang, Jangan marah, Jangan sedih sebab dalam satu Maqalah disebutkan :

لا يمكنك أن ترى صورتك في الماء وهو يغلي وبالمثل لا يمكنك أن ترى الحقائق وأنت غاضب

“Tidak mungkin engkau melihat rupamu di atas air yang mendidih, seperti itu pula tidak mungkin engkau bisa melihat hakikat suatu perkara (yang terjadi) jika engkau dalam keadaan marah.”

Hadapilah masalahmu dengan kepala dingin, jangan takut, jangan gelisah, jangan pula bersedih sebab masalahmu itu terjadi atas rencana Allah. Orang bijak mengatakan :

أنت تريد وأنا أريد والله يفعل ما يريد

“Kau punya rencana dan akupun punya rencana namun Allah merealisasikan rencana-Nya.”

Yakinlah bahwa rencana Allah adalah yang terbaik untuk kita karena Allah yang maha mengetahui hakikat dari setiap perkara yang menimpa kita. Allah SWT berfirman :

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu” [QS Al-Baqarah : 216]

Ada sebuah kisah, Seorang bapak yang bermimpi punya anak sukses menjadi Pengusaha Tambang. Demi mewujudkan kesuksesan anaknya, bapak ini rajin tahajud, zikir bahkan sedekah. Sebagai langkah menuju kesana, Ia bermaksud memasukkan anaknya ke di ITS atau ITB. Bapak ini menjual motor satu-satu miliknya untuk disedekahkan, dengan harapan anaknya lolos seleksi SBMPTN. Namun Takdir berkata lain, anaknya tidak lolos. Iapun tidak putus asa, Ia masukkan anaknya ke bimbel lalu ia daftarkan anaknya lewat jalur mandiri namun lagi-lagi gagal.

Bapak ini bingung “Kenapa Allah tidak mewujudkan cita-cita luhurnya? Bukankah ia telah rajin salat, zikir bahkan sedekah?”. Akhirnya, Bapak ini pasrah karena kehabisan biaya. Si anak memutuskan untuk kerja seadanya yaitu menjadi Sopir Pribadi (jauh sekali dari angan-angan bapaknya). Si anak tawakal kepada Allah sambil yakin bahwa semua itu pasti ada hikmahnya. Tiap hari ia mengatar boss nya ke tempat-tempat pengumpul ‘Besi Bekas’ di daerah Jawa sembari Bos mengajarkannya bagaimana memilih besi yang bagus, dimana tempat membeli besi yang bagus dan kemana menjualnya.

Singkat cerita, setelah 2 tahun tanpa disangka-sangka si Bos menikahkannya dengan puterinya dan Ia pun sekarang menjadi ‘Pengusaha Tambang Besi! Subhanallah. Lebih dahsyatnya lagi ketika teman-temannya yang lolos SBMPTN di pertambangan ITS dan ITB masih kuliah, dia yang kemarin tidak lolos sudah menjadi Pengusaha. Bahkan dua tahun kemudian ketika si anak ini menginterview calon karyawannya ia melihat CV (Curriculum Vitae)nya, ternyata si calon karyawan ini lulusan ITB yang seangkatan dengannya, ia bergumam dalam hati : “ini saingan saya dulu.” Namun Yang lolos masih jadi karyawan tapi yang gak lolos malah jadi bos. Subhanallah. Itulah Rahasia Allah. [pengenkuliah dot com] Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk terus berusaha dan tidak putus asa menghadapi kenyataan yang tak seindah harapan.

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama). [At-Tadzkirah Wal Wa’dh].

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK