ROMANTISME AISYAH

, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari RA, Rasul SAW bersabda :


وَإِنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ


“keutamaan Aisyah atas semua wanita seperti keutamaan tsarid atas segala makanan.” [HR Bukhari – Muslim]

Catatan Alvers

Lagu berjudul “Aisyah Istri Rasulullah” nampaknya mulai booming dan menjadi trending di youtube. Lagu yang menyajikan bagaimana romantisnya kehidupan Aisyah bersama Rasul SAW itu menarik para penyanyi seperti nisa sabyan, anisa rahman, nada sikah dan banyak lagi penyanyi lainnya berlomba-lomba membuat cover lagu ini.

Entah apa yang membikin lagu ini menjadi viral padahal lagu aslinya yang dinyanyikan oleh Projector Band tidaklah tenar. Apakah ada hubungannya dengan kondisi lock down corona, isolasi mandiri yang mengharuskan diam di rumah sehingga lagu romantisme seperti ini bisa menjadi teladan ataukah karena dekat dengan datangnya bulan suci ramadhan dimana biasanya lagu-lagu religi banyak diminati. Ataukah karena adaptasi lirik Hasbi Haji Muh Ali (Mr Bie) yang menjadikan lagu yang awalnya berisi percintaan biasa-biasa menjadi kisah cinta suci yang luar biasa.
Berikut saya sajikan lirik lagu “Aisyah Istri Rasulullah” dan rujukannya dalam gaya khas one day one hadith yang Singkat padat dan akurat.

“Mulia indah cantik berseri – Kulit putih bersih merahnya di pipimu – Dia aisyah putri abu bakar – Istri rasullallah”.

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah ini mengharuskan ketika kita hendak mengetahui kemuliaan Aisyah, wanita terbaik sebagaimana hadits di atas maka harus mengetahui pula kemuliaan ayahnya yaitu Abu Bakar. Sahabat yang dijamin kelak masuk surga [HR Tirmidzi] dan dinobatkan sebagai Manusia terbaik setelah Nabi SAW sebagaimana dalam hadits disebutkan :


أَفْضَلُ هَذِهِ الْأُمَّةِ بَعْدَ نَبِيِّهَا أَبُو بَكْرٍ


Orang yang terbaik dari umat ini setelah Nabi-Nya adalah Abu Bakr [HR Ahmad]

“Sungguh sweet nabi mencintamu – Hingga nabi minum di bekas bibirmu – Bila marah, nabi kan bermanja – Mencubit hidungnya”.

Ya, Nabi sungguh sweet mencintainya. Ketika Amr bin Ash bertanya kepada baginda Nabi SAW :


أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ


“Siapakah manusia yang paling engkau cintai?”
Beliau SAW menjawab, “‘Aisyah.” Lantas aku bertanya ” Siapa lelaki yang paling kau cintai?” Beliaupun menjawab, “Ayahnya”. [HR Bukhari]

Aisyah RA berkata : Rasulullah SAW disuguhkan sebuah gelas, kemudian aku minum dari gelas tersebut sedangkan aku dalam keadaan haid . Lantas Rasulullah SAW mengambil wadah tersebut Lalu


فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِيَّ


Beliau meletakkan mulutnya di bekas tempat minumku. [HR Ahmad]

Aisyah RA berkata : Rasul SAW menemuiku sedangkan aku dalam keadaan marah,


فأخذ بطرف المفصل من أنفي ، فعركه


maka beliau menarik ujung persendian hidungku, lalu memencetnya,
kemudian bersabda, ‘Wahai Aisyah Sayang, katakanlah, ‘Ya Allah, ampunilah dosaku, hilangkanlah kemarahan hatiku, dan selamatkanlah aku dari setan’.” [Al-Adzkar Lin Nawawi]

“Sungguh sweet nabi mencintamu- Bila lelah nabi baring dijilbabmu – Seketika kau pula bermanja – Mengikat rambutnya”

Aisyah RA berkata:


كُنْتُ أُرَجِّلُ رَأْسَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا حَائِضٌ


“Aku menyisir rambut Rasulullah SAW sedangkan aku dalam keadaan haidh.” [HR Bukhari]

“Aisyah…Romantisnya cintamu dengan nabi – Dengan baginda kau pernah main lari-lari – Selalu bersama hingga ujung nyawa – Kau disamping rasullallah…”

Aisyah menceritakan tentang “main lari-lari” dengan beliau : Aku pernah keluar bersama Nabi SAW dalam suatu safarnya sementara saat itu aku masih muda, badanku belum gemuk dan belum berlemak. Nabi SAW bersabda kepada rombongan “Silahkan kalian jalan duluan.” Merekapun jalan terlebih dahulu.
Lalu Nabi SAW bersabda kepadaku :


تَعَالي حَتَّى أُسَابِقَكِ


Ayo kita lomba lari…
Akupun berusaha mendahului beliau dan aku bisa mengalahkan beliau. Beliaupun terdiam. Hingga setelah aku mulai gemuk, berlemak dan sudah lupa dengan perlombaan yang dulu, aku pergi bersama beliau untuk melakukan safar.
Nabi SAW bersabda kepada rombongan “Silahkan kalian jalan duluan.” Merekapun jalan terlebih dahulu.
Lalu Nabi SAW bersabda kepadaku : “Ayo lomba lari, aku akan mengalahkanmu.” Akupun berusaha mendahului namun beliau bisa mengalahkanku dan sambil tertawa dan Beliau bersabda :


هَذِهِ بِتِلْكَ


“Satu – satu” [HR Ahmad]

Kehidupan suami istri yang islami bukan hanya dengan melakukan ibadah, mengaji, shalat akan tetapi bermain-main dengan istri juga merupakan perbuatan terpuji. Nabi SAW bersabda :


كُلُّ شَيْءٍ لَيْسَ مِنْ ذِكْرِ اللهِ فَهُوَ لَعِبٌ ، لَا يَكُونُ أَرْبَعَةٌ: مُلَاعَبَةُ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ ، وَتَأْدِيبُ الرَّجُلِ فَرَسَهُ، وَمَشْيُ الرَّجُلِ بَيْنَ الْغَرَضَيْنِ، وَتَعَلُّمُ الرَّجُلِ السَّبَّاحَةَ


Semua permainan yang tidak mengandung dzikrullah hanyalah permainan. Kecuali 4 permainan, seorang suami bermain-main dengan istrinya, atau melatih kuda, atau berjalan diantara dua tujuan, dan belajar berenang. [HR Nasa’i]

Romantisme ini dibawa hingga akhir kehidupan. Aisyah RA berkata :


وَقَدْ كُنْتُ مُسْنِدَتَهُ إِلَى صَدْرِي أَوْ قَالَتْ حَجْرِي فَدَعَا بِالطَّسْتِ فَلَقَدْ انْخَنَثَ فِي حَجْرِي فَمَا شَعَرْتُ أَنَّهُ قَدْ مَاتَ


Ketika Beliau bersandar di dadaku (Atau dalam pangkuanku), Beliau meminta air dalam bejana hingga Beliau jatuh dalam pangkuanku dan aku tidak sadar kalau Beliau sudah wafat. [HR Bukhari]

“Aisyah…Sungguh manis oh sirah kasih cintamu – Bukan persis novel mula benci jadi rindu – Kau istri tercinta Ya aisyah, Humairah…”

Cinta Rasul kepada aisyah bukanlah cinta abal-abal seperti kisah di novel-novel hayalan. Rasul memanggilnya dengan “Humaira” yang berarti wanita berkulit putih [Lisanul Arab]. Diriwayatkan oleh Aisyah, isteri Nabi SAW bahwa suatu ketika orang-orang Habasyah masuk masjid dan menunjukkan atraksi permainan di dalam masjid, lalu Rasulullah SAW berkata kepadaku,


يَا حُمَيْرَاءُ أَتُحِبِّيْنَ أَنْ تَنْظُرِي إِلَيْهِمْ


“Wahai Humaira, apakah engkau mau melihat mereka?”
Lalu aku menjawab, “Iya.” Maka Nabi SAW berdiri di depan pintu, lalu aku datang dan aku letakkan daguku pada pundak Rasulullah SAW dan aku tempelkan wajahku pada pipi beliau.”

Lalu pada akhir hadits, Aisyah mengatakan :


وَمَالِيَ حُبُّ النَّظَرِ إِلَيْهِمْ وَلَكِنِّي أَحْبَبْتُ أَنْ يَبْلُغَ النِّسَاءَ مَقَامُهُ لِيْ وَمَكاَنِي مِنْهُ


Sebenarnya bukan karena aku senang melihat permainan mereka, tetapi aku hanya ingin memperlihatkan kepada para wanita bagaimana kedudukan Nabi SAW terhadapku dan kedudukanku terhadapnya.” [HR An-Nasa’i]

Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: Sanad hadits (yang diriwayatkan oleh AN-Nasa’i) ini shahih dan tidak ada satupun hadits shahih yang menyebutkan ‘humaira’ kecuali dalam hadits ini.” [Fathul Bari]

Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati kita untuk terus menyadari bahwa keluarga adalah sumber kebahagiaan dunia akhirat sehingga kondisi lockdown ini menjadikan setiap pasangan semakin romantis.

Salam Satu Hadits,
Dr. H. Fathul Bari Alvers

Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren Lho!

NB.
Hak Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah dan menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat kelak. Silahkan Share tanpa mengedit artikel ini. Sesungguhnya orang yang copas perkataan orang lain tanpa menisbatkan kepadanya maka ia adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan keduanya adalah tercela [Imam Alhaddad]

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK