QALBI FIL MADINAH
ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Rasul saw., bersabda:
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَدْعُو الرَّجُلُ ابْنَ عَمِّهِ وَقَرِيبَهُ هَلُمَّ إِلَى الرَّخَاءِ هَلُمَّ إِلَى الرَّخَاءِ وَالْمَدِينَةُ خَيْرٌ لَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Akan datang kepada manusia suatu zaman di mana seseorang menyeru sepupunya dan kerabatnya, ‘Marilah menuju ke “Ar-Rakha” (satu kota dengan kehidupan yang lapang dan suasana yang indah) 2x.’ Padahal kota Madinah lebih baik bagi mereka jika mereka mengetahui.” [HR. Muslim]
Catatan Alvers
annur2.net – “Qalbi fil madinah Wajadas sakinah Muhammad nabina Assalamu ‘alaik”. Ini adalah cuplikan lirik lagu yang berjudul Qalbi Fil Madinah yang menggambarkan kerinduan dan kecintaan terhadap Nabi Muhammad saw., serta kota Madinah. Lagu ini baru dirilis pada 9 Maret 2025 namun sudah ditonton lebih dari 8 juta kali dan menempati posisi ke-4 di Trending YouTube. Lagu ini diproduksi oleh Awakening Music, label ternama yang menaungi banyak artis musik religi internasional. [rri.co.id]
Lagu ini dinyanyikan oleh Maher Zain, musisi kelahiran Lebanon 1981 yang kemudian hijrah ke Swedia. Ia adalah sarjana insinyur aeronautika (teknik penerbangan) namun karena hobi musik sejak kecil maka ia tetap bekerja sebagai produser musik paruh waktu hingga akhirnya menjadi penyanyi sukses. Dan kali ini ia kolab bersama Harris J, penyanyi religi asal Inggris. [Tempo.co]
Saya sangat senang ketika ada lagu religi bisa viral di tengah gempuran lagu-lagu barat maupun Indo bahkan Jawa yang akhir-akhir ini liriknya banyak yang vulgar dan mengajak kepada perzinaan dan kemaksiatan. Paling tidak lagu ini bisa memalingkan banyak orang dari lagu-lagu yang berlirik maksiat, apalagi lagu Qalbi Fil Madina ini menyentuh hati banyak orang, sampai ada yang berkomentar, “Setelah dengar lagu ini auto kepingin umrah”, “Lagu ini menambah kecintaan kepada kota Madinah”, “Lagu ini sangat menyentuh hati ketika direnungkan artinya”.
Nah berikut ini lirik lagunya disertai analisa dasar haditsnya. “Sala dam’i syauqan (Air mataku mengalir karena rindu) Ya habibi ilaik (kepada-Mu, Wahai kekasihku) Fadla qalbi ‘isyqan (Kerinduan di hatiku meluap) Bish-shalati ‘alaik (dengan shalawat untuk-Mu) Tharat ruhi hubban (Jiwaku terbang karena cinta) Fil manami ilaik (Dalam mimpi menuju-Mu) Rama kulliy qurba (Seluruh diriku merindukan kedekatan) Sayyidi labbaik (Wahai Juanjunganku, aku memenuhi panggilan-Mu).”
Lirik ini menyatakan kerinduan kepada Nabi saw. Di antara umatnya ada yang sangat merindukan beliau. Nabi saw., bersabda:
مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ
“Di antara umatku yang paling cinta kepadaku adalah orang-orang yang ada setelah (wafat)-ku. Salah seorang di antara mereka ingin melihatku meskipun dengan harus kehilangan keluarga dan hartanya.” [HR. Muslim]
Karena rindu maka air mata mengalir tak terasa. Ibnul Khayyath berkata dalam syairnya:
كُلُّ الْقُلُوبِ إِلىَ الْحَبِيْبِ تَمِيْلُ:: وَمعِي بِهـَذَا شـَـاهِدٌ وَدَلِيِــــلُ
أَمَّا الــدَّلِيِلُ إذَا ذَكَرْتَ مُحَمَّدًا:: فَتَرَى دُمُوعَ الْعَارِفِيْنَ تَسِيْلُ
“Setiap hati merindu kepada kekasih dan aku punya buktinya. Yaitu ketika engkau sebut nama Muhammad maka engkau akan melihat mata dari orang-orang yang mengenalnya akan berlinang air mata.”
Contohnya adalah orang saleh bernama Shafwan bin Sulaim (w. 132 H), ketika disebut tentang Nabi saw., maka ia menangis dan ia akan terus menangis sampai orang-orang di sekitarnya berdiri meninggalkannya. [As-Syifa]
“Qalbi fil madinah (Hatiku di Madinah) Wajadas sakinah (Menemukan ketenangan) Qala Ya nabina assalamu Alayka (Ia berkata: Salam sejahtera untukmu). Qalbi fil madinah (Hatiku di Madinah) Wajadas sakinah (Menemukan ketenangan), Muhammad nabina (Muhammad Nabi kami) Assalamu ‘alaik (Salam sejahtera untukmu)”.
Mencintai Kota Madinah diajarkan oleh Nabi saw., dalam doa beliau:
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّة أَو أَشَدَّ
“Ya Allah jadikanlah kami mencintai Madinah sebagaimana kecintaan kami kepada Mekah atau bahkan lebih” [HR. Al-Bukhari]
Kalau sudah cinta, maka seseorang akan “wajadas sakinah” menemukan ketenangan. Sebagaimana dalam hadis utama, Nabi saw., bersabda: “Akan datang kepada manusia suatu zaman di mana seseorang menyeru sepupunya dan kerabatnya, ‘Marilah menuju ke “Ar-Rakha” (satu kota tempat dengan kehidupan yang lapang dan suasana yang indah seperti negara baru yang akan / dikuasai Islam seperti Yaman, Syam, Iraq) 2x.’ Padahal kota Madinah lebih baik bagi mereka jika mereka mengetahui.” [HR. Muslim] “Ar-Rakha” bermakna “Sa’atul Aisy” (kehidupan yang lapang) dan “Husnul Hal”(Suasana yang indah). [Qamus Al-Ma’any]
Bahkan beliau menganjurkan menetap di Madinah sampai kita mati di sana. Rasul saw., bersabda: “Barang Siapa yang mampu mati di Madinah, silakan lakukan karena aku akan memberi syafaat bagi mereka yang mati di Madinah.” [HR. Ahmad]
“Shalawatullahi wa salamuh (Shalawat dan salam Allah), ‘Alaik ya rasulallah (Untukmu, wahai Rasulullah), Shalawatullahi wa salamuh (Shalawat dan salam Allah), ‘Alaik yaa habiballah (Untukmu, wahai kekasih Allah)2x Rasulallah (Sang utusan Allah), Habiballah (Kekasih Allah) 2x.”
Lirik ini tak terasa membuat jutaan orang berselawat dan memperbanyak selawat. Dan itu dahsyat karena Rasulullah saw., bersabda:
أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً
“Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang yang paling banyak berselawat kepadaku” [HR. Tirmidzi]
“Ya abaz zahra’ (Wahai ayahnya Fatimah Zahra), Kam ahinnu ilaik (Betapa aku merindukanmu), Lil qubbatil khadhra’ (Ke kubah hijau), Ji’tu ushalli ‘alaik (Aku datang untuk bershalawat untukmu), Ya jaddal hasanain (Wahai kakeknya Hasan dan Husain), Muhammad ya zain (Muhammad, wahai keindahan), Yaa man ji’tana busyra (Wahai yang datang membawa kabar gembira), Thaha nural ‘ain (Thaha, cahaya mata)”
Abaz zahra’ (ayahnya Fatimah Zahra) adalah nama kunyah Nabi saw. Memanggil seseorang dengan kunyah merupakah satu bentuk penghormatan. Seorang penyair berkata:
أُكْنِيْهِ حِيْنَ أُنَادِيْهِ لِأُكْرِمَهُ:: ….
“Aku memanggilnya dengan nama kunyah sebagai penghormatan padanya…” [Tuhfatul Maudud]
Fatimah adalah putri terkecil beliau dan darinya Rasul memiliki cucu, Hasan Husein yang disabdakan Nabi sebagai “dua pimpinan para pemuda penghuni surga” [HR. Turmudzi]. Fatimah merupakan salah satu “wanita terbaik penduduk surga” [HR. Ahmad]. Fatimah adalah putri yang sangat dicintai Nabi sehingga beliau bersabda:
فَاطِمَةُ بَضْعَةٌ مِنِّي فَمَنْ أَغْضَبَهَا أَغْضَبَنِي
“Fatimah adalah bagian dariku, barang siapa yang membuatnya marah maka ia membuatku marah.” [HR. Bukhari]
Dalam lirik disebutkan, “Merindukan kubah hijau” itu bukan berarti mengkultuskan kubah hijau akan tetapi itu artinya merindukan orang yang berada di bawah kubah hijau yaitu Nabi saw. Hal ini sebagaimana permisalan yang diungkapkan oleh Qais Ibnul Mulawwah yang digelari Majnun Laila:
أَمُرُّ عَلىَ الدِّيَارِ دِيَارِ لَيْلَى:: أُقَبِّلُ ذَا الجِْدَارَ وَذَا الجِدَارَا
وَما حُبُّ الدِّيَارِ شَغَفْنَ قَلْبِي:: وَلَكِنْ حُبُّ مَنْ سَكَنَ الدِّيَارَا
“Aku melewati rumah Laila. Aku ciumi setiap dinding demi dindingnya. Bukan karena aku cinta pada rumah itu, namun aku cinta kepada orang yang tinggal di dalamnya (Laila).”
Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati dan pikiran kita agar semakin cinta kepada Nabi SAW dan Kota Madinah serta semakin banyak berselawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Salam Satu Hadis,
Dr. H. Fathul Bari, S.S., M.Ag.
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo Mondok! Mondok itu Keren!
WhatsApp Center: 0858-2222-1979
NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata: _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]
Leave a Reply