Puncak Harlah Ke-45: Malam Persembahan Kreasi Santri

annur2.net – Malam yang cerah, panggung yang megah, kini semua santri yang sebelumnya telah tampil naik ke atas panggung. Bersama-sama, mereka menari dengan iringan campursari. Gemerlap lampu berwarna-warni serta letupan kembang api menambah kemeriahan acara tersebut. Sampai-sampai, beberapa ustaz yang berada di belakang penonton asyik menari mengikuti irama. 

Tepat pada 26 Agustus 2024, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II “Al-Murtadlo” menggelar puncak dari rentetan acara peringatan Harlah Ke-45. Acara tersebut digelar di lapangan utama Pondok Pesantren Wisata An-Nur II “Al-Murtadlo”. Berbagai kalangan ikut menghadiri acara tersebut, mulai keluarga Ndalem, wali santri, alumni, santri, dan beberapa tamu undangan lainnya.

Para santri mempersembahkan beberapa hasil kreasi mereka sendiri. Jauh-jauh hari mereka mempersiapkan hal tersebut. “Benar Mas, kurang lebih satu bulan setiap malam.” Jelas salah satu santri yang tampil. Meskipun terdapat beberapa kendala terutama pada mic, persembahan kreasi santri tetap dapat berjalan dengan lancar.

Untuk Harlah Ke-45 ini, tidak seperti Harlah tahun-tahun sebelumnya. Karena di setelah akhir acara, Kiai Fathul Bari, S.S., M.Ag., memberikan komentar sekaligus nilai untuk acara puncak Harlah ke-45. “Maka kalau saya total penampilan Harlah Ke-45, sesuai dengan nomor 45, empat plus lima nilainya adalah sembilan,” Ujar beliau.

Pertunjukan Apa yang Paling Menarik?

“Pertunjukan yang paling menarik itu, bagi saya pas teater tampil.” Terang Mas Riski sebagai panitia. Teater merupakan persembahan ketiga dari rangkaian pertunjukan. Berjudul “Jihad Santri”, menceritakan kisah keempat sahabat yang tiga dari mereka akan keluar dari pondok karena ingin berdakwah di kampung halamannya. Tapi pada akhirnya mereka kembali ke pondok karena merasa masih kurang dengan ilmu yang mereka miliki.

Selain itu, terdapat pertunjukan Reog yang membuat menarik pula. “Untuk Reog alhamdulillah sangat menarik karena termasuk melestarikan budaya nenek moyang kita.” ungkap Ustaz Huda selaku penjual bazar. Selain menampilkan Reog saja, melainkan terdapat tari Warok dan Ganongan yang membarenginya.Lain halnya dengan Mas Asrof, sie keamanan acara, mengatakan, “Untuk penampilan yang paling menarik, di mapping.” Video mapping yang menjadi acara kedua, adalah sebuah teknik yang menggabungkan seni visual dengan teknologi proyeksi untuk menciptakan ilusi optis pada objek-objek. Sehingga bagian panggung seakan-akan dapat bergerak.

(A. BASUNJAYA I. K. F/MEDIATECH ANNUR II)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK