Program Tahfidz Putra

Program Tahfidz Putra Telah Resmi Dibuka! Pengasuh Pondok Pesantren Annur2, Dr. KH. Fathul Bari SS., M. Ag. telah meresmikan Asrama Tahfidzul qur’an untuk putra yang bertempat di asrama Kamar kaca kemarin sore (03/08).   Puluhan santri tahfidz yang diambil dari kelas 1 SMA ini terlihat sangat bersemangat mengikuti program yang sudah disusun dengan rapi oleh para pengurus asrama tahfidz. “Dari santri yang ada, nanti akan ditambah lagi sampai jumlah maksimal”, ujar Ust. Syukron selaku kepala kamar asrama tahfidz. Setelah melalui tes baca Al-Quran dan tajwid, terhitung mulai Ahad (30/07) kemarin, santri-santri pilihan ditempatkan di asrama kamar kaca secara khusus. Pada program tahfidz ini dibagi menjadi 3 tingkatan, yang pertama adalah setoran Al-Qur’an, setoran baca Al-Qur’an, dan setoran juz Amma. “nanti kalau sudah bisa di tingkat dua dan tiga, santri-santri bisa melanjutkan ke tingkat pertama” terang Ust. Zainul Arifin sebagai pembina program tahfidz yang ditugaskan dari PP. Darul Qur’an, Singosari.  

Untuk kegiatannya, tidak jauh berbeda dengan santri-santri lainnya. Hanya saja, untuk pembelajarannya difokuskan pada pembelajaran Al-Quran. Tetapi, adanya program tahfidz ini tidak menghilangkan nilai-nilai salaf yang menjadi ciri khas pondok pesantren An-Nur 2. “Santri-santri juga belajar kitab kuning. Seperti, fiqh, ahlaq, dan tauhid” tambah Ust. Syukron yang merupakan lulusan STIKK An-Nur 2 tahun lalu.

Dengan dibimbing Ust. Nadhir, seorang santri senior sekaligus pembina program tahfidz ini, ditargetkan santri-santri bisa menghafal Qur’an hingga kelas 3 SMA nanti. Acara Nampak lebih layanan dengan dihadirinya pengasuh, KH. Fathul Bari, KH. Damhuji, Ag. Zainuddin Badruddin, dan Ag. Khoiruddin yang turut serta mengisi acara tersebut.

Wali santri dari para santri tahfidz juga hadir mengikuti acara peresmian para putra-putranya.   Tak lama, beliau pengasuh menegaskan pada para walisantri tahfidz akan keutamaan menaruh para putra-putranya di Asrama Tahfidhul quran. “Merupakan suatu keutaman bagi orang tua yang menaruh anaknya di tahfidzul quran, karena anak merupakan aset utama bagi orang tuanya”, tutur beliau pengasuh. Dilanjut sabutan dari acara keluarga yang disampaikan oleh beliau Ag. Zainuddin Badruddin. Dia memberikan pementalan yang kuat terhadap santri tahfidz putra. “Ojo metu teko pondok, kejobo isok apal qur’an (jangan keluar dari pondok sebelum menghafal Al-qur’an)”, pesan terakhir beliau dalam sambutannya.  

Selain itu, KH. Damhuji juga memperingatkan bagi orang yang membaca Al-qur’an dengan hadist rosul yang berbunyi “Banyak orang membaca al-quran tapi tidak membawa mafaatnya, melainkan kutukan”. Karna banyaknya penyebab orang tersebut mendapat laknatnya karna tidak membacanya dengan benar. Perlakuan orang yang membaca al-quran tidak sama dengan al-quran, lupa akan al-quran yang ia hafal, dan masih banyak yang lainnya. “Harapannya, santri-santri ini bisa menghafal Qur’an dan dapat mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-harinya”, tambah Ust. Syukron. Acarapun ditutup dengan makan bersama sebagai bentuk tasyakuran diresmikannya program ini.   (Met / MFIH) Save Save Save

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK