annur2.net – Setelah sukses mengekspor produk kopi berkarbonasi merek Kapiten dalam naungan program OPOP (One Pesantren One Product) ke malaysia sejak Agustus tahun 2023, kini Pesantren An-Nur 2 mengadakan MoU dengan OTAi (Organisasi Tempat Ambil Ilmu) Group Malaysia untuk mengirim santri belajar wirasusaha di sana.
MoU yang diteken pada tanggal 23 Juli 2024 tersebut bertujuan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam peningkatan sumberdaya manusia dalam bidang wirausaha diantara kedua belah pihak. Di antaranya adalah dengan mengirimkan santri Pesantren An-Nur 2 ke Malaysia untuk magang menjadi pengusaha muslim. Selama di sana, santri akan diajarkan secara praktis bagaimana menjadi pengusaha sukses, berwirausaha secara islami, mengelola keuangan, menyusun kewajiban zakat hingga berbagi penghasilan dengan orang tua. MoU tersebut dilaksanakan di sela-sela kegiatan kunjungan ke Malaysia yang bertajuk “Menjulang Kebangkitan Ekonomi Islam Sedunia” diikuti oleh 87 kiai, bu nyai, ustaz dan santri dari berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa Timur, Kalimantan, Jawa Barat dan Sumatra Selatan.
“Presiden OTAi Group Malaysia, Tuan Guru Dr. KH. Sifu Khalifah Suhaimi bin Hj. Abas, beserta rombongan pernah mengunjungi Pondok Pesantren An-Nur 2 pada bulan September tahun lalu. Dalam kunjungan tersebut, Tuan Guru mempresentasikan program wirasuaha OTAi dihadapan para santri STIKK dan Ma’had Aly. Ketika itu ada belasan santri yang menyatakan keinginannya untuk belajar di Malaysia. Dan kunjungan ke Malasyia sekarang ini merupakan kunjungan balasan untuk melihat dari dekat bagaimana kegiatan wirasusaha di sana.“ Kata Pengasuh Pondok Pesantren Wisata An-Nur II “Al-Murtadlo”, Dr. KH. Fathul Bari, S.S., M.Ag.
“Dan ternyata benar, apa yang disampaikan oleh presiden OTAi setengah tahun lalu. Saya menyaksikan sendiri bagaimana para santri di sana di ajari wirausaha. Dari 400 Santri wirausaha OTAi, kini sudah ada belasan santri yang sudah berhasil memiliki mobil alphard dari hasil usahanya dan puluhan santri yang memiliki mobil HILUX dalam jangka waktu yang singkat yaitu sekitar tiga sampai empat tahun. Di samping itu mereka diharuskan mengirimkan penghasilan bulanan kepada orangtua mereka. Mereka semua memulai usahahanya dari Nol dan dengan latar belakang yang berbeda-beda,“ lanjut Pengasuh.
Semua tamu yang berjumlah 87 orang kiai, bu nyai dinaikkan mobil-mobil berupa Alphard, Vellfire, Toyota Hilux milik para santri OTAi dan Kamar-kamar hotel pun disewakan dengan pembiayaan dari mereka. Semua mobil seragam dengan Nomor Polisi 363. Ternyata ada rahasia di baliknya, yaitu angka 3 di depan singkatan dari 3 huruf hijaiyah pertama yaitu A-Ba-Ta, Dan ia sendiri merupakan singkatan. A artinya Agama yang mana dalam berbisnis harus menjalankan kewajiban menunaikan zakat. Ba artinya Bapak Ibu, dalam berbisnis harus bertujuan berbagi penghasilan dengan orang tua karena berbakti kepada orang tua merupakan kunci kesuksesan anak dan terakhit Ta yang merupakan singkatan dari Tanah air. Berbisnis haruslah menunaikan kewajiban kepada negara yaitu dengan taat membayar pajak. Sedangkan angka 63 merujuk umur Nabi Saw. Artinya dalam berbisnis haruslah mengikuti cara yang diajarkan oleh Nabi Saw., dan tidak boleh semaunya karena setiap orang akan mati dan nanti akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak.
Usaha OTAi tersebut bukanlah Sistem MLM (Multi Level) namun usaha real dengan menjual burger di berbagai tempat. Usaha sederhana namun hasilnya luar biasa. Para santri yang magang tidak dididik menjadi karyawan namun mereka dididik menjadi pengusaha. Nantinya sepulang dari sana, para santri bisa mengaplikasikan ilmu dan manajemennya di Indonesia tentu dengan objek yang sesuai dengan situasi kondisi lingkungannya. Santri yang dikirim magang juga tidak dipungut biaya, mereka hanya membayar biaya tiket dan visa. Setelah mereka ditraining selamat seminggu maka mereka sudah bisa memulai usaha dan mereka akan mendapatkan penghasilannya sendiri.
Di akhir acara MoU tersebut, Pon Pesantren An-Nur 2 memberikan cindera mata berupa sarung biru khas An- Nur 2 yang diberikan oleh Gus Abdurrahman Nur Ahsani, M.A., langsung kepada Presiden OTAi Malaysia. Dan ada juga hadiah berupa pantun dari pengasuh untuk OTAi Malaysia yang dibacakan pada acara tersebut. “Ke sepang beli jamu, jamu herbal biar tahes. Kami datang tuk ambil ilmu, cara berbisnis hingga sukses. Ke Bungurasih makan gurami, minumnya kelapa muda tanpa es. Terima kasih Tuan Guru Suhaimi, Semoga OTAi semakin sukses. Ke pantai nonton badut. OTAi, memang good.” Dan langsung mendapatkan applause (tepuk tangan) meriah dan canda tawa dari para hadirin. Dalam acara MoU tersebut, Pengasuh didapuk untuk membacakan doa penutup dihadapan para kiai-bu nyai yang hadir.
Leave a Reply