Pesan dan Perintah untuk Nabi Muhammad

PASAR WAQIAH RAMADAN MALAM KE-12: Pesan dan Perintah untuk Nabi Muhammad

KAJIAN AL-ARBA’IN AN-NAWAWI

OLEH: KIAI AHMAD ZAINUDDIN BADRUDDIN, M.M.

Hadis ke-7: Agama itu Nasihat

annur2.net – Nabi Muhammad saw., bersabda, “Agama itu nasihat.” Lalu para sahabat bertanya, “Kepada siapa?”

Beliau menjawab, “Untuk Allah,…” Dengan maksud kita sebagai umat muslim harus beriman kepada Allah, kitab-Nya, para pemimpin, dan seluruh kaum muslim.

Kita harus beriman kepada Allah, atau beriman kepada yang tak tampak, karena tidak semua kebenaran bisa kita lihat dengan mata. 

Dari cerita orang Belanda, terdapat orang yang hafal Al-Qur’an tapi sebenarnya dia adalah utusan untuk memurtadkan orang Islam. Jadi dalam keimanan seseorang jangan melihat dari luarnya saja yang belum tentu dalamnya baik. “Jangan melihat casingnya saja.”

Kita sebagai kaum muslimin harus memperlihatkan kebaikan dan ketaatan kita ke tempat umum atau banyak orang. Jika suatu kaum memamerkan kemaksiatan, Allah akan mengazab mereka habis-habisan.

Seperti halnya kita melihat antara orang berselawat dan orang ‘Bantengan’. Musti kita lebih melebihbaikkan melihat dan mengikuti orang yang berselawat. Maka dari itu, iman harus jelas dalam hal apapun, baik zahir maupun batin. Jika orang melihat kita baik maka hati kita juga harus lebih baik. Jika kita tampak beriman kita harus benar-benar beriman.

Hadis ke-8: Perintah untuk Nabi Muhammad

Dari Rasulullah: “Aku diperintahkan memerangi orang-orang sampai mereka mengakui bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwasannya Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, dan menunaikan zakat…”

Pada saat itu Nabi muhammad diutus oleh Allah untuk memerangi orang-orang untuk membawa mereka agar mereka mengakui keberadaan Allah Swt., dengan melaksanakan salat, dan menunaikan zakat.

Atau bisa kita bilang, harus mengajak orang-orang serta teman-teman yang hanya tahu Islam untuk mengakui keberadaan-Nya sebagaimana dijelaskan tadi. Dengan begitu mereka adalah orang yang selamat seperti orang-orang yang mengikuti pasar Waqiah ini.

“…Jika mereka telah melakukannya, maka darah dan harta mereka akan terlindung dariku, kecuali jika melanggar aturan Islam. Adapun urusan mereka selanjutnya, Allah akan menghisabnya”.

Jadi, dengan iman saja tidak cukup jika mereka memiliki kesalahan atau aturan yang mereka langgar. Maka Allah akan menghisab mereka ketika akan menuju akhirat.

(Zihni Maurizio/Mediatech An-Nur II)