Mengenalkan Ilmu Agama Sejak Dini

Mengenalkan Ilmu Agama Sejak Dini

annur2.net – Belum penuh satu bulan Pondok Pesantren Wisata An-Nur II “Al-Murtadlo” menerima beberapa kunjungan dari Lembaga Pendidikan Al-Qur’an. Sabtu, 08 Februari 2025 LPQ Musholla At-Taqwa Wonocolo Surabaya berkunjung ke Pesantren Wisata.

Mengajari Ilmu Agama kepada Anak Perempuan

Dalam kunjungan ini terdapat santri-santri mulai jenjang paud hingga SMP, pengajar, dan wali santri. Meski lebih banyak santriwati, Dr. KH Fathul Bari S.S., M.Ag., memberi kabar gembira ke para orangtua. Nabi Muhammad SAW., pernah bersabda:

من كان له ثلاثُ بناتٍ فصبرعليهن وأطعمهنَّ وسقاهنَّ وكساهُنَّ مِن جِدَتِه كنَّ له حجابًا من النَّارِ يومَ القيامةِ

Artinya: “Barangsiapa yang mempunyai tiga anak perempuan dan merawatnya dengan baik (mengajari ilmu agama, memberi makan, pakaian, dan tempat tinggal), maka dia menjadi penghalang orang tuanya masuk neraka.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)

Tidak harus tiga anak perempuan, meskipun hanya satu itu sudah menjadi penghalang orang tua masuk neraka. “Kata perawinya seandainya ada yang bertanya, bagaimana jika hanya satu anak perempuan? Jawaban Nabi Muhammad pasti tetap saja.” Lanjut Kiai Fathul Bari. 

Anak Laki-Laki Juga Bisa

KH. Fathul Bari juga memberitahu ke orangtua yang tidak memiliki anak perempuan supaya tidak khawatir. Sebab anak laki-laki dapat menjadi penghalang orang tuanya masuk neraka.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: “Ketika seseorang mati, semua amal perbuatannya terputus, kecuali tiga perkara. Di antaranya sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak salih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

“Maka bener jenengan niki memasukkan anak-anaknya ke LPQ,” ujar Kiai Fathul.

Derajat yang Tinggi di Surga 

Terdapat kisah dari Nabi Muhammad saw. Ada seseorang yang meninggal dan masuk surga, tapi ia kebingungan sebab mendapat derajat yang tinggi. Ia ingat selama hidup di dunia, amal perbuatannya pas-pasan. Ia bertanya ke Allah SWT., karena penasaran.

“Ya Allah apa yang membuat-Mu memberikanku derajat yang tinggi ini?” Kemudian Allah menjawabnya, “Ini imbalan dari bacaan istigfar yang anakmu baca.”

Supaya anak menjadi salih, perintahlah mereka untuk melaksanakan salat mulai umur tujuh tahun dan ajarkan mereka ilmu agama. Seandainya dia menolak melaksanakan salat, pukullah dengan pukulan kasih sayang bukan pukulan yang menyakitkan (KDRT). Nabi Muhammad bersabda,

مُرُوا الصَّبِيَّ بِالصَّلَاةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِينَ، وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِينَ فَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا

“Perintahkan anak-anak kalian untuk melaksanakan salat saat mereka berusia tujuh tahun. Pukullah mereka untuk melaksanakan salat ketika berusia sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur di antara mereka.” (HR. Abu Daud)

Maksud salat di sini adalah salat lima waktu, maka Subuh juga termasuk. Jangan kasihan untuk membangunkan anak kecil pada waktu Subuh sebab masih terlalu pagi. Dengan membangunkannya dapat menyelamatkan anak dari siksa api neraka.

Seandainya mulai usia dini tidak diajarkan salat dan ilmu agama, jangan berharap banyak ketika di sudah dewasa. “Jangan harap besarnya anaknya mau salat.” Ucap Kiai Fathul Bari.

Anak salih ketika di surga menjadi parfum yang wangi untuk mengharumkan nama orang tuanya. Ini imbalan para orang tua yang berhasil mendidik anak mereka menjadi anak salihin salihat.

(ABU RAIHAN EFENDI/MEDIATECH AN-NUR II)