Mencari Ilmu Tak Sesulit Mengamalkannya

sesulit, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Sebuah kehormatan bisa berdiri di mimbar istimewa yang berada di panggung utama. Meski hanya menyampaikan sepatah dua patah kata. Karena yang diwakili adalah teman-teman wisudawan yang jumlahnya ratusan.

Pernyataan itu diungkapkan oleh M. Mahfudz Ihsan Azzamami dalam sambutanya, sebagai wakil wisudawan/i, dalam gelar Wisuda Bersama SMA dan MA An-Nur, Selasa (30/04). Digelar di gedung aula Yakowi, ribuan orang hadir di dalamnya.

Menurut Azza, sapaan akrabnya, wisuda adalah suatu tanda keberhasilan dari suatu proses  selama di SMA An-Nur ini. selain itu, wisuda juga merupakan suatu tanda dimulainya para wisudawan/i dalam menghadapi berbagai macam elemen masyarakat.

Untuk itu, Bpk. Suyadi S.E., M.Pd.I., perwakilan dari Wali wisudawan/i, mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh pengurus Pondok Pesantren An-Nur ll “Al-Murtadlo”. karena para pengurus itu telah mendidik anak mereka selama 3 tahun di SMA. ”Selama proses pembelajaran, tentunya putra dan putri kami tak akan lepas dari kesalahan. Maka dari itu, kami selaku perwakilan wali murid memohon keridaan dari guru sekalian.” Mohonnya.

“Besarnya pondok pesantren dan sekolah ini semuanya adalah berkat dukungan dari para alumni Wisudawan dan wisudawati,” tutur Gus Khoiruddin, A.K., M.Si. dalam sambutanya, selaku perwakilan dari majelis keluarga pondok pesantren An-Nur ll Al-Murtadlo.

Menurut beliau, selama awal pesantren ini berdiri hingga saat ini, pondok pesantren belum pernah menayangkan promosi apapun ke tayangan televisi. Akan tetapi, promosi pondok ini melalui ilmu yang dipelajari oleh wisudawan/i.

Dalam menghadapi kemajuan negara, masih dalam sambutan Gus Khoiruddin, sektor wisata akan menjadi penggerak ekonomi. Terutama di sektor wisata religi seperti Pesantren Wisata An-Nur II. Pengambilan brand ini dilandasi dengan penafiran majelis keluarga tantang kebiasaan Kiai Badruddin dalam membangun banyak taman.

*Lebih Sulit Mengamalkan Ilmu*

Meski begitu, An-Nur II tidak melepaskan eksistensinya sebagai pesantren, yang merupakan lembaga pendidikan. Oleh karena itu, Gus Khoiruddin berpesan kepada para wisudawan/i agar tidak melupakan ilmu yang di dapat di pondok pesantren. “Dan jangan lupa mengamalkan ilmu tersebut,” imbuh beliau.

Lebih lanjut, mencari ilmu itu dirasa lebih mudah oleh Gus Khoiruddin dibanding dengan mengamalkannya. Beliau memberi contoh dengan salat Tahajud. Banyak yang mengetahuinya jika sudah dilakukan secara istiqomah maka Allah akan meninggikan derajat orang yang melaksanakannya. Namun, pada kenyataannya, banyak yang masih tidak mengamalkannya.

“jangan lupa, ilmu yang kalian terima akan mengangkat derajat kalian apabila diamalkan. Jadi jangan sampai ilmunya tidak diamalkan,” pesan Gus Khoiruddin di hadapan ratusan wisudawan/i.

Oleh karena itu, Dr. KH. Fathul Bari S.S., M.Ag. mendoakan agar para alumni SMA An-Nur mendapat ilmu yang manfaatnantinya. ”Semoga ilmu yang telah di dapatkan bisa bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat,” tutur beliau sekaligus akhir dari sambutan-sambutan yang mengisi susunan acara pada acara gelar Wisuda Bersama SMA An-Nur dan MA An-Nur.

(Frendy/Media-tech An-Nur II)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK