LBM An-Nur II: Musyawarah Spesial Memperingati Harlah Ke-45

annur2.net – Dalam rangka harlah Pondok Pesantren An-Nur II “Al-Murtadlo” yang ke-45, pada tanggal 25 Agustus 2024, An-Nur II menggelar LBM eksternal. MWCNU dari berbagai daerah Malang turut menghadiri LBM kali ini, juga terdapat beberapa santri dari Instansi lain, seperti Pondok Miftahul Aula, Mansyaul Ulum, Ma’had Aly UIN, dan lain-lain.

Pada jam 08.00 peserta LBM mulai berdatangan sembari membawa kitab. Beberapa dari mereka juga membawa map berisikan rumusan jawaban dari persoalan LBM kali ini. Setelah menunggu satu jam lamanya, MC (Master of Ceremony) pun membuka LBM dengan salam dan pembacaan surah Al-Fatihah.

Kemudian seluruh hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Yalal Waton. Selanjutnya Dr. KH. Fathul Bari, S.S., M.Ag., selaku pengasuh Pondok Pesantren An-Nur II “Al-Murtadlo” menyampaikan sambutan. Beliau pula menceritakan, bahwa dulu KH. M. Badruddin Anwar pernah menyelenggarakan Bahtsu Masail.

Setelah itu Ust. Tuhandi selaku moderator, membacakan permasalahan yang akan mereka bahas pada sesipertama. Pada sesipertama, musyawirin akan membahas hukum tanah wakaf yang diperuntukkan membangun Madrasah Ibtidaiyah, malah dibangun masjid karena siswa MI terlalu sedikit dan pembelajaran juga kurang kondusif.

Pada sesi pertama ini peserta terlihat antusias. Mereka saling melontarkan argumen dan menyangkal argumen orang lain. Redaksi yang mereka ambil juga sangat bervariasi. Kiai Nidhom Subkhi juga mengakui, bahwa pada LBM kali ini peserta jauh lebih aktif daripada LBM sebelumnya.

Setelah puas beradu argumen dan tidak menemukan titik terang, perumus dan mushohih pun mengambil alih untuk memberikan arahan. Kemudian hadirin dapat beristirahat dan melaksanakan salat Zuhur sebelum sesi kedua.

Selepas mengisi perut, musyawarah berlanjut ke sesidua. Pada sesi ini musyawirin akan membahas, pandangan Islam tentang bisakah fikih membenarkan orang yang mengaku berbicara dengan malaikat dan hewan.

Dalam pandangan Kiai Nidhom selaku mushohih, pada sesi kedua antusiasme peserta berkurang. Namun peserta tetap mengeluarkan semangat musyawarah mereka. Bahkan saat mushohih memberikan tawaran untuk mengakhiri musyawarah, kebanyakan peserta setuju untuk melanjutkan musyawarah. “Baru kali ini saya menghadiri musyawarah yang musyawirin­nya ditawarin untuk selesai malah minta lanjut,” ujar Kiai Nidhom Subkhi kagum.

Kesan Serta Harapan Untuk Musyawarah Berikutnya

“Yah, musyawarah kali ini menurut saya jauh lebih baik dari sebelumnya, karena dari peserta yang hadir lebih banyak, dan juga kitab yang mereka bawa juga lebih bervarian. Saya juga takjub ya, tadi pas saya tawarin untuk selesai, lah kok malah minta lanjut,” ujar Kiai Nidhom Subkhi yang takjub dengan musyawarah kali ini. Ini menunjukkan bahwa LBM An-Nur II mengalami perkembangan.

Kiai Nidhom juga berharap Musyawarah ini bisa terus berlanjut sampai kapan pun. Karena dengan adanya musyawarah, semua orang bisa melontarkan pendapatnya tentang permasalahan yang terjadi di lingkungannya. Tidak hanya itu, semua orang juga bisa mendapatkan wawasan baru dengan mengikuti musyawarah.

(Farkhan Wildana S./Mediatech)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK