Kunjungan Pondok Pesantren Syekh Hasan Yamani Sulawesi

Rabu, 8 Mei 2024, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II “Al-Murtadlo” menerima kunjungan beberapa santri dari Pondok Pesantren Syekh Hasan Yamani Sulawesi. Tujuan mereka jauh-jauh berangkat ke Malang ialah untuk mempelajari tata cara pengolahan sampah yang ada di An-Nur II ini. Selain itu mereka juga mempelajari cara untuk mendirikan sebuah badan usaha dalam pondok pesantren.

Mereka tiba di Pondok Pesantren An-Nur II pada pukul setengah 11 siang dengan satu armada bus berwarna merah muda. Setelah turun dari bus Ustaz Syaikhul langsung mengajak mereka menuju ke Pendopo Al-Badari guna melangsungkan edukasi pengolahan sampah juga pendirian badan usaha dalam pondok.

Kiai, Gerbang Utama Menuju Kesuksesan

Sebelum acara inti, KH. Fathul Bari, S.S, M.Ag., memberikan sambutan. Pada sambutan ini Kiai Fathul menyampaikan beberapa kisah tentang Pondok Pesantren An-Nur II. Salah satunya, dahulu saat kantin di An-Nur II laku keras. KH. M. Badruddin Anwar justru tidak senang akan hal ini. Karena pembeli pada kantin pastilah. Semakin sering santri membeli jajan, uangnya pula akan cepat habis. Jika uang santri habis, ia akan meminta uang jajan lagi pada orang tuanya. Dengan begitu orang tuanya akan merasa kesusahan dan terbebani oleh santri ini.

Selepas itu, Ustaz Alfi Zamroni selaku ketua UMKM Pondok An-Nur II memaparkan materi mengenai UMKM atau badan usaha yang ada di An-Nur II. Selain itu Ustaz Zamroni juga sempat bercerita tentang bagaimana badan usaha ini bisa berkembang. Salah satu caranya adalah mendapatkan rida dari kiai.

Cara agar tahu kiai meridai atau tidak, sebelum membuat sebuah program atau mendirikan badan usaha baru, kita harus memberitahukan hal tersebut kepada kiai. Walaupun secara akal pikiran usaha tersebut sangat menguntungkan dan baik bagi santri, kita harus melaporkannya terlebih dahulu. Jika kiai menerima usulan tersebut, maka di sanalah gerbang menuju kesuksesan dari sebuah program terbuka.

Pondok Bersih Iman pun Bersih

Terdapat sebuah hadis yang sangat masyhur yang artinya, “Kebersihan sebagian dari Iman.” Hadis ini menunjukkan, bahwa tempat tinggal seseorang yang bersih menunjukkan bahwa orang itu memiliki iman atau hati yang bersih. Hadis ini pula menunjukkan, bahwa kebersihan adalah sebuah hal yang penting. Karena sebagian besar masalah di dunia adalah perihal sampah yang menumpuk di mana-mana.

Berhubung pada kunjungan kali ini membahas tentang pengolahan sampah, Ustaz Road Husein selaku kepala kebersihan memberikan pengarahan tentang pengolahan sampah yang baik dan benar. Selain cara pengolahan sampah, Ustaz Road juga menyampaikan jenis-jenis sampah plastik.

Saat pengarahan pula Ustaz Zamroni menyampaikan keutamaan pondok pesantren yang bersih. Selain dapat menjaga Kesehatan santri, hal ini dapat menghilangkan kesan bahwa pondok pesantren adalah tempat yang kumuh dan sarang penyakit.

Jadi tempat yang bersih akan membawa kita pada iman yang bersih pula. Sebab tempat tinggal seseorang dapat mencerminkan isi hatinya. Tunggu apa lagi? Hidup bersih membawa iman yang bersih.

(Farkhan Wildana S./Mediatech An-Nur II)

Home
PSB
Search
Galeri
Kontak