Keteguhan Hati Sangat Penting

PENGAJIAN PASAR WAQIAH MALAM KE-10: KETEGUHAN HATI SANGAT PENTING

KAJIAN AL-ARBA’IN AN-NAWAWI

OLEH: KIAI AHMAD ZAINUDDIN BADRUDDIN, M.M.

Hadis Keenam: Kehalalan dan Keharaman Sudah Jelas

«عن أبي عبد الله النعمان بن بشير ﵄ قال: سمعت رسول الله ﵌ يقول: إن الحلال بين وإن الحرام بين وبينهما أمور مشتبهات لا يعلمهن كثير من الناس، فمن اتقى الشبهات فقد استبرأ لدينه وعرضه…

Artinya: Dari Abi Abdillah An-Nu’man bin Basyir berkata: “Saya pernah mendengar Rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya perkara halal sudah  jelas dan perkara haram juga sudah jelas. Di antara keduanya terdapat perkara samar (syubhat). Hanya sedikit seseorang yang mengetahuinya, maka ia telah menjaga agama dan kehormatannya…

annur2.net – Kandungan hadis di atas menjelaskan perkara halal dan haram sudah jelas bentuknya. Sedangkan di antara kedua itu belum jelas hukumnya, atau disebut dengan syubhat. Hanya orang yang teguh hatinya mengetahui perkara syubhat.

Seperti kisah seorang ulama yang memiliki pekerjaan menjaga kebun jeruk. Saat juragannya datang, dia meminta pegawainya (ulama tadi) memilihkan buah yang manis. Ulama tersebut menolak sebab tidak tahu buah mana yang manis.

Juragannya terheran-heran, sudah lama bekerja di sini, ia tidak tahu buah mana yang manis. Penyebab ketidaktahuannya adalah dia takut untuk mencicipi satu buah pun, sebab buah itu bukan miliknya.

Contoh lain dari keteguhan hati ada dari kisah ulama Makkah. Selama ada di Makkah beliau tidak pernah meminum air Zamzam. Alasannya karena tidak tahu asal ember yang digunakan untuk mengambil air Zamzam tersebut.

Syubhat Bisa Mengarah kepada Keharaman

…ومن وقع في الشبهات وقع في الحرام كالراعي يرعى حول الحمى يوشك أن يرتع فيه، ألا وإن لكل ملك حمى، ألا وإن حمى الله محارمه، ألا وإن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله ألا وهي القلب » .رواه البخاري ومسلم.

Artinya: “…Barang siapa yang terjerumus ke perkara syubhat, ia akan terjerumus ke perkara haram juga. Seperti seorang penggembala kambing yang menggembala di dekat tanah larangan. Maka dikhawatirkan penggembala tersebut melewati batas dan masuk ke dalam tanah larangan. Ketahuilah setiap raja memiliki batasan larangan dan batas larangan Allah adalah perkara yang Ia haramkan. Ingatlah di setiap tubuh terdapat segumpal daging. Jjika daging itu baik, yang lainnya juga baik. Jika segumpal daging itu buruk yang lainnya ikut buruk. Ketahuilah daging itu adalah hati.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini lanjutan hadis yang ada di paragraf pertama. Dampak seseorang yang mendekati atau mengerjakan hal syubhat yaitu berpotensi terjerumus ke perkara haram. Ulama memiliki prinsip agar tidak terjerumus ke perkara syubhat yaitu lebih baik sial daripada menjadi penyebab sialnya seseorang.

Ada Kiai Sidogiri yang selalu menyampaikan pesannya, “Jika kamu mempunyai SIM dan kendaraan tapi tidak membayar pajak, jangan mengunakan jalanan sebab pembangunan jalanan menggunakan uang pajak.” Dari pesan ini, Kiai Sidogiri mewanti-wanti  agar kita tidak menggunakan sesuatu yang bukan hak kita. Nyatanya hal itu termasuk perkara syubhat.

Setiap pekerjaan merupakan gambaran dari hati seseorang. Hati orang baik pasti kelakuannya baik dan sebaliknya, jika hatinya buruk kelakuannya juga menjadi buruk.

Cita-cita Harus Besar dan Tinggi

Dalam suatu syair dijelaskan pentingnya menentukan cita-cita atau tujuan. Setiap tujuan harus bebarengan dengan tekad yang kuat. Sebelum menata raga, tekad dan hati yang teguh perlu seseorang persiapkan dan ditata terlebih dahulu.

Raga tidak dapat mencapai suatu cita-cita yang tinggi tanpa dengan adanya tekad dan hati yang teguh. Nabi Muhammad saw pernah bersabda:

“Pekara yang aku takuti dari umatku adalah orang yang memiliki keyakinan atau tekad yang lemah.”

(Abu Raihan Efendi/Mediatech An-Nur II)