Jujur itu Menguntungkan

jujur, Jujur itu Menguntungkan, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Lentera Hati

 

Jujur itu Menguntungkan

Pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah SAW  karena hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimat syahadat, lelaki itu lalu berkata : “Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan berat mau meninggalkannya.”

 

Maka Rasulullah menjawab : “Maukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan berkata bohong?” “Ya, saya berjanji” jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulang ke rumahnya.

 

Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras.Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia berusaha untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah SAW.

 

Dalam perjalanan pulang, lelaki itu berkata di dalam hatinya : “Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu.”

 

Maka setiap kali hatinya terdorong untuk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek. “Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawaban kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya” bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat,

 

maka dia teringat segala pesan Rasulullah SAW  dan setiap kali pulalah hatinya berkata : “Kalau aku berbohong kepada Rasulullah berarti aku telah mengkhianati janji-ku padanya. Sebaliknya jika aku berkata benar berarti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan…. sesungguhnya di dalam pesan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga.”

 

Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu menang dalam perjuangannya menentang kehendak nafsunya. sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah SAW  Hingga akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.

 

Maka dari itu, wahai Alvers, mari kita berusaha sekuat tenaga untuk membiasakan diri berkata jujur, kapanpun, dimanapun. Sayyidina Umar RA berkata : “Kejujuran yang membuatku menjadi terhina lebih aku sukai daripada kedustaan yang mengangkat kedudukanku.”

 

Jujur merupakan sikap terpuji yang dianjurkan oleh agama, ia selalu bersanding dengan kebenaran yang harus dikawal dan ditegakkan, bahkan Allah SWT menyebut diri-Nya dengan Al-Haq yang artinya Maha benar.

Manfa’at dari Jujur

Begitu juga para nabi dan Rasul-Nya selalu mempunyai sifat Ash-Shidq yang berarti jujur.Jujur mempunyai banyak manfaat dan khasiat bagi pelakunya baik di dunia maupun di akhirat. Setidaknya ada enam manfaat bagi orang yang jujur dalam perkataan maupun perbuatannya.

 

Pertama

perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat pelaku nya menjadi tenang karena ia tidak takut akan diketahui kebohongan nya. Baginda Rasul SAW bersabda,

 

bersabda, ”Tinggalkanlah apa yang meragukanmu menuju perkara yang tidak meragukanmu, sesungguhnya jujur adalah ketenangan sedangkan dusta adalah keraguan.” (HR Tur mudzi)

 

Kedua,

mendapatkan keberkahan dalam usahanya. Rasulullah SAW bersabda, ”Dua orang yang berjual beli mempunyai pilihan (untuk me lanjutkan transaksi ataupun mem batalkannya) selama mereka belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan barangnya maka akan diberkahi jual beli mereka, dan jika mereka merahasiakan dan berdusta maka dihilangkan keberkahan jual beli mereka.” (HR Bukhari)

 

Ketiga,

mendapat pahala seperti pahala orang syahid di jalan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, ”Barang siapa meminta mati syahid dengan jujur, maka Allah akan me ngantarkannya ke dalam golongan orang-orang syahid, walaupun ia mati di atas kasurnya.” (HR Muslim) .

Keempat,

selamat dari bahaya.Orang yang jujur walaupun pertama-tama ia merasa berat akan tetapi pada akhirnya ia akan selamat dari berbagai bahaya. Rasulullah SAW

telah bersabda, ”Berperangailah selalu dengan kejujuran! Jika engkau melihatnya jujur itu mencelakakan maka pada hakikatnya ia merupakan keselamatan.” (HR Ibnu Abi Ad-Dunya (

Kelima,

dijamin masuk surga, sebagai mana sabda Rasulullah SAW, ”Berikanlah kepadaku enam perkara niscaya aku akan jamin engkau masuk surga: jujurlah jika engkau bicara, tepatilah jika engkau berjanji, tunaikanlah jika engkau diberi amanat, jagalah kemaluan-mu, tundukkan pandanganmu, dan jaga lah tanganmu.” (HR Ahmad)

 

Keenam,

dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda, ”Jika engkau ingin dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, maka tunaikanlah jika engkau diberi amanah, jujurlah jika engkau bicara, dan berbuat baiklah terhadap orang sekelilingmu.” (HR Ath-Thabrani).

 

Maka Pilihlah kejujuran, jika kau lihat di dalamnya kebinasaan maka sebenarnya didalamnya ada keberuntungan, dan jauhilah kebohongan karena jika kamu melihat didalamnya ada keselamatan padahal sebenarnya di dalamnya ada kebinasaan.

 

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK