annur2.net – Rombongan berasal dari belahan timur Indonesia, Pondok Pesantren Darul Qur’an Al-Anwariyah Maluku Tengah studi banding ke Pondok Pesantren Wisata An-Nur II “Al-Murtadlo”, Jumat, 17 Januari 2025. Rombongan terdiri dari 21 pengajar di Darul Qur’an Al-Anwariyah Maluku Tengah.
Rombongan datang dan berziarah ke makam Al-Maghfurlah KH. Muhammad Badruddin terlebih dahulu. Kegiatan studi banding berlangsung di Pendopo Al-Badari.
Dalam kunjungan kali ini Dr. KH. Fathul Bari S.S., M. Ag. berhalangan tidak bisa menyambut para tamu. Penyambutan digantikan Gus Fazlur Rahman Rahawarin, S.E., M.Akun., M.M., pengasuh Tahfiz Putra An-Nur II.
Pada sambutannya beliau terheran-heran baru kali ini ada pondok pesantren belahan timur Indonesia berkunjung ke Jawa. Perjalanan menuju Jawa tidak mudah dan murah. Jika tidak dengan tekad dan semangat yang kuat, tidak mungkin datang ke Jawa, kata beliau.
Selain itu, Gus Fazlur juga bertemu dengan teman lama yakni Ustazah Ama. Ustazah Ama pernah mengikuti satu event MTQ Nasional bersama dengan Gus Fazlur di Sulawesi Tenggara. Kehadiran Ustazah Ama di An-Nur II membuat Gus Fazlur merasa tidak pantas menjadi tuan rumah studi banding, sebab saat event tersebut Ustazah Ama mengikuti hafiz lima juz, sedangkan beliau masih tilawah.
Kemudian Ustaz Reza, ketua rombongan merasa takjub saat masuk area Pondok Pesantren Wisata An-Nur II “Al-Murtadlo”. Terutama saat mereka masuk area studi banding, disambut dengan baik dan menyenangkan.
Ustaz Reza mengungkapkan bahwa tujuan kunjungan ini untuk ‘mencuri ilmu’ bukan sharing-sharing. Awalnya mereka hanya berniat kunjungan ke Pondok Pesantren Gus Fazlur yang ada di kota Tuwal, Maluku. Namun, mereka mengubah niat daripada ke cabang mending langsung ke induknya.
Lingkungan, Faktor Utama dalam Tahfiz
Setelah sambutan dan serah terima cendera mata, pemaparan materi program-program tahfiz An-Nur II oleh Gus Fazlur Rahman. Sebelum ke materi, beliau memperkenalkan pendiri dan jajaran pengurus Pondok Pesantren Wisata An-Nur II.
Dalam pemaparan materi beliau menyampaikan faktor-faktor yang sangat berpengaruh di pembelajaran Tahfiz Al-Qur’an. Ada empat faktor: lingkungan, SDM, sistem, dan pengawasan dari pengaruh.
Lingkungan menjadi faktor utama dalam pembelajaran. Tahfiz An-Nur II memiliki asrama tersendiri untuk membedakan dengan yang lain. Selain itu, terdapat penggolongan seperti Tahfiz A dan Tahfiz B. Dua penggolongan itu memiliki asrama yang berbeda dengan jarak yang jauh supaya santri yang bersungguh-sungguh tidak terpengaruhi dengan santri yang malas.
Dengan kunjungan ini, Pondok Pesantren Darul Qur’an Al-Anwariyah mengetahui metode dan sistem Pondok Tahfiz An-Nur II. Dari ilmu yang mereka dapat dari kunjungan ke Jawa, terutama An-Nur II dapat dipraktikkan di Maluku.
(Abu Raihan Efendi/Mediatech An-Nur II)
Leave a Reply