Jangan Menyerah

jangan menyerah, Jangan Menyerah, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Lentera Hati

 

Berita yang marak di tv menayangkan Bilqis Anin dya Passa, bayi berusia 17 bulan warga Jl. Kramat Sentiong, Jakarta, menderita Atresia Bilier, Saluran empedu Bilqis tidak terbentuk dan berkembang secara normal yang menyebabkan tubuhnya menghitam dan kekuningan serta perut buncit dan gatal-gatal di tubuhnya. Menurut dokter, Bilqis harus menjalani transplantasi hati yang membutuhkan dana sekitar Rp 1 miliar. Untunglah banyak orang menyumbang dengan Koin Cinta Bilqis yang kabarnya terkumpul hampir mencapai Rp 1 Miliar.

 

Penyakit yang sama juga menimpa anak tetangga kita, seorang balita di Desa Clumprit, Pagelaran, Malang. Eka Putra Prasetya, 18 bulan, Namun ia tidak se-beruntung bilqis yang mendapat sumbangan 1 Miliar, karena keterbatasan biaya keluarga menempuh pengobatan alternatif.

 

Mendengar kisah nyata diatas, saya sungguh kagum kepada keluarga mereka yang tetap berusaha tanpa kenal putus asa disaat banyak tayangan TV mengenai kasus bunuh diri dengan melompat dari gedung bertingkat, naik ke tower HP, ke menara Pemancar TV dll karena putus asa menjalani ujian, cobaan dalam hidup ini.

 

Ada sebuah lirik lagu yang begitu menyentuh hati saya tatkala mendengar nya secara tidak sengaja, bahkan ada pengakuan dari penggemarnya bahwa dengan lagu ini ia mendapat inspirasi dan tetap tegar dalam cobaan hidup:

 

Tak ada manusia yang terlahir sempurna. jangan kau sesali segala yang telah terjadi.
Kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat seakan hidup ini tak ada artinya lagi.
Syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik.
Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasanya bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa.

Jangan menyerah… Jangan menyerah… Jangan menyerah…

 

Betul, kataku. Jangan Menyerah. Bukan kah Allah SWT melarang kita untuk putus asa, dan Ia memotivasi kita untuk selalu optimis. Allah swt berfirman:

وَلاَ تَيْأَسُواْ مِن رَّوْحِ اللّهِ إِنَّهُ لاَ يَيْأَسُ مِن رَّوْحِ اللّهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

 

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf: 87)

Ya. Jangan Menyerah, karena setiap kita pastilah mendapat cobaan dan ujian dari Allah swt.

الم (1) أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (2) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ (3)

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang -orang yang dusta.”[QS 29:1-3]

 

Janganlah Menyerah, Tetaplah berusaha karena “Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka me rubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar Ra’adu: 11)

 

Jangan Menyerah…Karena Cobaan yang kita hadapi sekarang ini ibarat kado indah dari Allah swt yang terbungkus oleh bungkus yang rumit. Norman V Peale Dalam bukunya You Can If You Think You Can, mengatakan, ”Apabila Tuhan ingin menghadiahkan sesuatu yang berharga, bagaimanakah Ia memberikannya kepada Anda? Apakah Ia menyampaikan dalam bentuk suatu kiriman yang indah dalam nampan perak?”

 

Tidak! Sebaliknya Tuhan membungkus nya dalam suatu masalah yang pelik, lalu melihat dari jauh apakah Anda sanggup membuka bungkusan yang ruwet itu, dan menemukan isinya yang sangat berharga, bagaikan sebutir mutiara yang mahal harganya yang ter sembunyi dalam kulit kerang.”

 

Syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah karena kalau kita renungkan masih jauh lebih banyak nikmat-nya dari pada cobaan-nya. Kita sering tertipu dengan meng anggap anugerah itu kekayaan uang. Padahal Nabi SAW bersabda : “Bukanlah kekayaan itu banyak harta benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati”. (H. R. Bukhari dan Muslim)

 

Hakim bin Hizam r.a. pernah meminta kepada Rasulullah SAW berkali-kali dan beliau-pun selalu memberi kepadaku. beliau bersabda : “Hai Hakim ! harta ini memang indah dan manis, maka siapa yang mengambilnya dengan hati yang lapang, pasti diberi barokah baginya, sebaliknya siapa yang mengambilnya dengan hati yang rakus pasti tidak barokah baginya.” Hakim : “Demi Allah, saya tidak akan menerima apapun sepeninggal engkau sampai saya meninggal dunia. ..” (H.R.Bukhari dan Muslim )

 

Janganlah merasa kekurangan, perbanyaklah menunduk dengan melihat kondisi orang yang levelnya lebih rendah dari kita urusan ekonomi, perbanyaklah menjenguk orang sakit dan takziyah serta Ziarah Kubur. Wallahu A’lam.

Sekian Alvers… Semoga bermanfa’at.

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK