JANGAN PANIK, BBM NAIK

bbm naik, JANGAN PANIK, BBM NAIK, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Lentera Hati

 

Akrab di telinga kita teriakan-teriakan para pedagang di pasar mengeluh tentang harga-harga yang semakin melambung tinggi, mulai dari makanan, barang-barang rumah tangga dan hampir semua yang di perjual belikan di pasar mengalami kenaikan harga, dan tentunya hal tersebut berimbas pada orang-orang yang hidupnya  berkecimpung di  pasar, seperti seorang

 

Ibu rumah tangga yang menjadi kesulitan membeli bahan-bahan makanan yang sesuai dengan ukuran isi dompet yang dimilikinya. Banyak faktor yang mempengarui kenaikan-kenaikan harga pasar tersebut, dan orang-orang beranggapan naiknya harga BBM lah yang menjadi faktor yang paling menonjol dan bertanggung jawab atas hal itu.

 

Kalau sudah menyangkut kenaikan harga BBM, sudah bisa dipastikan Banyak sekali reaksi negatif  masyarakat  menanggapi kejadian tersebut, dari yang terbesar, seperti mengumpulkan massa kemudian mengajaknya turun kejalan-jalan sambil membawa poster bertuliskan “BBM naik, rakyat tercekik”,

 

sampai hal yang sederhana seperti mengunggah tulisan di Sosial media yang berisi tentang kecaman-kecaman serta olok-olokan terhadap pemerintah yang di anggap sebagai dalang atas kenaikan BBM.

 

Masyarakat zaman sakarang berkeyakinan bahwasanya keniakan harga barang-barang pokok seolah-olah mengurangi harta mereka, itulah yang menjadi landasan mereka dalam melakukan tindakan yang negatif seperti di atas tadi.

 

Tetapi apakah keyakinan tersebut dapat dibenarkan?. Tentu saja jawabannya “tidak” ,tahukah anda bahwa, rezeki ataupun harta yang kita miliki sudah ditaqdirkan oleh Allah untuk kita. Kenaikan harga tidaklah mengurangi rezeki kita yang telah ditetapkan oleh Nya.

 

Nabi SAW bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ ، فَلا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ ، اتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ ، وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ ، خُذُوا مَا حَلَّ ، وَدَعُوا مَا حَرُمَ

Artinya: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rizkinya, karena itu, jangan kalian merasa rizki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram”.(HR.Hakim dalam Al-Mustadrak ).

 

Setelah membaca hadist di atas, maka wajib bagi kita menghapus keyakinan ataupun anggapan mengenai kenaikan harga dapat mengurangi rezeki kita, supaya tak perlu terjadi tindakan-tindakan negatif di atas.

 

Kenaikan harga bukanlah suatu hal baru bagi kita, pada tahun-tahun sebelumnya pun juga pernah mengalami hal yang serupa, bahkan hal itu pernah terjadi di zaman Nabi Rasulullah SAW.

 

Di zaman sahabat pernah terjadi kenaikan harga. Mereka pun mendatangi Nabi SAW dan Mereka mengatakan,“Wahai Rasulullah, harga-harga barang banyak yang naik, maka tetapkan keputusan yang mengatur harga barang”. Ketika ditanyai tentang hal seperti itu,

 

Nabi SAW pun menjawab,“Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang menetapkan harga, yang menyempitkan dan melapangkan rezeki, Sang Pemberi rezeki. Sementara aku berharap bisa berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku disebabkan kezalimanku dalam urusan darah maupun harta.” (HR. Ahmad) .

 

Bisa kita ambil kesimpulan bahwa kenaikan harga sudah sering terjadi, jadi tak perlu panik untuk menghadapinya.

 

Seperti halnya seorang dokter yang memberikan obat terhadap pasien yang disesuaikan dengan keadaannya, Allah SWT. Pun memberikan jatah rizki yang telah  disesuaikan dengan kemaslahatan kita masing-masing. Allah menyatakannya dalam sebuah ayat dari Al-Qur’anul karim,

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ

 

“Andaikan Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. As-Syura: 27).

Tak perlu ragu dan bimbang atas segala sesuatu yang telah di berikan Allah kepada kita, karena Dialah sang Kholiq kita, maka jelaslah Allah lebih tahu akan hal yang terbaik buat kita semua. Bukankah Allah telah mengingatkan kita semua dengan firmanNya:

 

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

Artinya:
“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)

Memang tidak bisa disalahkan bahwa kenaikan harga dianggap sebagai suatu mesibah, tetapi tentunya suatu musibah yang berikan oleh Allah SWT pastilah mengandung hikmah bagi kita.

 

Oleh karena itu tak perlu panik, tak perlu risau dan tak perlu galau menghadapi kenaikan harga barang yang terjadi saat ini, yang diperlukan hanyalah bersabar dan tawakal, bukankah Allah menyukai seorang hamba yang sabar dan juga bertawakal.

.

……والله اعلم

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK