JAGA HATIMU

jaga hatimu, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

ONE DAY ONE HADITH

Rasul saw bersabda :
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Ketahuilah bahwa di dalam jasad ini terdapat segumpal daging. Jika dia (segumpal) baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh. Ketahuilah, bahwa dia adalah hati “. [H.R. Bukhari-Muslim].

Catatan Alvers

Hadits di atas menekankan kita untuk memberikan perhatian yang ekstra kepada hati karena dari sanalah kebaikan dan keburukan berasal. Secara ilmiah, Stephen R. Covey (1932-2012) dalam buku The Seven Habits of Highly Effective People (Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif) yang laris terjual lebih dari 15 juta kopi dalam 38 bahasa secara impilisit menguatkan statement Rasul saw di atas. Stephen berkesimpulan bahwa manusia pada dasarnya dibentuk dari perilaku kebiasaan sehari-hari. Bila yang dilakukan baik maka akan mengendap dalam alam bawah sadar dan akan mendorong untuk berbuat kebaikan selanjutnya, kebaikan itu akan terlihat pada perilaku maupun ucapannya. Begitupula sebaliknya, jika yang dilakukan jelek maka akan mengendap dalam alam bawah sadar dan akan mendorong untuk berbuat kejelekan selanjutnya, hal itu akan terlihat pada perilaku maupun ucapannya. Sebagaimana kita ketahui bahwa ucapan dan perbuatan adalah perwujudan dari apa yang ada dalam hati dan pikiran. Orang bijak mengatakan : Jagalah pikiranmu, karena ia akan menjadi perkataanmu. Jagalah perkataanmu, karena ia akan menjadi perbuatanmu. Jagalah perbuatanmu, karena ia akan menjadi kebiasaanmu. Jagalah kebiasaanmu, karena ia akan membentuk karaktermu. Jagalah karaktermu, karena ia akan membentuk nasibmu, Maka ketahuilah nasibmu berawal dari pikiranmu.

Marilah kita membiasakan kebaikan dan menjaga diri dari kejelekan baik pikiran maupun perbuatan. Kalau anda memiliki kebiasaan buruk segera hentikanlah, sebab jika dibiarkan maka akan semakin susah dan berat untuk menghentikannya. Berikut adalah cerita sebagai bahan renungan. Disuatu hari, Ayah mengajak anak remajanya yang memiliki kebiasaan-kebiasaan buruk untuk berjalan-jalan di sekitar perkebunan mereka. Sang ayah menunjuk pohon kecil dan memerintahkan anak untuk mencabutnya. Lalu dengan satu tangan saja sang anak berhasil mencabutnya. Tidak lama kemudian, Ayahnya menyuruhnya untuk mencabut sebuah pohon yang sudah agak besar . Kali ini anak tersebut menemui kesulitan dan ia mencabutnya dengan kedua tangannya. Terakhir sang Ayah menunjuk sebuah pohon yang cukup besar dan memerintah anaknya untuk mencabutnya. Dengan kaget anaknya itu menjawab, “Yang benar saja Ayah, aku pastilah tidak bisa mencabutnya. Pohon itu hanya dapat ditebang dengan alat berat.” Sang ayah kemudian menjelaskan : “Benar katamu, Sekarang dengar nasehatku : Sesuatu yang belum terlalu lama dibiarkan, masih bisa dihilangkan dengan mudah. Seperti ketika engkau mencabut pohon kecil tadi dengan satu tanganmu. Tetapi kebiasaan yang sudah agak lama dibiarkan, masih bisa dihilangkan tetapi dengan usaha dan kerja keras, seperti ketika engkau mencabut pohon kedua dengan kedua tanganmu. Sedangkan kebiasaan yang sudah mendarah daging karena telah dilakukan dalam kurun waktu yang lama maka akan lebih sulit lagi untuk menghilangkannya kecuali dengan tekad yang bulat dan pertolongan Allah swt. Anakku, segeralah ……

Lanjutan
https://drive.google.com/file/d/0B22epG_gV8JBckQtTU1Qb2ZWMzQ/view?usp=docslist_api

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK