Indikasi Hari Kiamat dan Rukun Islam

PASAR WAQIAH RAMADAN MALAM KE-6: Indikasi Hari Kiamat dan Rukun Islam

KAJIAN AL-ARBA’IN AN-NAWAWI

OLEH: KIAI AHMAD ZAINUDDIN BADRUDDIN, M.M.

annur2.net – Dengan banyaknya tanda-tanda kiamat, dunia sedikit demi sedikit mulai hancur. Sebagian penyebabnya mungkin manusia sendiri, dan sebagian mungkin memang rencana-Nya yang Maha Kuasa.

Dari banyaknya tanda kiamat, salah satunya adalah banyaknya orang yang sudah tidak mempelajari agama Islam. “Tapi juga, jika kita masih mengikuti pengajian Pasar Waqi’ah di sini maka kiamat masih sangat jauh,” gurau Kiai Zainuddin Badruddin.

Hadis tanda-tanda hari kiamat berasal dari riwayat Sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu ta’ala ‘anhu. Lalu diberitahukan tanda-tandanya kepada seorang laki-laki yang entah dari mana datangnya juga tidak ada mengenalnya.

Beberapa Tanda-Tanda Kiamat

Di antara tanda-tanda kiamat adalah ketika budak perempuan melahirkan anak dari tuannya sendiri. Seharusnya budak itu memiliki derajat yang rendah, malah melahirkan anak dari tuannya sendiri. Hal itu tidak wajar. Lalu anak yang lahir akan durhaka dan menganggap ibunya adalah budak, dengan tidak menghormatinya dan memperlakukannya dengan buruk sebagaimana budak.

“Dan apabila engkau melihat orang-orang miskin, bertelanjang kaki, tidak berpakaian, pengembala kambing berlomba-lomba dalam membangun gedung tinggi.” Potongan dari hadis tersebut. Maksudnya kehidupan yang sangat berubah drastis. Asalnya banyak orang yang biasa-biasa saja dalam hidupnya seperti mengembala kambing, tiba-tiba menjadi orang kaya raya dan membangun gedung-gedung tinggi.

Setelah Nabi menjawab pertanyaan orang itu, ia pun pergi. Lalu Nabi bertanya kepada Umar, “Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?”

Sahabat Umar hanya menjawab “Allah dan Rasul-nya lebih mengetahui.”

Nabi bersabda “Dia adalah Jibril, datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian” (HR. Muslim)

Hadis Ketiga: Rincian Rukun Islam

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khattab ra., meriwayatkan, “Saya mendengar Rasulullah saw., bersabda, ‘Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadan.”

Islam adalah agama yang memiliki lima perkara yang membangunnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW., pada perkara pertama yaitu syahadat, “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah.” Syahadat sebagai awal yang harus umat Islam lakukan. Syahadat dengan meyakini bahwa hanya ada satu tuhan yakni Allah, dan utusannya adalah Rasulullah.

Kedua adalah melaksanakan salat. Kita sebagai umat Islam wajib melaksanakan salat. Jika terdapat tanggungan sholat maka harus menqdanya. Kalau tanggungan itu banyak, hendaknya mengira-ngirakan dan melebihkan jumlahnya. “Sesiapa yang salatnya tepat waktu maka akan dimudahkan, digampangkan hidupnya oleh Allah.” Ucap Kiai Zainuddin

Ketiga yaitu zakat. Apabila terdapat harta yang melebihi nisab dan mencapai setahun (haul) maka hendaknya menzakatkannya.

Keempat yakni puasa. Berpuasa dengan menahan lapar dahaga dari waktu imsak hingga berkumandangnya azan mahgrib, seperti yang kita laksanakan dalam bulan Ramadan yang penuh berkah ini.

Terakhir adalah haji. “Jika sudah memiliki uang yang cukup atau lebih maka hendaknya melaksanakan umrah bagi yang mampu. Agar lebih mudahnya mendaftar ke kantor Pondok Pesantren An-Nur II “Al-Murtadlo”. Di sini pendaftaran apapun itu akan lebih mudah,” ajak Kiai Zainuddin.

(Zihni Maurizio/Mediatech An-Nur II)