Setiap tahun, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II “Al-Murtadlo” selalu mengadakan Haflah Akhirrussanah. Pada Selasa malam, 21 Mei sesudah salat isya seluruh santri putra kelas 3 dan 6 ulya menuju pelataran Masjid Utama An-Nur II untuk mengikuti prosesi Haflah Akhirrussanah Tahun ajaran 2023/2024. Jumlah wisudawan pada malam itu berkisar 400 santri putra.
Pembukaan dan Prosesi Penyematan Wisudawan
Berikutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars An-Nur secara bersama-sama dan berdiri di tempatnya. Selesai dari menyanyikan dua lagu tersebut, acara selanjutnya yaitu prosesi penyematan dan foto bersama dengan Kiai.
Kali ini ada tiga kategori prestasi, yaitu: santri berprestasi, santri teladan, dan kamar terbaik (dalam hal nilai pembelajaran).
Dalam kategori kamar terbaik pemenangnya adalah kamar asuhan Ust. Nasichan. Setelah serah terima penghargaan dan hadiah kepada santri-santri yang mendapat juara acara berlanjut ke lalaran Nadhman Al-Fiyah Ibn Malik.
Kurang lebih selama 15 menit lalaran Nadhman Al-Fiyah Ibn Malik, lalaran adalah kegiatan rutin santri untuk menjaga hafalannya. Acara berikunya sambutan-sambutan dari kepala madrasah diniah dan majelis keluarga.
Pada sambutan pertama disampaikan oleh Ustaz Zainul Abidin, dalam kesempatan kali ini beliau berpesan ke para santri, “Kita semua yang ada di lembaga adalah anak, sebagai anak maka harus rukun, tidak boleh ada perbedaan, tidak boleh ada salah paham. Karena di mata orang tua kita setua-tuanya akan tetap anak dan orang tua Masyayikh kita, kiai dan ibu nyai akan merasa bahagia takkala melihat anak-anaknya sukses, hidup rikun, damai sentosa.”
Kemudian sambutan kedua dari majelis keluarga oleh Kiai Zainuddin Badruddin L.c,M.M. dalam sambutan ini Kiai Zainuddin menyampaikan pesannya kepada santri-santri. Pesan beliau adalah dalam syair Abu Tayyib Al-Mutanabbi para santri ketika di rumah harus menjadi pemberani. Berani menentang kemaksiatan, keburukan, dan kejahatan.
Setelah sambutan selesai, acara selanjutnya orasi ilmiah oleh Dr. KH. Fathul Bari S.S.,M.Ag. dalam kesempatan ini beliau menyampaikan bahwa orang yang mencari ilmu merupakan jihad fisabilillah. Pesan kedua untuk para santri agar tidak terlalu memikirkan rezeki, yakinlah Allah sudah menetapkan rezeki hamba-hambanya dan terpenting adalah Birrul Al-Walidain. Untuk penutup orasi ilmiah Kiai Fathul menyampaikan empat pantun salah satunya yaitu:
Jika ada janur jangan lupa lilin
Santri An-Nur, jangan lupa Birrul walidain
Berikutnya penutup dan doa oleh Kiai Syamsul Arifin M.pd. menjadi acara pamungkas.
(ABU RAIHAN EFENDI/MEDIATECH ANNUR II)
Leave a Reply