Haflah Akhirusannah Ma’had Aly dan Al-Miftah

Haflah Akhirusannah, Haflah Akhirusannah Ma’had Aly dan Al-Miftah, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Pojok Pesantren

12 juli 2017, PP. Annur 2 Al-Murtadlo menyelenggarakan acara rutinan di akhir tahun ajaran ini. Seperti tahun sebelumnya, kegiatan wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Kitab Kuning (STIKK) dilaksanakan bersama dengan wisuda santri yang telah menamatkan kitab Al-Miftah Lil Ulum. Dengan suasana baru, acara wisuda kali ini dilaksanakan di Aula baru yang terletak di area lapangan parkir pondok putri.

 

Sebelum acara dimulai, sekitar pukul 07.00 WIB, pra acara dibuka dengan lalaran bait-bait Al-Fiyah sebanyak kurang lebih 200 bait lebih oleh santri kelas 4 Diniyah asuhan Ust. Imam Shobari. Lalu, disambung dengan lantunan qashidah Albanjari Group Annur 1 dan tilawatul Qur’an bil ghina’ oleh santri mungil dari Annur 3, Muhammad Shulthon.

 

Tepat pukul 09.35 WIS (08.55 WIB) , acara inti dilaksanakan. Yaitu, prosesi kirab wisuda yang diawali oleh para wisudawan mahasantri STIKK dan disusul kemudian para wisudawan Al-Miftah. Sebelum itu, segenap majlis keluarga PP. Annur 2 telah hadir dengan hati berbungah, khususnya Dr. Kh. Fathul Bari Ss, M. Ag selaku pengasuh, Ag. Zainuddin Badruddin, Ag. Syamsul ‘Arifin, dan KH. Bafadhol A. Damhuji (kepala Madrasah PP. Annur 2) yang tiba bersamaan dengan tamu undangan dari koramil, kepolisian dan perwakilan dari bupati Malang.

 

Setelah prosesi kirab, para wisudawan melantunkan janji wisuda. Dengan harapan, mereka bisa berbakti kepada pondok, dan mampu mengamalkan ilmunya kepada bangsa Indonesia tercinta ini melalui dakwah lapangan di mayarakat. Acarapun dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Syubbanul Wathon dan lagu Annur Mars Annur yang dibawakan oleh Grup Paduan Suara An Nur II Al-Murtadlo.

 

Dan pada tahun ini, Muhammad Faizuddin telah berhasil menjadi wisudawan terbaik, mengalahkan Nidhom, Saifuddin, dan Abiyyu yang telah dinominasikan sebelumnya. Dengan hormat, KH. Fathul Bari memberikan penghargaan di atas panggung. Selain wisudawan terbaik, penghargaan juga diberikan kepada santri-santri teladan dari masing-masing kelas.

 

Pada kesempatan ini, sambutan dari perwakilan keluarga dibawakan langsung oleh beliau KH. Dr. Fathul Bari S.S, M. Ag yang esensinya, beliau menyampaikan salah satu dawuh pendiri PP. Annur 2 Al-Murtadlo, RKH. M. Badruddin Anwar, bahwa “pondok ini tidak di dirikan dengan peresmian, tapi dengan tangisan dan munajat”. Maka, tak heran bila pertama kali pondok didirikan, pada tahun 1979 yang santrinya hanya berjumlah tujuh orang bisa mencapai jumlah tujuh ribu lebih pada tahun ini.

 

Setelah itu, disusul dengan sambutan dari perwakilan wali santri wisudawan, yang dalam hal ini disampaikan oleh Ust. Muhammad Sa’i dan kemudian dilanjut dengan pembacaan napak tilas atau sekilas cerita tentang murabby ma’had RKH. M. Badruddin Anwar.

 

Untuk melepas letih sejenak, acara hiburan diletakkan pada sesi istirahat. Pertunjukan drama bahasa Arabpun ditampilkan guna memberikan hiburan bagi para hadirin. Kali ini, asrama bahasa Arab asuhan Ust. Asror berkesempatan unjuk gigi di atas panggung dengan membawakan kisah seorang syech.

 

Yang tak kalah me narik, ditampilkan juga demonstrasi Almiftah guna membuktikan keberhasilan santri dalam belajarnya selama satu tahun ini. Ada tantangan untuk para penampil demo, mereka membaca kitab Fathul Qarib atas pilihan salah satu ustadz secara acak. Kemudian, mereka dilempari beberapa soal hingga nampak sekali bila mereka betul-betul mahir membaca kitab. Tidak berhenti di situ, Gus Wahidpun turut memberikan tantangan dengan menanyakan ha l seputar ilmu gramatika. Beliau memberi nilai mumtaz untuk para peserta demo, “Mumtaz! Hebat! Mereka sudah bisa membaca kitab gundulan” Ujarnya. Dan sebagai penghargaan, mereka dihadia hi berupa sorban, Kitab, serta bisyaroh dari perwakilan bupati Malang.

 

Acara yang ditunggu-tunggupun tiba, mauidloh hasanah kali ini disampaikan langsung oleh Gus Wahid. Dengan gayanya yang khas, para hadirin merasa nyaman dengan apa yang beliau sampaikan. Sebagai penguhujung acara, pembacaan do’a dibacakan oleh Alhabib Hamid Mauladawilah dan dilanjutkan oleh KH. Syamsul Arifin. Setelah itu, para hadirin di persilahkan meninggalkan acara, terkecuali santri-santri yang masih harus menunggu satu acara lagi yakni pembagian thropy kepada mereka yang berprestasi.

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK