annur2.net – Sering kali kita melihat para superhero sebatas dalam film saja. Bagimana jika kita melihat superhero secara nyata? Superhero yang dapat membuat hidup kita aman, bahagia untuk selamanya. Sebab dengan pertolongannya kita akan masuk surga. Selain menjadi superhero ia juga merupakan manusia yang paling mulia di sisi Allah.
Berbagai makhluk telah Allah ciptakan, entah di dunia ataupun di langit. Dari sekian banyak makhluk-Nya ada yang hina sampai yang paling mulia. Mengutip dari kitab Kifayatul Awam, makhluk yang paling mulia adalah Nabi Muhammad. Karena kemuliannya, ia memiliki keistimewaan yang makhluk lain tidak memiliki.
Keistemewaan itu ialah pemberian syafaat atau pertolongan kepada para umatnya. Permberian ini bukan sembarang pemberian, dengan tersebut Nabi muhammad menjadi superhero kelak di Akhirat, kususnya ketika semua manusia berkumpul di padang Mahsyar. Sebab di saat itu tidak ada satu manusia yang bisa memberi pertolongan kecuali Nabi Muhammad saw.
Momen Heroik Rasulullah
Kelak, setelah hari kebangkitan seluruh manusia dikumpulkan di padang mahsyar untuk proses pengadilan. Dalam satu riwayat menerangkan bahwa jarak antara matahari dan para manusia hanya setinggi pensil celak. Pada saat itu pula, kobaran api yang begitu besar, telah mengitari para manusia. Sebab keadaan yang mencekam dan mengerikan, banyak manusia kebingungan untuk mencari pertolongan.
Sehingga para manusia mulai mencari pertolongan kepada Nabi Adam untuk memohon kepada Allah agar mempercepat proses pengadilan. Tapi sayangnya beliau tidak menyanggupi, karena rasa bersalah telah melakukan pelanggaran hingga dikeluarkan dari surga. Kemudian para manusia meminta pertolongan ke Nabi Nuh. Ternyata sama saja, ia tidak sanggup dan merasa takut untuk memohon kepada Allah kerena ia pernah berdoa jelek kepada kaumnya.
karena belum menemukan pertolongan, para manusia mencoba pergi ke Nabi Ibrahim. Jawabannya sama saja, tidak menyanggupi karena pernah berbohong sebanyak tiga kali meski hakikatnya tidak berbohong. Pertama, saat Namrud menanyainya, siapa yang menghancurkan berhala? Nabi Ibrahim menjawab “Yang besar, ini.” maksudnya, ini berhala yang paling besar. Kedua, ketika kaumnya mengajak menyembah berhala Nabi Ibrahim menjawab “Aku sakit.” Tapi maksudnya adalah sakit hati bukan sakit secara fisik. Ketiga, mengatakan sarah istrinya sebagai saudaranya, maksudnya saudara seiman.
Setelah mendengar jawaban Nabi Ibrahim seperti itu, para manusia lanjut mencoba memohon kepada Nabi musa. Sayangnya Nabi Musa juga menolak karena pernah tidak sengaja membunuh seseorang dengan pukulannya. Kemudian para manusia beralih kepada Nabi Isa yang ternyata juga sama menolaknya. Hal tersebut karena ia merasa malu kepada Allah sebab umatnya telah menyembahnya dan ibunya.
Karena tidak satu pun nabi yang sanggup, akhirnya para manusia meminta kepada Nabi Muhammad. Kemudian Nabi Muhammad bersujud hingga muncul suara “Angkat kepalamu Muhammad, Jika kamu meminta, aku berikan. Jika kamu meminta syafaat aku serahkan.” Setelah itu, mulailah Nabi Muhammad memberi syafaat pada para umatnya.
Janji Syafaat Nabi Muhammad Dalam Al-Qur’an dan Bayangan dari Kedahsyatan Syafaat
Telah kita ketahui bersama, bahwa kelak di padang Mahsyar hanya Nabi Muhammad yang dapat memberi syafaat. Hal itulah yang membedakan istemewanya Rasulullah dengan nabi dan rasul lainya. Hak Nabi Muhammad untuk memberi syafaat telah Allah cantumkan dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ ayat 79:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya: “Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Pada ayat di atas, menerangkan dua poin. Pertama, wajibnya salat tahajud bagi Nabi Muhammad. Dari ayat inilah awal kali salat tahajud menjadi tambahan salat wajib bagi Rasulullah, tidak untuk umatnya. Kedua, Allah akan mengangkat Nabi Muhammad ke tempat terpuji. Dalam kitab Tafsir Jalalain,maksud dari tempat terpuji adalah hak untuk memberi syafaat di padang Mahsyar.
Kita juga bisa kok membanyangkan sabagian kecil dahsyatnya syafaat Rasulullah, meski kita belum pernah berada di padang Mahsyar. Caranya bayangkan saja kamu akan masuk penjara bawah tanah selama 50 tahun. Pasti perasaan sedih, gelisah, putus asa bercampur aduk. Tapi tiba-tiba ada orang yang bisa membebaskanmu dari hukuman tersebut, sekarang bagaimana perasaanmu? Pasti kamu akan merasa senang dan bebas. Rasa senangmu itu akan berlipat-lipat tatkala mendapatkan syafaatnya.
( A. Basunjaya I. K. F. / Mediatech)
Leave a Reply