Cinta Allah dan Muhammad SAW

cinta, Cinta Allah dan Muhammad SAW, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Buletin Almurtadlo

 

Tiadalah kita diciptakan oleh allah kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah ini sebagai wujud kecintaan kita kepada-Nya dan tolok ukur cinta-Nya kepada kita, hamba-Nya.  Ibadah itu disyariatkan untuk mengingat Allah. Dengan demikian Semakin banyak kita beribadah semakin banyak pula kita mengingat-Nya, dan selanjutnya menunjukkan Semakin banyak pula cinta kita kepada-Nya, dan Cinta-Nya kepada kita.

Dalam Hadits Qudsy, Allah SWT berfirman :

وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً

“Jika dia (hambaKu) mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku mendekat kepadanya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku mendata-nginya dengan bergegas” [HR Bukhari 6856]

Semakin kita banyak menyebutnya semakin kita dekat kepada-Nya sebagaimana dalam hadits qudsi yang lain, Allah berfirman:  أَنَا مَعَ

عَبْدِى حَيْثُمَا ذَكَرَنِى، وَتَحَرَّكَتْ بِى شَفَتَاه

“ Aku bersama hamba-Ku ketika ia menyebut-Ku dan bergetar bibirnya menyebut nama-Ku”

Diriwayatkan bahwa terdapat seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW: “wahai Rasulullah, syariat dan ibadah dalam agama ini sangat banyak sehingga aku terkadang bingung untuk memilih mana yang lebih utama, maka tunjukkanlah aku satu hal saja yang membuat aku dicintai Allah SWT, masuk ke dalam surga dan selamat dari api neraka”, maka Rasulullah SAW berkata : “biarkan lidahmu selalu basah dengan dzikir kepada Allah SWT”, yaitu dengan banyak menyebut nama Allah SWT.

 

Mengingat Allah dalam berdzikir itu sangat luar biasa faedahnya, Dalam sebuah riwayat ada dua orang yang ditimbang amal baiknya dan keduanya sama-sama berat, namun hanya berbeda satu kalimat “Subhanallah” saja namun perbedaan derajatnya di surga bagaikan antara langit dan bumi, hanya berbeda dalam satu kalimat “Subhanallah” saja, maka terlebih lagi jika lebih dari satu kalimat “Subhanallah”.

 

Jika cinta kepada Allah diwujudkan dengan mengingat-Nya, Maka Sama halnya cinta kita kepada Baginda Rasul SAW. Itulah kenapa kita banyak mengingat dan membaca Nama beliau (Sholawat) dalam berbagai kegiatan seperti pembacaan diba’, barzanji, burdah dll. terlebih di bulan maulid ini, bulan dimana terdapat hari dan tanggal beliau dilahirkan.

 

Kami mengajak pembaca buletin Al-Murtadlo kali ini untuk mengingat kemuliaan beliau dan pujian kepada Baginda Nabi Muhammad SAW sebagaimana ia dipuja puji oleh para sahabat dan kita akan lebih yakin kalu pujian-pujian seperti diba’ dan burdah bukanlah bid’ah sebagaimana dituduhkan oleh sebagian kelompok.

Sayyidina Abbas Ibn Abdul Mutthalib RA, salah satu paman Rasulullah yang masuk Islam, beliau berkata:

يَارَسُوْلَ اللهِ أَذِنِّي لِأَمْتَدِحَكَ

” Wahai Rasulullah izinkan aku untuk memujimu (dengan Syair)” Maka Rasulullah berkata :

قُلْ لَا يفَضِّضُ اللهُ فَاكَ

” Ucapkanlah (syairmu) semoga Allah menjaga mulutmu ( gigimu ) dari segala penyakit “

 

Maka berkatalah sayyidina Abbas bin Abdul Mutthallib dan diantara ucapannya adalah :

 

أَنْتَ لَمَّا وُلِدْتَ أَشْرَقَتِ اْلَأرْضُ وَضَـاءَتْ بِنُوْرِكَ اْلأُفُقُ فَنَحْنُ فِيْ ذَلِكَ الضِّيَاءِ وَفِي النُّوْرِ وَسُبُلِ الرَّشَـادِ نَخْتَرِقُ

 

“Ketika engkau terlahir,  bersinarlah bumi dan cakrawala karena cahayamu, dan kami pun selalu selalu berada di tengah cahaya dan jalan petunjuk”

 

Betapa Agungnya beliau, Beliau Agung semenjak lahir. Dalam Sirah Ibn Hisyam di saat beliau lahir, beliau langsung bersujud kepada Allah SWT, dan telunjuk beliau menunjuk ke langit dan berkata :

 

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ .

 

Beliau layaknya nabi Isa yang AS ketika lahir sudah bisa berbicara. Dan ketampanan wajah beliau tidak kalah dengan Nabi Yusuf. Sayyid Muham-mad bin Alwi Al Maliki dalam “Muhammad Insaan Al Kaamil”, berkata kalau di zaman nabi Yusuf para wanita mengiris-iris jari-jarinya karena ketampanan nabi Yusuf As, namun hal itu tidak terjadi pada zaman nabi Muhammad SAW itu karena Allah menyembunyikan keindahan rasulullah SAW, dimana 9 bagian disembunyikan dan hanya 1 bagian yang diperlihatkan di bumi, dan jika seandainya kesemuanya diperlihatkan maka tanpa disadari manusia akan mengiris jantungnya dari indahnya wajah nabi Muham-mad SAW. Mudah-mudahan dengan kecintaan ini, Kita dipertemukan dengan Wajah mulia Rasulullah SAW di akhirat dan mudah-mudahan juga di dunia ini…Amien.Wallahu A’lam

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK