BUAH HATI

HIKAM ZAIN

Anak adalah buah hati yang dicita-citakan oleh Pasutri (pasangan suami isteri). Sebenarnya tujuan seorang  menikah salah satunya adalah menginginkan lahirnya anak. Anak adalah harta yang tak ternilai harganya. Ada seorang yang kaya raya, tapi dia tidak memiliki anak. Kesusahannya melebihi susahnya orang miskin yang mempunyai anak sepuluh dan sulit untuk membiayai kehidupannya. Allahu Akbar.
Nabi pernah bersabda tentang anak
لا يدع أحدكم طلب الولد فان الرجل اذا مات وليس له ولد انقطع اسمه.

(رواه الترمذي )
“Jangan sampai seseorang itu tidak ingin mempunyai anak. Karena seseorang yang meninggal dunia sedangkan dia tidak mempunyai anak, terputuslah namanya”.

Didalam riwayat lain, sungguh asyik;
لن يؤخر الله نفسا اذاجاء اجلها وانما زيادة العمر ذرية صالحة يرزقها العبد يدعون له من بعد موته يلحقه دعائهم.
“Allah SWT tidak akan mengakhirkan ajal kita, jika waktunya sudah tiba, akan tetapi akan diberikan panjang umur dengan adanya dzurriyah sholihah yang senantiasa mendoakan kita ketika ajal sudah menjemput”.

Anak Sholih sholihah itu adalah wujud dari pada panjang umur kita. Mereka akan senantiasa mendoakan terhadap kita sesudah nyawa ini tak berdaya, tak mampu lagi untuk bernapas, pun demikian yang sering kita dengar, -apalagi hari-hari ini- banyak anak yang dipukuli oleh orang tuanya sendiri, disiksa dan sebagainya. Padahal 14 abad yang lalu Nabi pun pernah bersabda kepada ibnu Abbas;
يا ابن عباس.. بيت لا صبيان فيه لا بركة فيه
“Rumah yang tidak ada anak kecilnya, maka rumah tersebut  tidak ada keberkahan di dalamnya”.

Anak sendiri itu membawa keberkahan. Biarkanlah mereka menangis. Karena anak kecil bisanya cuma menangis, tapi jangan kau biarkan begitu saja jika mereka menangis, beri harapan apa yang menjadi keinginannya. Nabipun pernah mempercepat sholatnya disebabkan ada anak kecil yang menangis.
Anak kecil sering tersenyum sendiri, tiba-tiba tertawa. Kadang  kita lihat saja sudah tertawa sendiri. Kadang-kadang hanya kita pegang  saja sudah menangis. Hal Itu memberikan keberkahan tersendiri terhadap tuan rumahnya.
Anak-anak jangan sampai kita benci apalagi buat coba-coba.

Buat anak kok coba-coba hehehe…

(Sponsor)
Nanti Allah SWT pada hari kiamat akan mengumpulkan anak-anak kecil dari  ummat Sayyiduna Muhammad SAW, mengumpulkan di telaganya SAW dibawah arsy. Kemudian suatu waktu terjadi, mereka anak-anak kecil itu pada  tertunduk. Kemudian Allah SWT berkata kepada mereka: “Wahai anak-anak kecil, mengapa kalian semua tertunduk, tidak mengangkat kepala, malah

merautkan wajah yang bersedih?

Maka mereka menjawab;
يا ربنا الآباء والأمهات في عطس ونحن في هذه الحياض
“Wahai Tuhanku, bapak-bapakku, ibuku mereka dalam keadaan kehausan di padang mahsyar, sedangkan kami berada di telaga Nabi besar Muhammad SAW”.

Maka Allah SWT mewahyukan kepada anak-anak tersebut. Baiklah, ambilkanlah air dari telaga kautsar itu. Carilah ayahmu. Carilah ibumu. Berikanlah minum mereka. Subhanallah..

Begitu indahnya peran seorang anak yang akan memberikan syafaat kepada diri kita.

Teriwayatkan dari Abu Ya’la;

“Barang siapa yang memperbaiki sholatnya,  banyak anaknya, sedikit hartanya tapi tidak pernah mengghibah orang muslim, maka dia bersamaku di surga nanti كهتين / kahataini (seperti halnya dekatnya antara jari telunjuk dengan jari tengah. Sabda Nabi.
Jangan remehkan anak-anak. Beri mereka kesenangan yang tidak menjerumuskan. Beri mereka pendidikan yang layak. Ajarkan mereka kebaikan, maka Insyaa Allah jika kita terus berdoa kepada Allah maka anak-anak kita nanti yang akan menjadikan umur kita semakin panjang. Jangan pernah melaknat anak. Jangan pernah mencela anak. Jangan pernah berniat buruk kepada anak. Nanti, malah kita yang akan menyesal sendiri. Wal iyadzu Billah.

Wallohul Musta’an.
Salam Takdzim.

Ahmad Zain Bad

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK