Belasan Motor Gede Warnai Acara Haul Pertama Kiai Badruddin

Belasan Motor Gede, Belasan Motor Gede Warnai Acara Haul Pertama Kiai Badruddin, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo
Klub Motor Gas Tipis-Tipis (GTT) di An-Nur II, sehari sebelum peringatan satu tahun wafatnya KH Badruddin. Klub moge ini mengadakan acara santunan kepada anak yatim, pada hari Jum'at 16 Februari 2018

Suasana tenang santri yang sedang sibuk ro’an pagi di hari jum’at (16/02) ini, harus dikagetkan dengan belasan motor gede yang tiba-tiba memasuki wilayah Pondok Pesantren An-Nur II. Berbagai macam motor CC tinggi memenuhi halaman masjid An-Nur II. Mulai dari Yamaha Scorpio Z 225 CC hingga Kawasaki ZX 14 1400 CC.

 

Rupaya mereka adalah kawan-kawan Kiai Zainuddin dari club Moge Malang Gas Tipis-Tipis (GTT). Bukan tanpa tujuan, mereka berkunjung ke An-Nur II untuk bersilaturahmi dengan mengadakan santunan anak yatim. Sekitar 15 anak yatim diundang dalam acara ini.

 

Gas Tipis-Tipis adalah club motor Malang Raya yang anggotanya berasal dari berbagai club motor lain di Malang. “di Malang Raya ini ada lebih dari 50 club motor, dan perwakilan dari 20 club motor itu bergabung dengan kami”, ujar dr. Syamsul Arif salah satu anggota GTT.

 

“Selama ini, club Moge selalu identik dengan berbagai macam kegiatan yang negatif. Seperti hura-hura, kebut-kebutan di jalan, makan-makan” ujar dr. Sam. Dari banyaknya anggapan itulah, dr. Sam bersama teman clubnya mengadakan kegiatan yang lebih positif.

 

dr. Sam juga menyatakan bahwa, jangan sampai kita menyesal dikemudian hari karena usia muda yang dihabiskan dengan bersenang-senang saja. kalau kita melihat juga, anggota dari Club motor ini termasuk orang-orang yang mampu. “Kalau beli motor mahal-mahal saja kita mampu, kenapa kita tidak beramal?” tambahnya kepada wartawan annur2.net di akhir acara.

 

*Anak Moge Jangan Lupa Agama*

 

Pada acara ini pula, KH Khoiruddin berkesempatan untuk menyampaikan sambutan di awal acara. Dalam sambutannya itu, beliau menegaskan bahwa, meskipun anak motor, tapi juga tidak boleh lupa sama agama dan akhiratnya. “Nanti kalau di jalan, kok Dhuhur, denger adzan, berhenti dulu, sholat dulu.” tegas beliau.

 

Hal ini juga diperkuat oleh dr. Sam bahwasanya, kita harus sadar akan kewajiban dalam beragama. Pria kelahiran 1982 ini mengaku kebanyakan dari anggota klub masih kurang dalam hal keagamaan. Maka dari itu, seorang dokter pemilik motor Yamaha WR 250 ini mengajak Gus Udin (Kiai Zainuddin) untuk bergabung dalam club motor ini sebagai pembimbing. “Kita juga berharap untuk diberikan saran-saran untuk kegiatan-kegiatan kita yang positif”, ujarnya pada awal sambutan.

 

Sebelum dimulainya acara santunan kepada anak yatim, terlebih dahulu anggota GTT yang hadir diajak untuk membaca tahlil di makan pengasuh. Setelah itu, barulah acara santunan dilaksanakan.

 

Dan sebelum mereka meninggalkan An-nur II untuk melanjutkan perjalanan, Kiai Zainuddin mengajak para anggota GTT untuk berkeliling Pondok Pesantren Wisata ini. Deru motor menggema ketika club motor ini melewati jalanan An-Nur II yang “naik turun”.

 

Pewarta               : Izzul Haq

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK