YUUUK, NIKAH 

nikah, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

​YUUUUK, NIKAH !

*HIKAM ZAIN*

Pernikahan adalah sebuah ritual, untuk melanggengkan populasi manusia. Dan untuk memenuhi kebutuhan hasrat yang jika di “empet” malah menjadikanya penyakit. Berikut ini yang harus dipersiapkan ketika hendak melangsungkan pernikahan. Agar nikah menjadi ibadah.

Niat-niat menikah :

1. Itba’us Sunnah (Mengikuti Sunnah, tindak lampah  Nabi besar Muhammad SAW) yang sabdanya biasa kita dengar;

من احب فطرتي فليستن بسنتي وإنّ من سنتي النكاح

Artinya: “barang siapa yang suka kepada syari’atku, maka hendaklah mengikuti sunnahku (perjalananku) dan termasuk sunnahku adalah nikah.”

Dan nikah  juga mengikuti sunnahnya para Nabi. Para  Ulama menjelaskan bahwasannya Allah SWT tidak berfirman didalam al Qur’an tentang para nabi  kecuali para Nabi tersebut mempunyai keluarga semua.

Dalam riwayat lain disebutkan kecuali Nabi Isa AS. saja yang belum mempunyai keluarga, akan tetapi ketika turun ke dunia nanti juga akan menikah dan mempunyai anak.

2. Niat memperbanyak ummat Nabi  Muhammad SAW

تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ، فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأَنْبِيَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur (banyak anaknya), karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku nanti dihari kiamat.” ( As-Sunan Al-Kubro Lil-Baihaqi, no.13476, Sunan Ahmad, no.12613, 13569″

Nabi besar Muhammad SAW membanggakan banyaknya ummat beliau dari pada Nabi-Nabi yang lain. Sehingga anak yang meninggal dunia sebab keguguran nanti akan berada di pintu surga, dia diam disana. Kemudian dikatakan: “Wahai anak kecil masuklah ke dalam surga” kemudian ia menjawab: “hingga aku bertemu dengan ayah dan ibuku”.

3. Berniat untuk memenuhi hak-hak pernikahan, jangan sampai ada perceraian, kekerasan, jangan sampai ada ketidak adilan, dan lain-lain.

4. Mengharap anak sholih. Seperti yang di sabdakan Nabi SAW;

كل عمل ابن آدم ينقطع  الا من ثلاث…..الخ

” Tiga perkara yang tidak akan putus. Termasuk diantaranya adalah anak yang sholih”.

Dengan bantuan anak sholih maka kita akan selalu mendapat kiriman doa.

5. Berniat menjaga diri dari perkara yang haram, maksiat, dari perkara-perkara yang dilarang oleh Allah SWT.
Fakta mengejutkan bahwa bersenggama pada tempat yang benar itu juga merupakan shodaqoh. Didalam sabda Nabi;
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ نَاساً مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِاْلأُجُوْرِ يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ، وَتَصَدَّقُوْنَ بِفُضُوْلِ أَمْوَالِهِمْ قَالَ : أَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا يَتَصَدَّقُوْنَ : إِنَّ لَكُمْ بِكُلِّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةً وَأَمْرٍ بِالْمَعْرُوْفِ صَدَقَةً وَنَهْيٍ عَن مُنْكَرٍ صَدَقَةً وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةً قَالُوا : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيَأْتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ ؟ قَالَ : أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ وِزْرٌ ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ .
[رواه مسلم]

Dari Abu Dzar ra. : “Sesungguhnya sejumlah orang dari shahabat Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala yang banyak, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sedang kami tidak dapat melakukannya).” (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam) bersabda : “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian jalan untuk bersedekah ?” : “Sesungguhnya setiap tashbih merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, amar ma’ruf nahi munkar merupakan sedekah dan setiap kemaluan kalian merupakan sedekah.” Mereka bertanya : “Ya Rasulullah masakah dikatakan berpahala seseorang diantara kami yang menyalurkan syahwatnya ?,” beliau bersabda : “Bagaimana pendapat kalian seandainya hal tersebut disalurkan dijalan yang haram, bukankah baginya dosa ?, demikianlah halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal, maka baginya mendapatkan pahala.”

(HR. Muslim)

Hadits ini ditafsiri oleh Imam As-Suyuthi dalam Kitab Idzkarul Al-Adzkar

“Bahwa sesungguhnya berhubungan intim pasutri (pasangan suami isteri) itu termasuk shodaqoh, sekalipun tidak diniatkan untuk bersedekah.” 

Maka ke-5 niat ini kita jaga dengan baik. Ada Ulama Hadramaut (Yaman) saya dulu pernah mondok disana, mengikuti dauroh selama 12 bulan. Ada niat khusus beberapa puluh niat atau bahkan ratusan niat tentang bagaimana jika kita mau melaksanakan pernikahan. Dengan memperbanyak niat berarti juga memperbanyak pahala, sekalipun amalan yang dikerjakan cuma satu. Oleh karena itu para Ulama menganjurkan amalan yang kita kerjakan untuk berniat sebanyak-banyaknya. Semoga oleh Allah SWT para jomblower  lekas dipertemukan jodohnya. Dan adapun jomblower yang belum waktunya,sekolah terlebih dahulu hingga lulus.

Wallohul Musta’an.

Salam Takdzim

Ahmad Zainuddin Bad

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK