annur2.net – Tak jarang, keinginan seseorang tidak terwujudkan, padahal ia telah berjuang keras untuk menggapainya. Karena itu, banyak orang menyerah dan merasa gagal ketika keinginannya tak tercapai. Akan tetapi, sejatinya tidak ada kegagalan bagi orang yang telah berjuang, Sebab semua usaha yang dilakukan tetap bernilai disisi Allah.
Allah itu Maha Kaya lagi Memberi Kekayaan. Ia tidak butuh sama sekali dengan makhluknya melainkan ia selalu memenuhi kebutuhan serta permintaan makhluknya. Maka kesuksesan atau kegagalan dari usaha dan perjuangan kita, tergantung dari kehendak-Nya. Oleh karena itu, kita tidak perlu memikirkan hasil sebab tiada kuasa pada hal tersebut.
Untuk mewujudkan keinginan, kewajiban kita adalah selalu berjuang dan berdoa. Cukuplah kita fokus untuk selalu berjuang dan berdoa, urusan sukses atau gagal pasrahkan kepada-Nya. Intinya urusan kita selalu berusaha dan urusan hasil tergantung kepada-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam surah At-Taubah ayat 105
وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”
Selain fokus, kita harus percaya bahwa dengan sungguh-sungguh berjuang dan berdoa keinginan kita dapat terwujudkan. Sebab dalam Al-Qur’an Allah telah berfirman,
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
“Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan” (Al-Ankabut ayat 69)
Ayat di atas menyebutkan “jalan-jalan kami”. Maksud dari itu adalah Allah akan memberikan kesuksesan serta kebaikan kepada orang yang bersungguh-sungguh.
Juga dalam surah Al-Ghafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
”Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Kesalahan Pemikiran dalam Berjuang
Kesalahan besar banyak orang yaitu tidak mau berjuang dan doa lagi setelah ia gagal. Padahal berjuang dan doa adalah ibadah, sebab keduanya merupakan perintah Allah sebagaimana ayat-ayat di atas. Maka seseorang yang enggan berjuang dan berdoa sama halnya menentang perintah Allah itu sendiri.
Oleh karena itu, seharusnya seorang hamba tetap berjuang dan berdoa meski kegagalan selalu menghampirinya. Sebab perjuangan dan doa tetap akan bernilai di sisi Allah.
Efek berkelanjutan dari keengganan tersebut, yaitu menganggap Allah tidak mengabulkan apapun untuknya. Hal ini, sangat bertentangan dengan ayat-ayat di atas tadi. Dalam surah Al-Baqarah ayat 186 yang berbunyi
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
“Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Sangat jelas, bahwa Allah akan mengabulkan permohonan hambanya jikalau memenuhi perintahnya dan selalu berada dalam kebenaran. Sehingga jika seseorang enggang untuk berjuang dan berdoa yang mana keduanya adalah perintah Allah, maka akan sulit permohonannya terwujudkan.
Kita juga tidak boleh berburuk sangka dengan ketetapan Allah. Kita harus yakin bahwa keputusan Allah lah yang paling baik untuk kita. Maka ketika usaha dan doa kita belum membuahkan hasil, mungkin keinginan kita kurang baik untuk diri kita. Sehingga Allah tidak mengabulkan keinginan kita melainkan menggantinya dengan yang lebih baik untuk kita.
(A. BASUNJAYA I. K. F/MEDIATECH ANNUR II)
Leave a Reply