Su’ul Khotimah

Su'ul Khotimah, Su’ul Khotimah, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

 

Ibnu katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah dalam pasal peristiwa tahun 278 H dan tahun tersebut adalah tahun kematian tokoh cerita berikut :

 

Lelaki gagah itu mengayunkan pedangnya menebas tubuh demi tubuh pasukan romawi. Ia adalah dulunya termasuk peng-Hafal AL QURAN. Namanya adalah sebaik-baik nama, ‘Abdah bin ‘Abdurrahiim. Keimanannya tak diragukan. Adakah bandingannya di dunia ini seorang Mujahid nan Hafal AL QURAN, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa daudnya serta ketaqwaan dan keimanannya…???

 

Namun tak dinyana, akhir hayatnya mati dalam kemurtadan dan hilang semua Isi AL QURAN dalam hafalannya melainkan 2 AYAT SAJA YANG TERSISA. Ayat apakah itu?? Apakah penyebabnya..?? Inilah kisahnya :

 

Pedangnya masih berkilat-kilat memantulkan cahaya mentari yang panas di tengah padang pasir yang gersang. Masih segar berlumur merahnya darah orang romawi. Ia hantarkan orang romawi itu ke neraka dengan pedangnya. Tak disangka pula, nantinya dirinya-pun dihantar ke neraka oleh seorang WANITA ROMAWI, tidak dengan pedang melainkan dengan ASMARA.

 

Kaum muslimin sedang mengepung kampung romawi. Tiba-tiba mata ‘Abdah tertuju kepada seorang wanita romawi di dalam benteng. Kecantikan dan pesona wanita pirang itu begitu dahsyat mengobrak-abrik hatinya. Dia lupa bahwa tak seorangpun dijamin tak lolos su’ul khotimah.

 

Dia lupa bahwa maksiat dan pandangan haram adalah gerbang kekufuran. Tak tahan, ia-pun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu. Isinya kurang lebih:

“Adinda, bagaimana caranya agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?”

Perempuan itu menjawab: “Kakanda, masuklah agama nashrani maka aku jadi milikmu.”

Syahwat telah memenuhi relung hati ‘Abdah sampai-sampai ia menjadi lupa beriman, tuli peringatan dan buta al quran. Hatinya terbangun tembok anti hidayah.

Khotamallaahu ‘ala qulubihim wa’ala sam’ihim wa’ala abshorihim ghisyawah… Astaghfirullah, ma’adzallah. Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudra. Demi tubuh cantik nan fana itu ia rela tinggalkan islam. Ia rela murtad. Menikahlah dia didalam benteng. Kaum muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang. Bagaimana mungkin? How come? Bagaimana bisa seorangg hafidz yang hatinya dipenuhi al qur’an meninggalkan Allah dan menjadi hamba salib?

 

Ketika dibujuk untuk taubat ia tak bisa. Ketika ditanyakan kepadanya,

يافلان! ما فعل قرآنك؟ ما فعل علمك؟ ما فعل صيامك؟ ما فعل جهادك؟ ما فعلت صلاتك؟

“Wahai fulan, Dimana Al Quran mu yang dulu? Ilmumu? Puasamu, jihadmu? Dan sholatmu?”

Ia menjawab,

اعلموا أني أنسيت القرآن كله إلا قوله:

“Ketahuilah bahwa Aku telah lupa semua isi Al Quran kecuali (2 ayat saja) yaitu :

رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ

 

“Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.”

 

ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ.

 

“Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).”
[Q.S. Al Hijr : 2-3]

 

Seolah ayat ini adalah kutukan sekaligus peringatan Allah yg terakhir namun tak digubrisnya. Dan ia bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama kaum nashrani. Dalam keadaan seperti itulah dia sampai mati. Mati dalam keadaan MURTAD.

 

Ya Allah, seorang hafidz nan mujahid saja bisa Kau angkat nikmat imannya berbalik murtad jika sudah ditetapkan murtad, apatah lagi hamba yang banyak cacat ini. Tak punya amal yg diandalkan.

 

Alvers, ambillah pelajaran, berhati2lah dg godaan demikian sebagaimana Rasul bersabda:

ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء

“Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yg maha dahsyat bahayanya bagi lelaki kecuali fitnah wanita.” (muttafaq ‘alaih)

 

Posisi kebaikan saat ini belumlah tentu berlanjut sampai dikemudian hari. Rasul bersabda:

إن الرجل ليعمل الزمن الطويل بعمل أهل الجنة ثم يختم له عمله بعمل أهل النار، وإن الرجل ليعمل الزمن الطويل بعمل أهل النار ثم يختم له عمله بعمل أهل الجنة. رواه مسلم

“Sesungguhnya seseorang beramal ahli surga dlm waktu yg lama namun ia akhiri dg amal ahli neraka, pun juga sebaliknya” (HR Muslim)

 

Alvers, mari kita saling mendoakan supaya bisa meraih khusnul khitaam…

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK